Kangen humor dan keanehan dari anime Nichijou atau Daily Life of High School Boys? Tidak perlu mencari-cari jauh-jauh, anime komedi kali ini dapat membuat kalian tertawa dan melepas penat realita.

Anime Joshikousei no Mudazukai atau Wasteful Days of High School Girls adalah adaptasi anime dari komik buatan Bino yang dirilis sejak tahun 2014. Animenya diproduksi oleh studio Passione dan ditayangkan pada musim panas 2019 lalu. Berikut ulasan anime Joshikousei no Mudazukai.

Sekilas Mengenai Anime

Sinopsis

Wasteful Days of High School Girls
© Bino / KADOKAWA / Wasteful Days of High School Girls Production Committee

Tiga siswi sekolah menengah atas: Tanaka, dipanggil “Baka (idiot)” karena nilai ujiannya yang rendah; Kikuchi, dipanggil “Wota (nerd)” karena obsesinya pada cerita BL; dan Saginomiya, dipanggil “Robo (robot)” akibat dirinya yang seorang jenius tapi datar tidak beremosi. Bersamaan dengan karakter-karakter lain yang berbeda kepribadian, para gadis-gadis menyedihkan itu menjalani kehidupan masa muda mereka yang sia-sia.

Premis Cerita

Ada orang yang bermimpi untuk dapat menjadi komikus, ada juga yang ingin menjadi peneliti, dan ada juga yang ingin menjadi sisiwi SMA yang populer…? Ya inilah kisah tiga siswi SMA yang cukup “unik”. Di sini ada “Tanaka” yang cukup bodoh dan aneh; “Kikuchi” yang merupakan otaku; dan juga “Saginomiya”, siswi misterius tapi pintar. Mereka bertiga tengah menjalani kehidupan baru mereka sebagai siswi SMA. Selayaknya anime kehidupan sekolah pada umumnya, kalian akan melihat kehidupan mereka serta melihat sebuah plot-twist dari kehidupan normal tersebut.

Tapi kisah ini tidak hanya terfokuskan pada mereka bertiga, karena masih banyak lagi siswi-sisiwi SMA yang memiliki “keunikannya” sendiri. Di sini kita akan melihat perkembangan persahabatan mereka semua pada masa SMA ini. Kira-kira seberapa absurd kehidupan SMA mereka?

Keseharian “Normal” Siswi SMA

Wasteful Days of High School Girls
© Bino / KADOKAWA / Wasteful Days of High School Girls Production Committee

Masa SMA, masa muda yang penuh dengan cerita. Begitu pula pada anime ini, berbagai cerita menarik, absurd, dan bodoh kerap terjadi pada siswi-siswi SMA ini. Contoh saja pada epsiode 4, Ninomae bersama Saginomiya sedang menunggu hujan reda di sekolah. Karena merasa canggung tidak berbicara sepatah kata, Ninomae berusaha mencari topik yang cocok untuk dibahas bersama Saginomiya. Namun karena hujannya tidak kunjung reda, akhirnya Saginomiya pulang walaupun masih hujan. Akhirnya Ninomae menawarkan untuk meminjamkan payungnya. Akhirnya untuk meyakinkan Saginomiya kalau dia tidak membutuhkannya, Ninomae menunjukkan bahwa dirinya suka jika bajunya basah kuyup apalagi di tengah hujan.

Wasteful Days of High School Girls
© Bino / KADOKAWA / Wasteful Days of High School Girls Production Committee

Selayaknya nama dan temanya yang berfokus pada keseharian siswi SMA, anime ini cukup banyak memberikan cerita seputar sekolah. Baik itu mengenai keluh-kesah nilai, impian, maupun hobi siswi tersebut. Topik tersebut dieksekusi dengan baik sehingga semua terasa nyambung tanpa keanehan, walaupun terkadang cerita tersebut terasa dipaksa. Hanya saja sering kali ceritanya dibumbui oleh kebodohan Tanaka yang bodohnya di luar nalar. Memang terkadang adanya orang bodoh akan membuat anime komedi lebih terasa leluconnya. Hanya saja kebodohannya Tanaka sendiri sangat “di luar nalar”, hingga saya sendiri binggung, bagaimana bisa dia bisa lulus SD dan SMP?

Terlepas dari kebodohan Tanaka, dapat dibilang anime ini memiliki cerita yang cukup konsisten walaupun memang tidak terlalu terkoneksi antara satu episode dengan episode lainnya. Namun tiap episode tersebut memberikan kesan yang koheren akan perkembangan karakternya.

Kebodohan yang Menyatukan Semuanya

© Bino / KADOKAWA / Wasteful Days of High School Girls Production Committee

Meski ini adalah anime komedi, perkembangan setiap karakter di sini dieksekusi dengan baik. Episode awal dimulai dengan perkenalan secara perlahan mengenai trio karakter utama. Seiring episode, karakter baru mulai diperkenalkan dengan ciri khas mereka masing-masing. Tentu karena ini adalah masa SMA, maka karakter yang diperkenalkan di sini cukup beragam. Selain trio karakter utama, kalian akan melihat karakter klasik seperti sindrom kelas 8 (chuunibyou), siswi tomboi, dan tentu saja siswi loli.

Awalmua semua karakter tersebut terlihat terasa jauh satu sama lain. Namun setelah adanya trio karakter utama, terutama kebodohan Tanaka, semua semakin akur. Hal ini cukup terlihat di episode terakhir yang juga merupakan episode yang agak sedikit berbeda karena pada akhirnya anime ini berusaha untuk “sedikit serius”.

Agar semuanya terasa alami, salah satu poin yang cukup bagus dari anime ini juga ada di penggambaran visualnya.

Bersambung ke halaman selanjutnya.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses