Pada hari Rabu (20/1), kereta rel listrik (KRL) JR 205 eks-Jalur Nambu rangkaian 205-23F (NaHa H39) melakukan uji coba dinamis internal. Uji coba ini dilaksanakan setelah rangkaian tersebut selesai menjalani perakitan dan penyesuaian eksterior di Depo KRL Depok, Jawa Barat. Rangkaian ini termasuk dalam 18 unit (3 trainset) yang datang pada gelombang pengiriman kelima atau yang terakhir yang tiba di Jakarta awal Januari lalu, dari total lima gelombang pengiriman KRL JR 205 eks-Jalur Nambu dengan jumlah 120 unit (20 trainset) yang didatangkan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) di tahun 205 ini.
Ada yang menarik dari rangkaian KRL JR 205 eks-Jalur Nambu NaHa 39 ini. Umumnya, KRL yang berasal dari jalur Nambu akan dipertahankan livery asli Jalur Nambu ketika akan dioperasikan di lintas Jabodetabek. Namun, pada rangkaian NaHa 39 ini livery Jalur Nambu diubah menjadi livery khas milik PT. KCJ.

Uji coba dilakukan dengan perjalanan kereta api luar biasa (KLB) relasi Depok – Manggarai – Bogor – Depok, KLB KRL berangkat dari stasiun Depok sekitar pukul 09:30 WIB dan tiba di stasiun Manggarai pukul 10:00 WIB. Setelah berhenti sejenak untuk pengecekan dan berpindah kabin, KLB berangkat kembali dari stasiun Manggarai menuju stasiun Bogor pukul 10:15 WIB. KRL kemudian berangkat dari stasiun Bogor sekitar pukul 11:30 WIB dan tiba di stasiun Depok sekitar pukul 12:00 WIB.
Uji coba dinamis KRL wajib dilakukan untuk mengetahui kondisi rangkaian KRL, apakah siap berdinas atau ada kekurangan yang harus diperbaiki. Dalam perjalanannya, KLB KRL percobaan harus melakukan serangkaian uji fungsi secara lengkap dan cermat seperti uji coba kecepatan tinggi, uji pengereman dan pengukuran jarak pengereman, hingga uji coba fungsi deadman pedal dan emergency brake sebagai perangkat keamanan dalam perjalanan.

Khusus KRL yang baru saja datang ataupun baru saja keluar dari pabrik dan akan memulai operasi, uji coba dinamis dilaksanakan sedikitnya dua kali untuk memastikan kondisi kelayakan kereta. Uji coba pertama merupakan uji coba internal yang dilaksanakan KCJ, dan uji coba kedua adalah uji coba sertifikasi untuk mendapatkan sertifikat kelayakan operasi sarana perkeretaapian dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Perkeretaapian, Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI).
Setelah uji coba internal, trainset ini masih akan menjalani uji coba sertifikasi bersama Ditjen Perkeretaapian Kemenhub RI, untuk memastikan kelayakan kereta dan mendapat sertifkat layak operasi, sehingga dapat digunakan untuk berdinas melayani penumpang KRL komuter Jabodetabek. Rencananya, trainset ini akan digabung dengan trainset lainnya untuk dijadikan rangkaian KRL dengan formasi 12 kereta.
Cemplus Newsline by KAORI | Fasubkhanali