Sederhana namun Luar Biasa

Mengenai anime tentang memasak, Shokugeki no Souma atau Chuuka Ichiban/Cooking Master Boy merupakan contoh judul yang mungkin terbesit dalam kepala Anda ketika berbicara tentang anime memasak. Amaama to Inazuma pun memakai formula yang sama, dengan pola setiap episodenya yaitu memasak makanan lalu memakannya bersama. Namun, yang membedakannya dari yang lain dari formula ini adalah sebuah sensasi seperti kita menonton acara demo masak di televisi. Maksudnya, anime ini memperlihatkan proses memasaknya dari awal, mulai dari menyiapkan bahan makanan hingga akhirnya menjadi makanan siap saji secara step by step dan detil. Seperti contohnya pada episode 9 ketika Kouhei, Tsumugi, dan Kotori mencoba membuat kare buatan rumah bersama – sama. Cara membuatnya ditampilkan dari bahan – bahan yang akan mereka digunakan, cara mereka mengolah bahannya, menumisnya, semua dilakukan secara prosedural dan detil sehingga memungkinkan penonton untuk mencoba sendiri di rumah. Ini merupakan salah satu poin keunggulan yang hanya dimiliki oleh Amaama to Inazuma.
Jika rata – rata anime memasak menampilkan sebuah atmosfir dapur yang terlihat seperti arena pertarungan, makanan yang sudah jadi yang terlihat seperti mahakarya museum, dan impresi rasa oleh orang yang mencicipinya yang terkadang ada sedikit bumbu hiperbola di dalamnya, Amaama to Inazuma justru menampilkan adegan memasak yang sederhana, dengan tampilan makanan yang tidak terlalu estetik namun memiliki suasana yang menghangatkan jiwa. Hal ini karena formula yang ditawarkan anime ini adalah membangun sebuah keakraban melalui memasak makanan buatan rumah sendiri dan mengajak penonton untuk ikut di dalamnya.
Makanan Tak Hanya Sekedar Makanan


Bila saya bertanya kepada Anda, menurut Anda seperti apa makanan itu? Apakah sesuatu yang mengenyangkan? Sesuatu yang dapat dimakan? Atau kebutuhan hidup sehari – hari? Semua pernyataan di atas memang benar. Namun bila Anda pikirkan kembali, ada sesuatu yang mendalam di balik makanan yang mungkin tidak dipikirkan oleh banyak orang, yaitu akanan adalah hasil buah cinta seseorang dan sebagai salah satu pemersatu keluarga. Coba Anda pikirkan, bila Anda menonton acara memasak atau pernah memerhatikan ibu Anda memasak, mengapa bumbu yang dimasukkan harus dalam takaran yang pas atau bahan yang harus dimasukkan harus sesuai? Bila jawaban Anda agar makanan tersebut tidak terasa pahit, asin, atau tidak enak, itu memang benar. Tapi sebenarnya itu adalah buah cinta agar orang yang menikmatinya bahagia dengan makanan yang Anda buat untuknya tanpa rasa takut akan apapun dalam lidahnya. Memang terdengar tidak masuk akal, tetapi jika Anda memasak makanan yang secara penyajian sempurna dan menggiurkan, orang yang memakannya pasti bahagia bukan?
Dan ada benarnya bahwa makanan adalah salah satu pemersatu keluarga. Karena ketika orang bahagia akan masakan Anda, pada saat yang sama Anda membangun hubungan dengan orang tersebut. Kita ambil contoh seperti masakan ibu, ketika ibu Anda memasakan makanan yang enak untuk Anda, Anda pasti sangat senang dan meminta ibu Anda untuk menambah atau memasakannya kembali suatu saat. Dari situ sudah terlihat bahwa ada hubungan keakraban dengan ibu Anda karena Anda senang ibu Anda telah memasakkan sesuatu yang enak untuk Anda dan ibu Anda senang bila Anda bahagia karenanya. Tidak heran jika beberapa orang yang sedang tinggal terpisah dengan orang tua, ada suatu saat ketika mereka kangen dengan masakan buatan ibu.
Semua itu terdapat dalam Amaama to Inazuma. Kouhei sangat menyayangi putrinya, oleh karena itu ia berusaha agar ia bisa menciptakan makanan yang lezat dan bergizi untuk putrinya agar anaknya bahagia dan tumbuh dengan baik. Pada saat yang sama ia membangun hubungan dengan putrinya, karena jika putrinya senang dengan makanannya, dia pun ikut senang karena dia bahagia. Ini menjadi refleksi bagi kita bahwa makanan merupakan salah satu karunia terbesar yang diberikan oleh Tuhan kepada kita. Dengan kemampuan kita mengolahnya, kita dapat membahagiakan orang dan menjadi dekat karenanya. Â Tidak perlu dengan karya seni yang tinggi atau dekorasi yang mahal. Karena esensi sebuah makanan adalah sesuatu yang dapat membawa kita kepada keharmonisan satu sama lain berkat sebuah hidangan yang dibuat dengan penuh cinta.
Jika berbicara tentang poin tambahan dari Amaama to Inazuma, lagu pembuka dan penutup mungkin jadi salah satunya. Anime ini dibuka dengan lagu berjudul “Harebare Fanfare” yang dinyanyikan oleh MimimemeMIMI yang memiliki irama yang energik dan melodi yang cute yang dapat memberikan semangat untuk menonton setiap episodenya. Kemudian animenya ditutup dengan lagu “Maybe” yang dinyanyikan oleh Brain the Sun yang memberikan suasana yang menenangkan ketika telah menyaksikan episodenya.
Bila berbicara mengenai kekurangan yang di miliki oleh Amaama to Inazuma, kemungkinan dari penyajian ceritanya yang sama terus – menerus tanpa ada drama atau konflik yang serius. Sebenarnya hal ini bukan menjadi masalah, karena poin yang ingin ditunjukkan oleh Amaama to Inazuma adalah nilai hubungan keluarga yang indah dan enjoyment dalam memasak makanan rumah. Walaupun begitu, ada kekurangan dari anime ini yang kita semua bisa setujui yaitu episode terakhir dari anime ini yang terkesan menggantung.
Kesimpulan
Anime Amaama to Inazuma menyajikan banyak sekali nilai – nilai yang bisa diambil dan diterapkan. Meskipun terlihat sederhana, tapi ada banyak hal yang bisa kita gali dan menjadi pengetahuan baru untuk kita. Bila Anda ingin melihat sebuah keharmonisan hubungan ayah dengan anak, atau Anda ingin merasakan sebuah sensasi acara memasak yang biasa Anda ikuti di rumah, saya merekomendasikan Anda untuk menonton Amaama to Inazuma!
Favorit ini đź’•
Ferdian mantap
anime yg patut diacungi jempol dahh. Anime ini mengajarkan kita untuk menghargai perjuangan seorang ayah dahhh mantap
jadi penburu2 nikah wokwokwokwok
Btw season 2 bakalan ada ga nihh???
Anime yang everlasting..