Sinopsis
Cerita kemudian beralih ke pertempuran negara Marley dengan pasukan Aliansi Timur Tengah. Walaupun pihak Marley berhasil memenangkan peperangan tersebut, mereka terpaksa mengakui bahwa era Titan akan berakhir sebentar lagi karena teknologi yang semakin maju dan persenjataan para musuh semakin kuat. Titan pun semakin mudah untuk dikalahkan.
Komentar
Reza Lamunedo – KAORI Newsline
Musim terakhir Shingeki no Kyojin atau yang kerap disebut Attack on Titan menuai banyak perhatian dari penjuru kalangan. Mulai dari penggemar anime lama maupun baru, dengan dirilis ke platform media streaming legal, Attack on Titan semakin dikenal banyak orang. Serial ini juga dihebohkan dengan pergantian studio, reaksi para penggemarnya juga bermacam-macam, ada yang kecewa, ada yang biasa saja, ada juga yang sangat senang karena seri ini diambil alih oleh MAPPA, salah satu studio anime yang sangat bagus saat mengadaptasi serial menjadi Anime. Lalu bagaimana dengan Attack on Titan?.
Lagu yang berjudul “My War” yang dibawakan oleh Shinsei Kamattechan mempunyai konsep yang berbeda dengan opening Attack on Titan sebelumnya. Shinsei Kamattechan sendiri pernah mengisi ending song dari Attack on Titan musim kedua, yang pada saat itu juga menuai banyak perhatian, dikarenakan lagunya yang cukup absurd dan creepy bersama visual yang ditampilkan. Lalu bagaimana dengan opening dari Attack on Titan musim terbaru?, Mulai dari komposisi Story Board-nya yang terbilang nyentrik, dipenuhi ledakan berwarna-warni, mayat-mayat berjatuhan, patung-patung yang hancur, tentara yang berjalan dan berbaris sambil memegang senjata, dan diakhiri dengan wajah close up titan, yang tidak lain adalah Eren Yeager. Para penggemar Attack on Titan tentu tidak akan menyangka ini adalah opening dari anime yang mereka kenal. Untuk lirik yang terdengar seperti “La la la vidas” atau “Justice, Justice” sudah dikonfirmasi tidak mempunyai arti signifikan melainkan untuk menyeimbangi nada lagu saja. Liriknya pun sederhana, hanya bertuliskan “Rasteiusse, Rasteisusse, Rassteiuse”. Memang terkesan aneh, tetapi disitulah poin menarik dari opening musim ini.
Selanjutnya untuk pengeksekusian animenya yang sekarang sudah diambil alih oleh studio MAPPA ini memang banyak menjadi bahan pembicaraan dari banyak orang, di mana banyak yang memberikan feedback positif maupun negatif. Terutama dari pacing Attack on Titan pada episode perdana, kedua, dan ketiga memang sangat terasa terburu-buru, tetapi mulai membaik pada episode selanjutnya. Terlihat wajar karena untuk merangkum prolog pada pembukaan musim terbarunya, agar bisa mengejar lakon cerita selanjutnya. Kabarnya anime Attack on Titan: The Final Season ini hanya berjumlah 16 Episode, tetapi dengan mengingat alur dan pacingnya yang memerlukan lebih dari 16 episode, kemungkinan akan ada bagian kedua dari The Final Season ataupun dikemas dalam bentuk film layar lebar.
Tidak diragukan lagi visual dari animenya sangat memanjakan mata, beberapa bagian minor pun yang diberikan sentuhan yang sangat detil dan rapi. Tidak ketinggalan juga mereka menambahkan sedikit Foreshadowing jika diperhatikan lebih detil, pada adegan sedih dan adegan kilas balik diberikan filter warna seperti biru dan abu-abu yang mendukung suasana pada adegan tersebut. Suatu nilai tambah ketika MAPPA menggunakan permainan kamera di beberapa adegan tertentu, yang membuat adegan tersebut terlihat lebih estetik. Memang untuk kebanyakan penggemar akan sulit untuk beradaptasi pada gaya animasi dari MAPPA, terutama pada bagian 3DCGnya. Attack on Titan sendiri menuai banyak komentar ketika 3DCG mulai sering digunakan pada Titan. Tetapi 3DCG di Attack on Titan bukanlah 3DCG yang patut ditertawakan, 3DCG yang ditampilkan sungguh di luar perkiraan, mereka mempoles 3DCGnya seperti menyatu dengan latar belakangnya, sehingga animasi yang ditampilkan terlihat alami.
Attack on Titan sekali lagi memang menjadi banyak sorotan banyak pihak. Sebagai salah satu anime of the decade, tentunya Attack on Titan menarik banyak penggemar baru, apalagi sudah masuk platform streaming legal ternama seperti Netflix. Tentunya anime ini ditargetkan untuk para penggemar setianya yang telah mengikuti Attack on Titan dari awal. Semoga musim penutup anime ini berhasil ditutup dengan suatu “Guncangan” yang begitu spektakuler dan menghentak jagat anime.
Fakta dan Data
Judul Lain | Shingeki no Kyojin: The Final Season, 進撃の巨人 The Final Season |
Karya Asli | Komik karya Hajime Isayama |
Pengisi Suara | Marina Inoue Sebagai Armin Arlelt Takehito Koyasu Sebagai Zeke Yoshimasa Hosoya Sebagai Reiner Braun Yui Ishikawa Sebagai Mikasa Ackermann Yuuki Kaji Sebagai Eren Jaeger Ayane Sakura Sebagai Gabi Braun Ayumu Murase Sebagai Udo Hiro Shimono Sebagai Conny Springer Hiroshi Kamiya Sebagai Levi Jiro Saito Sebagai Theo Magath Kazuhiko Inoue Sebagai Willy Tybur Kiri Yoshizawa Sebagai Kiyomi Azumabito Kishō Taniyama Sebagai Jean Kirschtein Manami Numakura Sebagai Pieck Finger Masaya Matsukaze Sebagai Colt Grice Natsuki Hanae Sebagai Falco Grice Romi Park Sebagai Hange Zoe Shiori Mikami Sebagai Historia Reiss Toshiki Masuda Sebagai Porco Galliard Yu Kobayashi Sebagai Sasha Blouse Yūmi Kawashima Sebagai Zofia Atsuko Yuya Sebagai Karina Braun Aya Yamane Sebagai Child (ep 4) Ayako Moriya Sebagai Nambia (ep 4) Eriko Kadokura Sebagai Nurse (ep 4) Junya Enoki Sebagai Reiner Braun (young; eps 2-3) Kanako Takeuchi Sebagai Colt’s mother (竹内佳菜子; ep 2) Kaori Yagi Sebagai Gabi’s mother (ep 2) Katsuhisa Houki Sebagai Marley Diplomat (ep 4) Kazuhiro Yamaji Sebagai Kenny Ackerman (ep 3) Kiyomitsu Mizuuchi Sebagai Calvi Kohsuke Tanabe Sebagai Ambassador Ogweno (ep 4) oworker (ep 2) Soldier (ep 1) Kunpei Sakamoto Sebagai Man (ep 3) Mariko Nagai Sebagai Child (ep 4) Marina Inoue Sebagai Narration Masamichi Kitada Sebagai Gabi’s father (ep 2) Marcel alliard (ep 3) Mitsuki Nakamura Sebagai Pieck’s father (ep 2) Soldier (ep 1) Miyari Nemoto Sebagai Child (ep 4) Motoki Sakuma Sebagai Colt’s father (ep 2), Soldier (ep 1) Naomi Kusumi Sebagai Reiner’s father (ep 3) Noriaki Kanze Sebagai Bertolt Hoover (young; ep 3), Soldier (ep 1) Ryota Ohsaka Sebagai Marco Bott (ep 3) Seirou Ogino Sebagai Zeke’s grandfather (ep 2) Shigeyuki Susaki Sebagai Thomas Wagner (ep 3) Shuhei Matsuda Sebagai Soldier (ep 1) Takahiro Fujiwara Sebagai Old Man (ep 4) Takahiro Sumi Sebagai Guard (ep 4) Tomohisa Hashizume Sebagai Bertolt Hoover (ep 3) Tooru Nara Sebagai Koslow Tsuguo Mogami Sebagai Keith Shadis Yasuhiro Mamiya Sebagai Marley soldier (ep 3) Yu Shimamura Sebagai Annie Leonhart Yuga Sato Sebagai Soldier (eps 1-2) Yūsuke Shirōka Sebagai Doctor (ep 4) |
Sutradara | Jun Shishido, Yuichiro Hayashi (Kakegurui, Death Parade, Dorohedoro) |
Penulis Skenario | Hiroshi Seko (Vinland Saga, Deca Dence, Owari no Seraph) |
Desain Karakter | Tomohiro Kishi (91 Days, Garo -The Vanishing Line-, Dorohedoro) |
Musik | Hiroyuki Sawano, Kohta Yamamoto (Attack On Titan, Kabaneri of The Iron Fortress) |
Lagu Pembuka | “Boku no Sensou” by Shinsei Kamattechan |
Lagu Penutup | “Shougeki” by Yuko Ando |
Studio | Mappa (Zankyou no Terror, Kakegurui, Dororo, Jujutsu Kaisen, Dorohedoro, Inuyashiki, The God Of Highschool) |
Situs Resmi | https://shingeki.tv/final |
@anime_shingeki
|
|
Mulai tayang pada | Minggu, 6 Desember 2020 (1510 UTC, 2210 WIB) 7 Desember 0010 JTC |
Screenshot dan Video
KAORI Newsline