Memperingati ulang tahun ke-5 dari perilisan game God Eater, pihak Bandai Namco Entertainment mempersembahkan game God Eater 2: Rage Burst, beserta seri anime besutan Ufotable yang meramaikan penayangan seri anime musim panas. Meski sempat mengalami pengunduran jadwal tayang namun seri anime ini sudah mengudara sejak pertengahan bulan Juli lalu.
Diproduksi oleh studio Ufotable, seri anime ini disutradarai oleh Takayuki Hirao (Futakoi Alternative, Paranoia Agent, Texhnolyze) dengan bantuan Keita Shimizu (Fate/Stay Night – Unlimited Blades Works, Fate/Zero) dalam hal desain karakter. Beberapa seiyuu (pengisi suara) yang terlibat di seri anime ini diantaranya adalah Ryuichi Kijima (Lenka Utsugi), Daisuke Sakaguchi (Kouta Fujiki), Hiroaki Hirata (Lindow Amamiya), Kazuya Nakai (Soma Shicksal), Maaya Sakamoto (Alisa Illinichina Amelia).
Seri anime ini mengisahkan tentang dunia di masa depan, dimana manusia harus bertahan hidup dari serangan monster ganas bernama Aragami. Untuk dapat menghentika bencana dari Aragami tersebut, dibentuk sebuah unit khusus bernama Fenrir yang beranggotakan para pembasmi Aragami bernama God Eater. Lenka Utsugi, sang protagonis dari seri anime ini merupakan salah seorang yang bertahan hidup dari serangan Aragami. Untuk membalaskan dendam kepada para monster tersebut, ia pun membulatkan tekad untuk mengenakan God Arc dan menjadi seorang God Eater. Namun akibat ambisinya yang kuat untuk melawan Aragami, ia sempat membuat masalah di kantor Fenrir cabang timur jauh dengan turun ke medan pertempuran yang bukan seharusnya ia jalani. Di medan pertempuran tersebutlah ia membuktikan bahwa dirinya adalah seorang New-Type God Eater.
Secara cerita, bagi yang akrab dengan game God Eater nya sendiri, akan langsung mengetahui bahwa setting cerita seri anime ini bertempat di game pertamanya (God Eater Burst dalam game versi Inggrisnya). Cerita yang diawali dengan sosok Lenka Utsugi yang menjadi anggota baru Fenrir dan menjalani latihan penggunaan God Arc tentu mengingatkan pemain game God Eater akan bagian tutorial di game tersebut. Mengambil setting di game pertama, baik markas dan para karakter di game tersebut pun ditampilkan, mulai dari para anggota unit utama seperti Lindow Amamiya, Sakuya, Soma Shicksal, lalu anggota unit tempur lainnya seperti Tatsumi O’Mori, Kanon, Licca Kusunoki, dan Alisa yang dinanti-nantikan pun dimunculkan dalam 3 episode perdananya ini.
Di tengah-tengah episode, juga dikisahkan sekuens masa lalu dimana beberapa peneliti mulai melakukan penelitian mengenai Oracle Cell sebelum serangan Aragami muncul. Adanya bagian ini dapat menjadi cara tersendiri dalam menyampaikan mengenai asal usul kemunculan Aragami nantinya.
Dilihat dari segi animasi, meski diproduksi oleh studio Ufotable, namun animasi yang ditampilkan di seri anime God Eater ini cukup berbeda dengan seri anime Ufotable sebelumnya yakni Fate/Stay Night – Unlimited Blade Works dan juga Fate/Zero. Komposisi di seri anime ini dibalut sedemikian rupa sehingga menampilkan ciri khas tersendiri. Namun jika dilihat sekilas, gaya animasi ini terkesan mirip dengan animasi di lagu pembuka game God Eater 2. Tidak hanya itu saja, seri anime God Eater ini juga menampilkan beberapa efek khusus yang menghasilkan kesan cukup dramatis di beberapa bagian.
Sebagai episode awal-awal, 3 episode perdana ini ditujukan untuk pengenalan mengenai seperti apa dunia dari God Eater itu sendiri. Meski di episode 1 kurang terlalu dijelaskan lebih lanjut mengenai apa itu God Eater, Aragami, Fenrir, God Arc, dan lain sebagainya, namun episode-episode berikutnya bisa membawakan dengan cukup jelas mengenai hal-hal tersebut bagi para penonton baru yang belum atau bahkan tidak pernah bermain game nya sebelumnya. Secara singkat, di episode 1 merupakan pengenalan singkat mengenai universe dari God Eater, meski belum dijelaskan secara utuh, di episode 2 mulai dijelaskan lebih lanjut mengenai universe serta para karakter, dan di episode 3 penonton akan disajikan mengenai apa itu New-Type God Eater serta penampilan Alisa dari berbagai sudut pandang.

Mengusung tema steampunk action survival, 3 episode awal God Eater ini mampu menampilkan dengan cukup baik porsi aksi dari seri anime ini. Sudah sejak episode awal penonton akan disuguhkan aksi pertempuran para God Eater melawan Aragami. Namun berbicara mengenai porsi aksi, episode 3 ini merupakan episode yang sangat menarik karena menampilkan aksi pertempuran melawan Aragami di atas awan. Di episode 3 ini pula pengenalan mengenai sistem persenjataan God Arc dijelaskan dengan cukup baik, soalan Old Type God Arc berjarak dekat maupun jarak jauh, serta Aragami Devouring yang menjadi latar belakang dari nama God Eater tersebut pun ditampilkan dengan cukup baik.
Secara singkat 3 episode pertama dari seri anime God Eater ini cukup menarik diikuti bagi anda yang memang ingin melihat aksi Alisa dan God Eater lainnya dalam bentuk animasi, maupun bagi anda yang sekedar mencari seri anime aksi bertemakan steampunk. Dari segi animasi, studio Ufotable memang menyajikan sesuatu yang cukup berbeda dibanding seri-seri anime sebelumnya dari komposisi animasi yang ada. Bagi yang kurang bisa menerima animasi seperti ini mungkin akan menjadi hambatan tersendiri dalam menyaksikan God Eater. Namun dengan 3 episode awal ini, seri anime ini sepertinya cukup potensial untuk menjadi seri anime yang menarik diikuti selain karena penampilan Alisa tentunya.
KAORI Newsline | Oleh Rafly Nugroho