Tambah KRL Formasi 10 dan 12 Kereta, KCJ Ubah Susunan Formasi KRL Seri 205

0
KRL seri 205 eks-jalur Yokohama rangkaian 205-66F + 205-68F, formasi 12 kereta. KCJ mengubah susunan beberapa rangkian KRL seri ini untuk menambah kapasitas angkut penumpang

Untuk meningkatkan pelayanan dan kapasitas angkut penumpang kereta rel listrik (KRL) komuter Jabodetabek, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) merubah susunan formasi dari beberapa rangkaian KRL seri 205 eks-East Japan Railway Company (JR East) jalur Yokohama dan Nambu. KRL seri 205 dari jalur Yokohama yang sebelumnya berformasi 8 kereta, kini dapat ditemui dalam formasi 10 dan 12 kereta.

Dalam kesempatan acara Customer Gathering KCJ 2016 di Dipo KRL Depok (30/1) lalu, Direktur Teknik KCJ, John Robertho mengatakan akan menambah rangkaian KRL formasi 10 dan 12 kereta secara bertahap, dengan mengubah dan mengacak susunan beberapa rangkaian KRL seri 205. Ditargetkan pada bulan Februari 2016 ini, KCJ sudah memiliki 12 rangkaian KRL formasi 12 kereta dan 21 rangkaian KRL formasi 10 kereta, dan akan dilanjutkan perubahan susunan secara bertahap hingga didapati 40 rangkaian KRL formasi 10 kereta sepanjang tahun 2016. Jumlah ini kemungkinan sudah termasuk dengan 6 rangkaian (60 unit) KRL seri 6000 eks-Tokyo Metro jalur Chiyoda yang akan didatangkan KCJ, juga di tahun ini dan direncanakan beroperasi dengan formasi utuh 10 kereta.

Perubahan formasi dan susunan konfigurasi KRL seri 205 sudah dimulai sejak Januari 2016 lalu, dimulai dari rangkaian 205-15F (eks-KuRa H28) yang sebelumnya berformasi 8 kereta dengan konfigurasi 4 kereta penggerak (motor/M) dan 4 kereta non-penggerak (trailer/T), mendapat tambahan 2 kereta motor dari 205-64F (eks-KuRa H4) sehingga menjadi 10 kereta dengan konfigurasi 6 kereta motor dan 4 kereta trailer (6M4T).

DSC_0037
KRL seri 205 rangkaian 205-15F (eks-KuRa H28), formasi 10 kereta di stasiun Universitas Indonesia

2 kereta trailer dari 205-64F juga diberikan kepada rangkaian gabungan eks-Peristiwa Luarbiasa Hebat (PLH) Juanda, 205-123F yang semula berformasi 8 kereta dengan susunan 6 kereta motor dan 2 kereta trailer (6M2T) kini berformasi 10 kereta dengan susunan 6 kereta motor dan 4 kereta trailer (6M4T). Sementara itu, rangkaian 205-64F kini memiliki formasi 4 kereta dengan konfigurasi 2 kereta motor dan 2 kereta trailer (2M2T).

DSC_0243
KRL seri 205 rangkaian 205-123F (Eks-HaE 15), kembali menjadi rangkaian 10 kereta

Februari ini, rangkaian 205-61F (eks-KuRa H1) dan 205-62F (eks-KuRa H2) turut mengalami perpanjangan yang sebelumnya berformasi 8 kereta dengan konfigurasi 4 kereta motor dan 4 kereta trailer (4M4T) menjadi 10 kereta, dengan mendapatkan tambahan masing-masing 2 kereta motor tiap rangkaiannya, dari rangkaian 205-66F (eks-KuRa H6). Dengan disumbangkannya 4 kereta motor pada 2 rangkaian lain, rangkaian 205-66F pun hanya tinggal memiliki 4 kereta yang seluruhnya adalah kereta trailer.

KRL seri 205 rangkaian 205-61F (Eks-KuRa H1) dan 205-62F (Eks-KuRa H2), formasi 10 kereta di stasiun Universitas Indonesia
KRL seri 205 rangkaian 205-61F (Eks-KuRa H1) dan 205-62F (Eks-KuRa H2), formasi 10 kereta di stasiun Universitas Indonesia

Formasi 4 kereta dengan seluruhnya kereta trailer tentu membuat rangkaian 205-66F tak dapat berjalan sendiri karena tidak memiliki kereta motor. Agar dapat kembali berjalan, 2 kereta trailer 205-66F ditukar dengan 2 kereta motor pada rangkaian 205-133F dari jalur Nambu (eks-NaHa H12), sehingga rangkaian 205-66F memiliki susunan 2 kereta motor dan 2 kereta trailer (2M2T) dan 205-133F memiliki susunan 2 kereta motor dan 4 kereta trailer (2M4T). Namun, walaupun jumlah kereta motor rangkaian 205-133F lebih sedikit, hal ini tidak terlalu berpengaruh karena 205-133F beroperasi gabungan dengan rangkaian 205-132F (konfigurasi 4M2T) membentuk KRL formasi 12 kereta, sehingga memiliki konfigurasi 6 kereta motor dan 6 kereta trailer (6M6T) dan memenuhi syarat operasi. (Baca ulasan mengenai hal ini di: Menelisik Berbagai Variasi Formasi KRL seri 205 JR)

DSC_0074
2 kereta motor dari 205-133F, M’204-361 dan M205-361 yang digabungkan di rangkaian 205-66F

Sementara itu, rangkaian 205-66F dengan formasi 4 kereta berkonfigurasi 2M2T digabungkan dengan rangkaian 205-68F (eks-KuRa H8) yang tetap berformasi 8 kereta dengan konfigurasi 4M4T, sehingga terbentuklah rangkaian baru formasi 12 kereta dengan konfigurasi 6M6T. Pembentukan rangkaian KRL formasi 12 kereta dengan menggabungkan rangkaian KRL formasi 4 dan 8 kereta ini adalah yang pertama kali dilakukan KCJ, setelah sebelumnya hanya menggabungkan KRL formasi 4 dan 6 kereta untuk membentuk KRL formasi 10 kereta semasa operasional KRL formasi 12 kereta dihentikan sementara, Oktober hingga Desember 2015 lalu.

DSC_0083
KRL seri 205 rangkaian 205-66F + 205+68F (eks-KuRa H6+H8), rangkaian baru formasi 12 kereta

Pengacakan dan perubahan susunan KRL seri 205 milik KCJ diperkirakan akan terus berlanjut hingga tercapai jumlah rangkaian yang dibutuhkan, guna meningkatkan kapasitas angkut penumpang KRL Jabodetabek yang terus meningkat. Pemanjangan formasi rangkaian dengan menambah jumlah kereta menjadi salah satu solusi karena saat ini KCJ terkendala kapasitas lintas untuk menambah jadwal perjalanan di jalur-jalur sibuk seperti Bogor, Bekasi dan Maja.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses