Sinopsis
Di dunia ini terdapat berbagai macam spesies humanoid, mulai dari manusia, peri, malaikat, iblis, dan lainnya yang dapat Anda pikirkan. Seluruh hal yang berkaitan dengan prostitusi diperbolehkan juga secara hukum. Kini protagonis kita yang bernama Stunk, seorang manusia dan Zel, seorang Elf siap berkelana menuju berbagai tempat yang jauh dan unik untuk mengunjungi berbagai tempat prostitusi “tidak biasa”. Selama perjalanannya mereka akan dibantu juga oleh teman malaikat bernama Crimvael, akan tetapi mereka semua tidak dapat menentukan spesies yang cocok bagi mereka semua karena perbedaan seleranya.
Komentar
Cakra Bhirawa – KAORI Newsline
Mengawali tahun 2020 dan juga musim dingin 2020, anime Ishuzoku Reviewers merupakan adaptasi yang saya sangat nantikan semenjak diumumkan beberapa bulan lalu. Anime ini merupakan adaptasi dari komik karangan Amahara yang diilustrasikan oleh masha untuk majalah Monthly Dragon Age sejak Juli 2016 hingga sekarang. Komiknya dapat menyajikan sisi yang berbeda daripada seri komik bertema monster musume (bukan animenya) lainnya, karena bila normalnya anime akan menyajikan bagaimana adegan “mantap-mantap”-nya, kali ini komik ini dapat menyajikan sisi ulasan yang disertai humor untuk setiap spesies (tenang, hampir dijamin spesies yang Anda sukai secara diam-diam atau tidak tahu akhirnya bakal suka akan ada disini). Hal tersebut membuat saya semakin tertarik untuk terus membacanya, dan akhirnya komiknya menjadi seri anime yang dapat saya tonton di kamar untuk “mantap-mantap” menikmati humornya yang menarik.
Episode perdana anime Ishuzoku Reviewers, saya pikir cukup baik untuk menampilkan isi utama dari komik adaptasi aslinya, baik dari sisi penceritaan hingga animasi. Studio Passione sangat ingin menampilkan ide asli dari komik adaptasinya, di mana gaya penggambaran komiknya juga berhasil dianimasikan dengan baik sehingga terasa seperti melihat kembali komik aslinya. Walaupun begitu, sisi inilah yang terkadang membuat saya sedikit kurang suka dikarenakan untuk beberapa spesies desainnya sedikit kurang menarik). Tapi melepas penilaian pribadi, episode ini sangat berhasil membuat saya menghargai perbedaan antara spesies, karena tidak ada satupun yang dapat menyatukan pria jika membahas obrolan “olahraga” bersama perempuan.
Untuk lagu pembuka dan penutup, keduanya dinyanyikan seiyuu para karakter utama di anime ini, yaitu Stunk, Zel, dan Crimvael. Bagi saya sendiri, lirik lagu-lagunya nya sangat cocok untuk menggambarkan para lelaki yang sedang mencari kesenangan, terutama pada lagu penutup anime ini di mana saya tertawa terbahak-bahak ketika lagunya mencapai lirik utamanya (bagian awal lagu penutup anime ini sangat santai).
Overall, saya sangat merekomendasikan anime Ishuzoku Reviewers bagi Anda yang sedang mencari anime “mantap-mantap” yang berbeda, terutama bagi Anda yang belum pernah membaca komik aslinya. Bagi yang sudah pernah membaca komiknya hingga kini, anime ini merupakan adaptasi yang langsung sesuai dengan komiknya. Mari menikmati humor dan kisahnya yang “unik” sekali lagi di layar kaca Anda.
Fakta dan Data
Judul Lain | Interspecies Reviewers |
Karya Asli | Komik karya Amahara |
Pengisi Suara | Miyu Tomita sebagai Crimvael Mao Ichimichi sebagai Meidri Junji Majima sebagai Stunk Yuusuke Kobayashi sebagai Zel |
Sutradara | Yuuki Ogawa (Ooyasan wa Shishunki!, Saenai Heroine no Sodatekata) |
Penulis Skenario | Kazuyuki Fudeyasu (Bleach, JoJo no Kimyou na Bouken) |
Desain Karakter | Makoto Uno (High School DxD Hero, Rail Wars!) |
Musik | Kotone Uchihigashi |
Lagu Pembuka | “Ikouze☆Paradise” (イこうぜ☆パラダイス) oleh Yuusuke Kobayashi, Junji Majima, dan Miyu Tomita |
Lagu Penutup | “Hanabira Ondo” (ハナビラ音頭) oleh Yuusuke Kobayashi, Junji Majima, dan Miyu Tomita |
Studio | Passione (Citrus, Joshikousei no Mudazukai) |
Situs resmi | https://isyuzoku.com/ |
@isyuzoku | |
Mulai tayang pada | 11 Januari 2020 (1400 GMT, 2100 WIB, 2300 JST) |
Screenshot dan Video
KAORI Newsline