Inilah Pernyataan Studio Ghibli dan Studio Ponoc Terkait Wafatnya Isao Takahata

0

Sebagaimana telah diberitakan ssebelumnya, Isao Takahata, sutradara kenamaan dari Studio Ghibli dikabarkan telah tutup usia pada 5 April 2018. Almarhum menghembuskan nafas terakhirnya di sebuah rumah sakit di Tokyo, pada usia 82 tahun, setelah setahun sebelumnya kesehatannya disebut-sebut telah menurun.

Menanggapi kabar duka ini, pihak Studio Ghibli yang diwakili oleh Dirut Kiyofumi Nakajima dan produser, sekaligus co-founder Toshio Suzuki memberikan pernyataannya.

Nakajima menyebutkan bahwa Takahata menghembuskan nafas terakhirnya pada pukul 1:19 malam akibat kanker paru-paru di Rumah Sakit Universitas Teikyo. Jenazah almarhum akan disemayamkan secara tertutup dan hanya dihadiri oleh pihak kerabatnya saja. Meskipun begitu, pihak Studio Ghibli akan menggelar upacara penghormatan terakhir bagi almarhum pada 15 Mei 2018 mendatang.

Sementara itu Suzuki menyatakan bahwa Takahata sesungguhnya masih memiliki banyak rencana, karenanya kepergiannya sangatlah disayangkan. Karena itu, setelah berdiskusi dengan Hayao Miyazaki, akhirnya disepakati bahwa pihak Studio Ghibli akan menggelar upacara penghormatan terakhir sebagaimana telah dinyatakan oleh Dirut Nakajima.

Di lain pihak, Studio Ponoc, sebuah studio anime yang didirikan oleh para mantan kru dari Studio Ghibli juga turut melayangkan belasungkawa. Produser Studio Ponoc Yoshiaki Nishimura, yang juga merupakan produser dari The Tale of Princess Kaguya semasa masih di Studio Ghibli menyebutkan bahwa almarhum Isao Takahata telah mengajarinya banyak hal dalam hidupnya. Dirinya tidak akan pernah melupakan masa-masa ketika mereka masih membuat film bersama, maupun Hasrat almarhum dalam perfilman dan perdamaian. Selain itu Nishimura menyebutkan bahwa almarhum akan selalu menjadi gurunya, dan ia mengucapkan terima kasih kepada almarhum.

Studio Ponoc sendiri diririkan oleh para mantan kru Studio Ghibli seperti Yoshiaki Nishimura dan juga Hiromasa Yonebayashi pada tahun 2015 lalu, setelah mereka meninggalkan Studio Ghibli, setelah Studio Ghibli sempat “ditutup” akibat “pensiunnya” Hayao Miyazaki.

Memulai debutnya di industri animasi Jepang sejak tahun 1959, Isao Takahata awalnya bergabung dengan Toei Doga, di mana dirinya memulai debutnya sebagai sutradara dalam film Hols: Prince of the Sun yang dirilis di Jepang pada tahun 1968. Kemudian dirinya juga terlibat dalam pembuatan sejumlah anime seperti GeGeGe no Kitaro, The Secret of Akko-chan, Heidi, Girl of the Alps, Future Boy Conan,  Anne of Green Gables, dan sejumlah judul anime lainnya, di mana dirinya berperan sebagai sutradara, hingga penulis naskah, sampai produser.

Pada tahun 1985, bersama dengan Hayao Miyazaki, Toshio Suzuki, dan Yasuyoshi Tokuma, dirinya turut mendirikan Studio Ghibli yang terkenal dengan film-film animasinya yang mendunia. Selama bernaung di bawah Studio Ghibli, dirinya sempat menyutradarai sejumlah film seperti Grave of the Fireflies, Only Yesterday, Pom Poko, My Neighbors the Yamadas, hingga sejumlah film dokumenter dan kolaborasi. Karya terakhirnya adalah The Tale of the Princess Kaguya yang dirilis di Jepang pada tahun 2013 lalu, dan juga sempat diputar di Indonesia pada tahun 2015 lalu, maupun dalam perhelatan perhelatan The World of Ghibli Jakarta pada tahun 2017 lalu, maupun menjadi salah satu produser dalam film The Red Turtle karya Michaël Dudok de Wit yang dirilis pada tahun 2016 lalu. Di tahun yang sama Takahata juga sempat menuturkan kepada Variety bahwa ia masih berhasrat untuk berkarya kembali, di mana dirinya sudah memiliki beberapa rencana, namun dirinya tidak tahu apakah akan terfinalisasikan sebagai sebuah film.

KAORI Nusantara turut berbelasungkawa atas kepergian Almarhum Isao Takahata. Semoga segala amalnya dapat diterima di sisinya, diampuni dosa-dosanya, diberikan ketabahan bagi yang ditinggalkan, dan semoga karya-karyanya tidak lekang oleh waktu, serta menjadi inspirasi bagi siapapun yang menontonnya.

Baca juga:

Ulasan Anime The Tale of the Princess Kaguya

KAORI Newsline | Sumber: Animation Business JournalEiga Natalie, & ANN

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses