
Produk Pertanian dan Perkebunan
Keuntungan TPP akan dirasakan langsung bagi negara-negara pengimpor produk pangan dari Amerika Serikat. Di Jepang, TPP akan berdampak menghilangnya tarif impor produk pertanian dan perkebunan dari yang sebelumnya bisa mencapai 50 persen. Hambatan tarif yang akan dihilangkan mencakup sekitar 95 persen dari total impor Jepang saat ini, di mana salah satunya adalah impor daging. Saat ini, Jepang mengimpor 60 persen kebutuhan daging nasionalnya. Perusahaan otomotif akan mendapatkan keuntungan pula karena berkurangnya hambatan impor bahan baku dan bahan setengah jadi, menjadikan pabrikan otomotif Jepang semakin kompetitif di pasar internasional.
Namun hal yang sama tidak berlaku untuk impor komoditas unggulan di Amerika Serikat. Kanada mengeluhkan Amerika yang tidak mau melonggarkan hambatan tarif dalam impor gula. Selain itu, pelonggaran impor beras akan sangat merugikan petani-petani Jepang karena harga yang tidak bisa bersaing dengan beras impor.
Produk Farmasi
Doctors Without Borders mengkhawatirkan klausul TPP yang akan mempersulit akses terhadap obat-obatan baru secara terjangkau. Menurut draf yang beredar, akan ada batasan minimum selama lima tahun sebelum versi generik bermerek dari sebuah obat paten dapat dilepas ke pasaran. Itu berarti pengobatan-pengobatan terkini, seperti untuk kanker, akan semakin mahal harganya. Negara dengan sistem asuransi kesehatan (seperti Inggris dengan NHS dan Indonesia dengan BPJS Kesehatan) akan semakin terbebani karena harus menyubsidi obat-obatan tersebut dengan harga yang mahal. Di Amerika Serikat, ada tentangan keras dari kalangan dokter dan perawat terkait hal ini.
Keamanan Bahan Pangan
Kekhawatiran lain yang muncul dari TPP adalah masalah keamanan pangan. Perbedaan standar antara Amerika, Uni Eropa, dan negara-negara Asia menjadi masalah utama. Ada kekhawatiran dengan adanya TPP, perusahaan akan mengalihdayakan pemeriksaan kesehatan makanan ke negara luar, yang mana mungkin saja negara tersebut tidak memiliki standar seketat Amerika. Di sisi lain, dalam beberapa hal, Amerika memiliki standar yang lebih longgar dibandingkan negara-negara lain terkait penggunaan bahan kimia dalam makanan seperti pestisida. TPP berpotensi mengancam kesehatan konsumen. Pelabelan ataupun standar makanan yang lebih tinggi di negara lain berpotensi dihapuskan dan diturunkan derajatnya mengikuti standar Amerika.
Pedang Mematikan: Investor-State Dispute Settlement
Investor-State Dispute Settlement (ISDS) adalah mekanisme arbitrase di mana investor asing dapat menuntut suatu negara karena perubahan regulasi atau kebijakan yang merugikan sang investor. Klausul yang awalnya dibuat untuk menghindarkan investor asing dari kezaliman negara-negara berkembang pada dekade 1960-an, ISDS kini berbalik menjadi senjata pamungkas investor asing untuk menekan pemerintah agar tidak mengesahkan peraturan yang berpotensi merugikan mereka. Dalam arbitrase ini, hanya dikenal dua tahap persidangan sebagaimana di Pengadilan Niaga di Indonesia: tahap pertama dan tahap terakhir (kasasi).
Dengan TPP, ISDS tidak hanya berlaku pada perjanjian baru saja, namun akan berlaku surut (ke seluruh perjanjian yang telah berlaku sebelumnya). Sebelumnya, ISDS berhasil membuat Kanada dan Jerman takluk akibat ancaman denda yang begitu besar meski peraturan yang dibuat sebenarnya memiliki tujuan baik (umumnya berkaitan dengan masalah lingkungan). The Guardian memiliki bahasan panjang mengenai sejarah ISDS dan mimpi buruk yang ditimbulkannya.
Bagaimana dengan Indonesia? Indonesia saat ini sedang menghadapi ancaman Churchill Mining beberapa waktu lalu. Meski kasus ini belum mencapai putusan final, Tambang.co.id melansir biaya hukum yang dikeluarkan oleh Churchill sudah mencapai lebih dari 10 juta dolar AS (135 miliar rupiah). Dalam kasus ini, Churchill menuntut ganti rugi 2 miliar dolar AS (27 triliun rupiah) dari pemerintah Indonesia.
Lebih dari sekadar nasib acara kreatif, TPP memiliki dampak yang terasa ke kehidupan sehari-hari dan banyak hal yang jauh lebih mengkhawatirkan dalam perjanjian ini.
KAORI Newsline | oleh Kevin W
yang saya pribadi kenapa beberapa perbandingan dipakai Jepang? bukan Indonesia yang hitungannya negara sendiri yang baru saja ikut kerja sama? Saya pribadi lebih tertarik kalau yang dibahas efeknya terhadap lingkar-lingkar yang di Indonesia dan para petani di Indonesia melawan beras impor.
Kesimpulan gampang’a gini aja gan,, yg di jepang sono aja klepek” kaya ikan keabisan air apa lagi dampak di indo,, bakal lebih dari sekedar bencana.
ini web berita wibu mz, kalo mau cari yang related ke indonesia jangan kesini
Karena ini situs anime dan komik yang notabenenya berkiblat ke Jepang. Kalau disuruh membahas efeknya terhadap Indonesia apalagi sektor pertanian, para staff di Kaori Nusantara gak ada wawasan kesitu. Ujung2nya beritanya bisa ngelantur kesana kemari nanti.
Lagian, rakyat Indonesia ini masih belum mengerti dengan yang namanya TPP. Berbeda denga SOPA dulu yang kebanyakan dampaknya ngefek ke webmaster/blogger (webmaster/blogger notabenenya pasti ngerti karena tongkrongannya selalu di forum/situs luar), TPP ini dampaknya lebih luas ke masyarakat khususnya para pengusaha lokal yang baru merintis usahanya.
Apalagi Indonesia ini industri kreatifnya baru saja mulai berkembang. Perusahaan majalah komik mulai berdiri satu persatu. Komikus mulai mendapatkan tujuan setelah lama terombang-ambing gak jelas mau dibawa kemana bakat menggambarnya. Komik Indonesia ini ke depannya bakal seperti di Jepang. Jadi gak salah kalau staff kaori mengambil contoh ke Jepang yang memang sudah lebih dulu makan asam garam di industri ini, dan lebih dulu maju di industri kreatif. Kalau TPP berdampak buruk ke Jepang, di Indonesia dampaknya bisa lebih buruk lagi.
Bayangkan aja, di Jepang pihak yang menolak TPP ini sangat besar. Kalo di Indonesia, pihak yang menolak ini gak terlalu besar karena industri kreaitf baru tumbuh. Gak banyak orang tau ada majalah komik macam re:on comic dkk, dan apa dampak TPP bagi mereka.
Permisi. Bukankah dalam bahasan mengenai ISDS di halaman kedua sudah ada contoh mengenai kasus yang dihadapi Indonesia dengan perusahaan tambang Churchill?
yah sebentar lagi akan ada gonjang ganjing perekonomian dunia dan itu berpusat ke amerika lalu di mulailah konflik dunia~ to the point,sebentar lagi akan ada huru hara di berbagai belahan bumi yang memicu perang akhir zaman dan bye bye manusia
Yak – yak – yak ……………..