Akhir-akhir ini dunia pop kultur Jepang di Indonesia sedang diramaikan dengan kemunculan film-film Jepang yang secara resmi dibawakan ke bioskop-bioskop di Indonesia. Selain acara Pekan Sinema Jepang 2018 yang menampilkan puluhan film-film Jepang ternama pada 7-16 Desember 2018 kemarin, ada 1 lagi film Jepang yang ditayangkan di tanah pada akhir bulan Desember ini. Film anime I Want To Eat Your Pancreas atau dalam bahasa Jepangnya berjudul “Kimi no Suizou wo Tabetai” (disingkat KimiSui) diputar secara resmi oleh Moxienotion dan Encore Films mulai 26 Desember 2018.
Sebelum diputar secara reguler pada tanggal tersebut, Moxienotion mengadakan acara premiere screening film anime I Want To Eat Your Pancreas seminggu sebelumnya, yaitu pada 20 Desember 2018. Penayangan perdana ini diadakan di CGV Cinemas cabang Mal Grand Indonesia, Jakarta. KAORI Nusantara diundang untuk menghadiri penayangan tersebut untuk meliput keseruan film yang dikatakan begitu mirip dengan seri anime terkenal “Shigatsu wa Kimi no Uso“. Penulis pun hadir bersama 10 orang pemenang giveaway tiket nonton premiere screening ini.

Lalu, bagaimanakah kesan penulis setelah menonton film anime I Want To Eat Your Pancreas? Bagaimana penulis berpendapat kalau film ini tidak mirip dengan seri anime “Shigatsu wa Kimi no Uso“? Mari simak ulasannya berikut.
Sinopsis
Berasal dari novel karangan Yoru Sumino yang berkisah mengenai seorang pria (disuarakan oleh Mahiro Takasuhi) yang menemukan sebuah diary di rumah sakit, yang ternyata adalah milik teman sekelasnya, Sakura Yamauchi (Lynn), yang ternyata mengidap penyakit parah di pankreasnya. Umurnya hanya tinggal beberapa bulan lagi. Sakura pun menyebutkan bahwa selain keluarganya, sang pria adalah satu-satunya yang mengetahui kondisinya. Ia berjanji akan menjaga rahasia Sakura, sembari memutuskan untuk menemani Sakura menjelang akhir hidupnya.
Berawal Dari Tidak Peduli
Permulaan film anime I Want To Eat Your Pancreas digambarkan oleh sutradara Shinichirou Ushijima dengan pertemuan antara sang karakter utama, Haruki Shiga dengan Sakura Yamauchi, gadis yang memiliki penyakit pada pankreasnya yang membuatnya tidak bisa hidup lebih lama lagi. Di bagian ini penonton akan diperlihatkan bagaimana Haruki bersikap tak acuh setelah secara tidak sengaja mengetahui rahasia Sakura yang menyembunyikan penyakitnya pada teman-temannya. Juga bagaimana Sakura terkejut atas respon Haruki yang begitu datar. Dari pertemuan tersebut, Haruki terlihat terpaksa menuruti keinginan Sakura untuk menghabisi sisa-sisa hidupnya dengan bermain bersamanya. Karakter Sakura yang begitu ceria bermain bersama Haruki akan membuat penonton berpikir begitu bahagianya mereka tidak peduli pada kenyataan Sakura yang akan mati. Ditambah lagi, seiyuu Lynn yang menyuarai Sakura terlihat begitu natural menggambarkan karakter ceria tersebut.
Sifat ‘apatis’ yang digambarkan dalam karakter Haruki Shiga ini kian lama kian memudar karena tanpa sadar ternyata ia menghabiskan waktu yang begitu sering untuk ‘meladeni’ keinginan Sakura. Bukti-bukti bahwa Sakura memang akan mati yang secara tidak sengaja ditemukan oleh Haruki akhirnya melahirkan sikap peduli dan khawatir yang perlahan-lahan semakin menjadi-jadi. Perubahan karakter yang disajikan secara perlahan ini akan membuat penonton yakin bahwa akhir dari cerita ini akan selesai pada kematian Sakura Yamauchi karena penyakit pankreas yang dideritanya.
Karakter-karakter pembantu seperti ‘osananajimi‘ (teman masa kecil) dan mantan pacar Sakura juga sangat mendukung film ini menjadi begitu emosional. Kyoko yang merasa paling tahu segala tentang Sakura dan juga sifat mantan pacar Sakura yang masih sangat posesif membuat sejumlah konflik menjadi begitu menarik dengan dalil-dalil ‘kecemburuan’. Walaupun tokoh dengan sifat seperti ini pada umumnya banyak dibenci orang, tapi sangatlah wajar jika dibilang karakter-karakter tersebut juga ada kaitannya dengan bagaimana cerita film ini bisa terlihat seru.
Di balik itu semua, ada sebuah alasan kuat mengapa penulis beranggapan bahwa film anime I Want To Eat Your Pancreas tidak bisa dikatakan mirip dari seri anime Shigatsu wa Kimi no Uso dari segi cerita. Penulis juga sadar bahwa banyak orang yang mengatakan film ini mirip dengan kisah cinta pianis cilik tuli dengan seorang pemain biola yang juga ‘penyakitan’ tersebut. Alasan mengapa KimiSui tidak mirip dengan KimiUso terletak pada akhir cerita, tepatnya pada bagaimana kedua heroine dari kedua judul cerita ini ‘dimatikan’. Bagi yang sudah menonton KimiUso tentu tahu karakter Kaori meninggal karena penyakit yang dideritanya. Namun, bagaimana dengan Sakura di film anime ini?
Plot twist tersebutlah yang membuat film anime I Want To Eat Your Pancreas tidak bisa disamakan dengan Shigatsu wa Kimi no Uso. Namun, bahkan karena perbedaan akhir cerita tersebut, tingkat kesedihan ketika Anda menonton film ini bisa jadi lebih emosional.
Kesimpulan
Film anime I Want To Eat Your Pancreas menyajikan kesedihan yang begitu mendalam bagi siapapun yang menontonnya karena cerita keceriaan yang digambarkan dengan begitu natural pada bagian awal filmnya. Keadaan tersebut akan membuat penonton menjadi sangat emosional begitu menyadari bahwa betapa menyakitkannya akhir dari cerita tersebut. Ditambah lagi dengan plot twist tak terduga yang bisa membuat penonton terdiam.
Kelebihan
- Ceria namun menyedihkan membuat perasaan penonton seperti diaduk-aduk.
- Plot twist yang menyangkal pendapat kemiripan dengan anime lain.
Kekurangan
- Beberapa adegan tidak dijelaskan secara detil membuat penonton tidak mudah untuk mengerti alurnya.
- Anti-klimaks dengan durasi yang terlalu lama setelah konflik utama berakhir.

KAORI Newsline
Bukannya ini udah tayang LA nya
Sekarang animenya.
“Anti-Klimaks setelah konflik utama berakhir” sad but true
Jadi yg ngebunuh kaori siapa yak kira”? Apa mantan pacarnya kah?? Hmm masih sebuah misteri
Kaori siapa yak? Ini yang dibahas KimiSui, karakternya gaada yang namanya kaori yang ada yamauchi sakura
Kalo menurut gw sih itu bisa jadi penjahat yang dia tendang bijinya :v ato penjahat yg waktu liburan si haruki pernah bilang “ada pembunuhan di dekat rumahku”
bisa jadi yg bunuh sakura itu orang yg bijinya ditendang. tapi bisa jadi bukan juga, soalnya penampilan orang itu lebih kayak orang proyek habis kerja terus mau pulang akhirnya nabrak si nenek2 itu.
menurut gua sih penjahat yg pernah dibilang haruki yg ada kasus pembunuhan dekat rumahnya
Penyebab kematian sakura apa memang mati di bunuh yah ? Ato itu cuma dalil untuk nyembunyiin ke teman2nya ttg penyakitnya yang sbnrnya ?
memang dibunuh, ada banyak bekas darah di tkp dia dibunuh, ada scenenya kok. terus masuk tv berita juga pas haruki lagi nonton sama bapak ibunya
Ini akhirnya ngeselin bgtt, filmnya bagus talk akhirnya kaya terlalu di paksakan huffy. Ada lnjutannga gaksi
Menurutku kematiannya karena di tusuk oleh pria yang di tedang bur*ngnya oleh sakura ketika nolongin nenek nenek yang fi tabrak sepeda. Gak mungkin mantannya.. karena kelihatan mantannya juga sayang sakura meskipun sayangnya bebeda
kalo dari segi alur ceritanya kemungkinan iya,soalnya si pria itu juga uda nginget wajah si cewek buat ngelakuin sesuatu
tapi bisa jadi juga bukan orang yg bijinya ditendang yg ngebunuh. soalnya kalo menurut gua penampilan orang itu lebih kayak ke orang proyek baru habis pulang kerja terus nabrak nenek2 itu.
Bisa dibilang ini dari sisi kehidupannya bagus sih,mengubah cara fikir orang yang jarang bergaul.suka saya dengan film yang memiliki makna kayak gini.