Ulasan Komik: Pendekar Cyborg

6

pendekar cyborg

Ketika dunia sedang dalam masa tenang, muncullah sebuah cyborg yang datang dari masa depan yang bertujuan untuk mengacaukan keadaan. Demi mencegah hal itu terjadi maka dibuatlah pendekar cyborg yang dibuat untuk mengalahkan para cyborg yang akan membuat onar di muka bumi.”

Anda tidak sedang membaca sinopsis dari Terminator 2: Judgement Days atau film sci-fi action era 80’an lainnya melainkan Anda sedang membaca sinopsis komik buatan Adit Bujbunen Al Buse yang berjudul “Pendekar Cyborg”.

Cerita dimulai pada tahun 1987 di sebuah padepokan silat yang dipimpin oleh Aki Electric Moogaloo, ia memprediksi bahwa pada tahun 1988 akan ada sebuah pasukan bionik yang akan mengacaukan seluruh kecamatan dan merusak kerukunan warga. Maka dari itu Aki mengirimkan pendekar bionik lainnya yang diberi nama Prime Rage yang dipersiapkan untuk melawan pasukan bionik yang akan merusak kerukunan warga.

Membaca komik berformat A6 dengan gambar 8-bit ini seperti tertarik kembali ke era 80’an dimana film sci-fi yang begitu visioner dan futuristik dan film action penuh otot dengan aktor yang menjadi impian para cowok jaman dahulu seperti Sylvester Stallone, Arnold Schwarzenegger sampai Barry Prima. Komik ini juga menggambarkan bagaimana penggunaan istilah dan fashion 80’s dengan sangat bagus seperti istilah breakdance atau tari kejang, pakaian yang didominasi oleh singlet ketat dengan bawahan celana gombrong, kacamata hitam penanda kemachoan, sepatu roda sampai boombox yang menjadi senjata andalan untuk memulai pergaulan antara kawula muda.

Komik Pendekar Cyborg ini mempunyai karakter yang memadukan Terminator dan Rambo, muka pendekar cyborg ini mirip dengan aktor laga Indonesia yang dielu-elukan pemuda dulu yaitu Barry Prima. Komik ini menggabungkan dua dunia yang berbeda yaitu dunia Barat seperti penggunaan tema futuristik yang akrab dengan film Hollywood era 80’an dengan dunia Indonesia yang tertuang dalam penggunaan kecamatan dan segala tingkatan pemerintahan mulai dari Rukun Warga (RW), kerukunan warga dan segala macam rayuan gombal. Meskipun berbeda komik ini masih mempunyai rasa 80’s yang sangat kuat mulai dari sampul hingga penutup buku. Komik ini juga mempunyai rasa nostalgia ketika dibaca karena komik ini menggunakan banyak referensi dari komik Indonesia jaman dahulu terutama komik ala Tatang S yang terkenal berkat karya fenomenal dan monumentalnya yaitu “Siksa Neraka”.

Pendekar Cyborg adalah sebuah komik yang memarodikan semua aksi 80an kedalam satu kemasan yang unik dengan joke lokal yang terasa pas penggunaannya dan tidak terasa norak, secara keseluruhan komik Pendekar Cyborg sangat bagus untuk dibaca ketika Anda sedang bersantai sambil menikmati alunan musik synthpop dan new wave dari genggaman walkman Anda sambil menikmati jalanan Jakarta di sore hari dan bersiap untuk menikmati pergumulan bersama teman-teman sambil berdansa kejang dengan menggunakan boombox di Melawai.

So, grab your rollerskate, wear your skinny outfit, breakdancing with boombox and get ready for some action from Pendekar Cyborg.

KAORI Newsline | oleh Luthfi S.A. | Penulis adalah mahasiswa Sastra Jepang Universitas Padjajaran. Saat ini aktif menulis tentang musik pop Jepang dan indie/alternative music di situs creativedisc.com serta membina program radio musik Jepang di Bandung.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses