Oregairu atau Yahari Ore no Seishun Love Come wa Machigatteiru atau My Youth Romantic Comedy Is Wrong, As I Expected merupakan seri dari novel ringan karangan Wataru Watari dan diilustrasikan oleh Ponkan⑧. Seri ini telah diadaptasi menjadi anime dan juga komik. Komiknya tersendiri ditulis oleh Naomichi Io yang telah diterbitkan di Jepang sejak tahun 2012 hingga kini, dan telah memiliki 16 volume. Kini adaptasi komik ini telah diterbitkan di Indonesia oleh Elex Media Komputindo di Indonesia sejak tanggal 24 Juni 2020 lalu.
Volume kedua komik Oregairu ini telah diterbitkan pada 12 Agustus 2020. Ulasan kali ini merupakan kelanjutan dari ulasan sebelumnya yang menceritakan kisah pertemuan Hachiman Hikigaya dengan Yukino Yukinoshita di klub relawan, dan membantu Yui Yuigahama untuk membuat kue. Setelahnya mereka membantu seorang penulis yang memiliki sindrom chuunibyou bernama Yoshitaru Zaimokuza. Pada volume ini mereka akan membantu teman sekelas Hachiman dan Yui yaitu Saika Totsuka dari klub tenis dan Hayato Hayama.
Sinopsis

Masa muda yang dielu-elukan orang banyak sebenarnya tak beda dari masyarakat yang penuh kemunafikan dan ketidakadilan. Begitulah pikir Hachiman Hikigaya, sang penyendiri yang bangga pada sikapnya yang memisahkan diri dari masyarakat sekolah. Hari ini, dia bertemu Saika Totsuka, seorang malaikat yang sangat manis… tapi dia cowok.
Penceritaan Komik

Volume kedua komik Oregairu ini dimulai dengan pandangan kehidupan Hachiman Hikigaya ketika sedang berlatih bersama klub relawan. Hal ini bermula ketika Hachiman bertemu dengan teman sekelasnya yang sedang beristirahat dari latihannya di klub tenis, yaitu Saika Totsuka. Seorang teman sekelas yang begitu cantik dan manis bagaikan malaikat, sayangnya dia cowok. Dari sanalah Hachiman mendapatkan permintaan untuk membantu Saika dalam meneruskan klub tenisnya, dan karena itulah klub relawan akhirnya membantu Saika untuk berlatih agar bisa lebih mahir dengan latihan bersama anggota dari klub relawan.
Saya pikir pembukaan dari volume ini sangatlah bagus, terutama karena membuka dengan hal yang berbeda daripada adaptasi animenya. Momen kecil seperti inilah yang saya sukai ketika sedang membaca adaptasi suatu karya karena saya tidak akan melihat momen yang sama secara terus menerus, melainkan mencoba melihat momen tersebut dalam pandangan lainnya. Perlu saya akui untuk arc Saika ini lebih terceritakan dengan jelas daripada adaptasi animenya, sehingga saya lebih menyukai penceritaan yang dibawakannya. Namun seperti ulasan saya sebelumnya sayangnya banyak sekali teks pada komik ini sehingga saya kadang malas membacanya apalagi jika sudah memahami ceritanya.
Akan tetapi bagi kalian yang masih baru akan cerita Oregairu, maka volume kedua ini adalah volume yang cukup bagus untuk mulai sedikit meraba gambaran dunia normalfag oleh Hachiman. Dari sinilah perlahan pembaca akan mulai merasakan berbagai konflik yang lebih terasa. Bagi saya, eskalasi volume ini sangat terasa ketika sudah menjelang akhir, khususnya dalam segi penggambarannya.
Penggambaran Komik

Bilamana sebelumnya saya mengkomentari bahwa penggambaran volume pertama terasa seperti sama rata kecuali momen spesial, kali ini saya akan berbeda pendapat, karena mungkin karena ada Saika saya pikir kisah interaksi akan setiap karakter kini terasa lebih hidup. Baik itu dalam segi ekspresi yang kini terasa lebih ekspresif dan juga lingkungan sekitarnya. Hal lainnya yang saya cukup sukai adalah kini pemikiran Hachiman lebih digambarkan dengan jelas daripada sebelumnya yang sedikit abstrak sehingga saya sedikit kesulitan dalam menyamakan pikiran dengan karakter tersebut. Tambahan lainnya mungkin dari sisi lelucon parodi, saya pikir lelucon tersebut hanya akan hadir pada volume pertama, namun volume kedua juga menambahkan parodi ini lagi dan saya cukup tertawa besar akan referensinya.
Kesimpulan

Akhir kata volume kedua komik Oregairu ini merupakan kelanjutan yang pas dalam membahas dunia normalfag yang dipandang oleh Hachiman. Di mana pembaca mulai diperkenalkan oleh berbagai karakter baru yang menarik khususnya Saika. Penceritaan di sini dapat dibilang adalah poin bagus dalam mengelaborasikan maksud penyendiri Hachiman dan dunia normalfag yang ia benci. Hal tersebut didukung juga dengan penggambaran keseharian yang terasa lebih hidup daripada volume pertamanya serta dengan momen spesial seperti pertemuan Saika pertandingan tenis hingga penjelasan berbagai kejadian yang lebih mudah untuk dipahami daripada sebelumnya. Salah satu maksud lebih mudah dipahami adalah pemikiran Hachiman yang kini lebih ada konteks tulisannya daripada sebelumnya yang terlihat abstrak. Selepas dari itu terdapat berbagai penggambaran baru yang tidak akan ditemui saat menonton adaptasi animenya.
Akan tetapi saya mungkin akan mengkritik hal yang di luar penceritaan dan penggambaran, yakni dalam segi kualitas komiknya. Komik yang saya beli di toko buku sayangnya memiliki penjilidan yang buruk, di mana banyak sekali teks yang berada di tengah komik untuk “kelelap” dalam penjilidan komik ini. Mungkin dari sisi itulah saya juga agak males baca karena usaha untuk membacanya sangat merepotkan apabila sudah menonton adaptasi animenya. Namun saya juga akan merasa kerepotan bila memang banyak teks yang seperti ini apalagi gambar yang ketutupan juga akibat penjidilan ini.
Terlepas dari itu, saya pikir volume kedua komik Oregairu ini adalah kewajiban untuk kalian baca lagi khsususnya dalam mengenali lebih lanjut kisah dari klub relawan bagi kalian yang belum pernah membaca novel ringannya ataupun menonton adaptasi animenya. Bagi yang sudah menikmati seri ini sebelumnya, saya pikir banyak sekali adegan baru yang lebih menggambarkan kembali pandangan lainnya walaupun perbedaannya kecil, namun perbedaan kecil itu cukup mempengaruhi dalam segi kehidupan karakter di komik ini dan ceritanya.
Baca juga:
Ulasan Komik My Youth Romantic Comedy is Wrong as I Expected @ (Oregairu) Comic Vol 1: Ini Gue Banget!
KAORI Newsline | Oleh Cakra Bhirawa
menarik, nanti beli deh
kekurangan yg ane baca cuma ada kata yang disensor kyk amazon.menurut ane cuma itu sih kekurangannya