Sebagaimana telah diberitakan sebelumnya, Si Juki, karakter komik yang ngakunya anti mainstream, padahal udah mainstream banget ini akan diangkat ke layar lebar, dengan menggandeng Kumata Studio dan Falcon Pictures.
Penulis pun mendapatkan kesempatan untuk menyaksikan gala premier dari penayangan ‘Si Juki The Movie: Panitia Hari Akhir’ yang dilaksanakan pada tanggal 23 Desember 2017 lalu di XXI Epicentrum.
Secara garis besar, dalam ‘Si Juki The Movie’ dikisahkan tentang sosok Juki yang semakin disukai serta dikenal oleh banyak orang dan telah menjadi sosok yang mainstream. Merasa tidak puas karena dirinya telah menjadi mainstream, Jukipun melakukan tindakan yang tanpa sadar membuat dirinya yang tadinya disukai oleh banyak orang menjadi dibenci dan kehilangan para penggemarnya.
Di tengah masalah yang dihadapinya, ternyata Indonesia mengalami masalah yang cukup serius, yaitu bencana jatuhnya meteor yang akan menhancurkan seluruh wilayah Indonesia. Si Jukipun berusaha untuk menyelamatkan Indonesia dengan menghancurkan meteor tersebut. Dibantu dengan teman-temannya, akhirnya dibentuklah ‘Panitia Hari Akhir’ yang akan menghancurkan meteor tersebut dan menyelamatkan Indonesia dari kehancuran.
Sejak awal film ditayangkan sampai layar menampilkan credit, film ini sangatlah menghibur dan cocok untuk dijadikan tontonan pada akhir tahun. Berikut ulasan penulis mengenai film ini.
Tetap Anti Maintream
Pada awalnya, saya sendiri tidak terlalu berekspektasi tinggi dengan film ini. Diawali dengan adegan pengenal tokoh Juki serta para keluarganya yang menurut saya cukup baik dalam mengenalkan para tokoh kepada para penonton yang mungkin belum mengenal sosok Juki.
Meskipun mengusung tema cerita yang umum, namun bagi saya sendiri ‘Si Juki The Movie’ tetap hadir sebagai film yang anti mainstream dibandingkan sebagian film animasi Indonesia pada umumnya. Beberapa bagian berhasil dieksekusi dengan baik bahkan terkadang berhasil membuat para penonton tertawa lepas dengan cerita yang ditampilkan.
Beberapa jokes yang dihadirkan bukanlah jokes yang menyindir ataupun menjelekkan satu sama lain seperti dalam beberapa acara di Indonesia saat ini. Melainkan ‘Si Juki The Movie’ menghadirkan jokes yang menurut saya bener-benar ‘fresh’, Misalnya seperti beberapa jokes yang bersifat satire tidak jarang dihadirkan dan berhasil membuat saya tertawa lepas. Lalu, ada beberapa juga dialog yang sepertinya menunjukan kritik sosial terhadap keadaan yang ada saat ini.
Bagi saya sendiri, film ‘Si Juki The Movie’ ini tetap berhasil tampil anti mainstream meskipun sosok Si Juki sepertinya telah menjadi sosok yang dikenal banyak orang atau singkatnya telah mainstream.
Para Pengisi Suara yang Luar Biasa
Selain hadir dengan anti mainstream, saya juga turut terhibur dengan para pengisi suara yang menyuarakan karakter dalam film ‘Si Juki The Movie’. Tidak ada perasaan tidak ‘click’ saat mendengar suara dari para karakter pada saat mereka berbicara, seperti setiap pengisi suara berhasil menyatu dengan para karakter dalam film ini.
Hal ini mungkin dapat dipahami dikarenakan banyak sekali pengisi suara professional dan juga bintang-bintang film ternama yang bergabung untuk menyuarakan suara dari para karakter dalam film ini. Seperti yang dijelaskan di sini.
Secara tidak langsung menunjukan bahwa para pengisi suara Indonesia pun memiliki kualitas yang tidak kalah hebatnya dibandingkan dubber professional dari Negara lainnya.
Background yang Mengalihkan Perhatian
Seriously, rasanya cukup sulit untuk selalu fokus terhadap para karakter yang sedang bermain di dalam layar. Ada kalanya, background yang dihadirkan berhasil mengalihkan fokus selama beberapa detik. Bukan dikarenakan cerita atau para karakter yang membosankan. Melain background yang ditampilkan tidak kalah “hidup” dibandingkan para karakter yang ada. Bahkan berhasil mencuri panggung dari para karakter utama.
Selain itu, terkadang saya menemukan beberapa hal dari background yang membuat saya penasaran. Katakanlah seperti terdapat beberapa easter egg seperti yang umum terjadi pada film Disney.

Animasi yang Harus Ditingkatkan
Walaupun film ini cukup menghibur dan menghadirkan berbagai hal yang menarik, namun ‘tidak ada gading yang tak retak’, termasuk film ini. Sangat disayangkan, meskipun merupakan film animasi, namun animasi yang ditampilkan masih sedikit kaku. Tidak buruk memang, serta masih dapat dinikmati. Namun, bagi yang terbiasa menonton animasi Jepang alias anime mungkin perlu sedikit beradaptasi di awal-awal film sebelum pada akhirnya mulai terbiasa dengan animasi yang ditampilkan.
Memang cukup sulit untuk membuat gambar dengan style yang konsisten untuk film ini. Terlebih lagi gaya penggambaran Juki yang memang cukup unik.
Selain itu, perpindahan dari sebuah scene ke scene lainnya terkadang terasa terlalu cepat dan tidak terlalu halus, membuat mata cukup lelah untuk mengikutinya. Untungnya, tidak terlalu banyak hanya di beberapa scene menjelang akhir cerita.
Penutup
‘Si Juki The Movie’ Merupakan film yang layak ditonton menemani liburan tahun baru. Baik bersama keluarga, teman ataupun pacar. Terlepas dari animasinya yang masih terlihat sedikit kaku, kekurangan tersebut akan tertutupi oleh cerita yang cukup menghibur.

Film ‘Si Juki The Movie’ akan ditayangkan secara serentak di seluruh bioskop Indonesia mulai tanggal 28 Desember 2017. Persembahan Falcon Pictures, Pionicon, dan Kumata Studio.
KAORI Newsline | Oleh Ahmad Faisal