Desain dan Kualitas Animasi

Mengusung genre slice of life yang dibungkus secara natural, anime Fune wo Amu sukses dalam membuat atmosfir tersebut. Desain karakter terlihat sederhana, dengan warna rambut yang alami dan mudah ditemui di Jepang. Penggambaran dunianya juga sesuai dengan tempat – tempat asli. Walaupun kebanyakan scene berada di dalam ruangan, sesekali ditampilkan pemandangan – pemandangan yang natural. Zexcs sebagai studio yang menangani animasi Fune wo Amu mampu menggambarkan bagaimana kehidupan sehari – hari para pekerja di Jepang. Sebagai sebuah anime yang tayang di tahun 2016, kualitas animasinya cukup mudah untuk dinikmati.

Hal yang unik dan mungkin sedikit melenceng dari kesan natural  anime Fune wo Amu adalah adanya scene para maskot kamus yang kadang disisipkan di tengah – tengah episode. Scene ini berfungsi untuk menjelaskan lebih jelas mengenai kamus kepada penonton dengan bahasa yang mudah dipahami. Walaupun terkesan melenceng dari konsep natural Fune wo Amu, scene para maskot ini tidak mengganggu karena waktunya yang pas dan hanya berperan sebagai selingan saja. Selain scene tersebut, terkadang juga diperlihatkan penggambaran dari pikiran sang karakter utama, seperti adanya ombak besar ketika Majime sedang galau. Scene seperti ini walaupun terlihat sedikit berlebihan namun justru menambah kesan indah dan dapat memukau para penontonnya.

Scene para maskot kamus dalam Fune wo Amu (© Genbu Shobo Dictionary Editorial Department / Fune wo Amu Production Commitee)
Scene penggambaran dari pikiran sang karakter utama (© Genbu Shobo Dictionary Editorial Department / Fune wo Amu Production Commitee)

Musik dan Soundtrack

Lagu pembuka dari anime Fune wo Amu dinyanyikan oleh Taiiku Okazaki dengan judul “Shiokaze”. Lagu ini menggambarkan bagaimana seorang penulis kamus memandang kehidupan dan sekaligus mencari inspirasi. Sedangkan lagu penutup dibawakan oleh Leola dengan judul “I&I”. Lagu ini lebih bernuansa romance, yang mewakili hubungan Majime dengan sang heroine. Soundtrack dan lagu latar digunakan dengan baik dalam setiap scene, sehingga membuat peristiwa yang terjadi lebih mudah dipahami dan dinikmati, walaupun kadang di beberapa bagian, lagu latarnya terdengar terlalu keras sehingga menutupi suara para karakter.

Kesimpulan

Fune wo Amu merupakan anime slice of life yang menceritakan seorang pecinta kata yang membuat kamus dengan tujuan agar manusia lebih memahami kata – kata di dunia. Pembawaannya yang rapi dan sederhana membuat anime ini mudah dinikmati. Bumbu – bumbu drama dan romance yang ditambahkan tidak terasa berlebihan. Musik dan soundtrack yang menyatu dengan scene  disuguhkan secara sederhana. Namun, dengan premis cerita yang ditawarkan, anime Fune wo Amu mungkin tidak cocok untuk penonton yang mengharapkan cerita yang lebih intens dan drama yang pedas.

Kelebihan

  • Cerita yang unik dan jarang ditemui
  • Drama dan romance yang pas dan tidak berlebihan
  • Banyak permainan kata yang indah diperlihatkan
  • Musik dan soundtrack yang menyatu dengan tema

Kekurangan

  • Premis cerita yang terlihat membosankan bagi sebagian orang
  • Sasaran penonton utama yang kurang luas, sehingga para penonton dengan usia
    yang muda kurang bisa menikmati

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses