Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) melalui Direktorat Jenderal Perkeretaapian (Ditjen KA) meresmikan penggunaan tiga stasiun kereta api (KA) di lintas Tanah Abang – Rangkasbitung yang telah selesai direnovasi dan direvitalisasi, Rabu (11/5). Ketiga stasiun tersebut adalah stasiun Kebayoran di wilayah Kotamadya Jakarta Selatan, DKI Jakarta, stasiun Parung Panjang di Kabupaten Bogor, Jawa Barat dan stasiun Maja di wilayah Kabupaten Lebak, Banten.
Peresmian ketiga stasiun tersebut dilakukan oleh Direktur Jenderal Perkeretaapian (Dirjen KA) Kemenhub RI, Ir. Hermanto Dwiatmoko, MSTr beserta jajarannya. Dalam acara peresmian yang dilaksanakan di stasiun Maja tersebut, turut hadir pula Bupati Kabupaten Lebak, Hj. Iti Octavia Jayabaya, SE, MM serta perwakilan dari PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) selaku operator layanan KA dan kereta rel listrik (KRL) yang menggunakan stasiun tersebut. Selain meresmikan pengoperasian tiga stasiun pasca revitalisasi ini, turut diresmikan pengoperasian jalur ganda dan elektrifikasi lintas Parung Panjang – Maja sepanjang 21 km yang mulai digunakan sejak 30 April 2016 lalu.
Dirjen KA mengapresiasi semua pihak yang mendukung dan terlibat dalam pembangunan ulang tiga stasiun ini, termasuk tiga pemerintah daerah yang wilayahnya dilintasi jalur KA dan tempat berdirinya stasiun ini diantaranya Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, Jawa Barat dan Banten. “Dengan kerjasama yang baik dari seluruh stakeholder, pembenahan di tiga stasiun ini dapat selesai dalam waktu kurang dari dua tahun”, tutur Hermanto.
Tiga stasiun yang baru saja diresmikan ini mulai direnovasi sejak pertengahan tahun 2014 silam, dan selesai pada bulan Mei 2016 ini. Pembangunan ulang tiga stasiun ini juga menelan biaya yang tidak sedikit. “Pembiayaan pembenahan ketiga stasiun tersebut berasal dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) sebesar kurang lebih Rp112 Milyar dengan kontrak tahun jamak.” tambah Hermanto lagi. Sementara itu, pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi lintas Parung Panjang – Maja dilaksanakan mulai tahun 2012 dan selesai pada tahun 2015, menggunakan dana APBN dengan nilai sekitar Rp590 Milyar.
“Dengan dibangunnya 3 stasiun baru pada lintas Tanah Abang – Maja, diharapkan dapat meningkatkan minat masyarakat, khususnya masyarakat yang berada di pinggir Jakarta untuk beralih menggunakan transportasi massal berbasis rel yaitu kereta api untuk mobilitas baik dari daerah asal (yang berada di pinggir Jakarta) menuju Jakarta, begitupun sebaliknya”, tutup Hermanto.
Senada dengan Dirjen KA, Bupati Lebak turut menyambut baik adanya stasiun baru yang direvitalisasi, termasuk stasiun Maja yang berada dalam wilayah yang dipimpinnya, juga pengoperasian jalur ganda lintas Parung Panjang – Maja yang sudah terelektrifikasi. “Ini akan memberi kemudahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah”, ujarnya.
Menurut Iti, hadirnya moda transportasi yang menghubungkan wilayahnya dengan Ibukota negara sangat dibutuhkan karena wilayah Kabupaten Lebak terletak tak jauh dari Provinsi DKI Jakarta, dan akan menjadi kawasan penting dalam investasi maupun pemukiman warga yang mencari nafkah di Ibukota. “Ini akan menunjang kepentingan Ibukota dalam menyediakan kawasan layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sehingga ketersediaan transportasi menjadi sangat penting”, ujarnya.
Setelah revitalisasi tiga stasiun dan pembangunan jalur ganda terelektrifikasi lintas Parung Panjang – Maja ini rampung, diharapkan di tahun 2017 mendatang pembangunan jalur ganda dan elektrifikasi lintas Maja – Rangkasbitung sepanjang 17,1 km dapat dituntaskan dan layanan KRL Jabodetabek dapat beroperasi hingga stasiun Rangkasbitung secara optimal.
Penasaran dengan tampilan baru tiga stasiun ini? Lihat di : Ini Tampilan Tiga Stasiun di Lintas Tanah Abang – Rangkasbitung Pasca Renovasi
Cemplus Newsline by KAORI