Merasa kereta rel listrik (KRL) selalu penuh? Tenang, ini bukan jumlah KRL-nya yang semakin sedikit. Seiring waktu dan perubahan yang terjadi, masyarakat Jakarta dan kota satelitnya makin banyak yang menggunakan KRL. Di satu sisi, bertambahnya jumlah penumpang merupakan satu hal yang disyukuri namun di sisi lainnya hal ini akan sangat menyusahkan akibat rangkaian KRL yang tidak mampu menampung jumlah penumpang yang kian membludak.
Ini menjadi satu dari sekian banyak problem yang dihadapi oleh PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) selaku operator KRL di Jakarta dan sekitarnya. Tentu KCI tidak boleh diam akan hal ini. Berbagai solusi pun coba dikerahkan mulai dari penambahan jumlah kereta, pengoperasian rangkaian dengan formasi 10 dan 12 kereta dari yang hanya formasi 8 kereta, serta penambahan jumlah perjalanan. Namun, karena cepatnya pertumbuhan jumlah penumpang kini solusi-solusi tersebut seakan kembali menemui titik buntu.
Sebagai informasi, jumlah rata-rata pengguna harian KRL mengalami kenaikan sejak tahun 2013 hingga 2017. Tercatat peningkatan dari 431.886 penumpang per hari di tahun 2013 menjadi 993.992 penumpang per hari di tahun 2017.
Direktur Teknik KCI, Fredi Firmansyah akhirnya buka suara. Fredi mengatakan kedepannya KCI hanya akan mengoperasikan rangkaian dengan formasi 10 dan 12 kereta saja.
“Trainset kami masih ada tiga, yaitu 8, 10 dan ada 12 (kereta). Next kami rencanakan trainset 8 (formasi 8 kereta) kami bunuh (hilangkan) saja,” katanya di seminar Masyarakat Transportasi Indonesia, Jakarta, Kamis (15/2) seperti yang dilansir dari Detik.
Baca Juga: Tambah KRL Formasi 10 dan 12 Kereta, KCJ Ubah Susunan Formasi KRL Seri 205
Menurut Fredi, solusi ini dapat dikatakan sebagai solusi ‘terakhir’ yang dapat dilakukan oleh KCI mengingat jumlah perjalanan yang sudah tidak bisa ditambah lagi karena lintas yang semakin padat.
Mungkinkah rangkaian KRL dengan formasi 8 kereta akan segera dipensiunkan? Ataukah sisa KRL formasi 8 kereta ini akan kembali dipanjangkan seperti yang sudah-sudah?
