KCI Kembali Impor 8 KRL Baru dari Tiongkok, Total Menjadi 11 Rangkaian

KRL seri Tokyo Metro 6000
(Foto: Muhammad Naufal Widiyantama / KAORI Newsline)

Kereta Commuter Indonesia (KCI) kembali impor 8 rangkaian Kereta Rel Listrik (KRL) baru dari Tiongkok, sebagai bagian dari upaya meningkatkan layanan Commuter Line Jabodetabek. Keputusan ini diambil setelah rencana awal peremajaan 19 rangkaian kereta dengan PT Industri Kereta Api (Persero) atau INKA dibatalkan. Menurut Anne Purba, VP Corporate Secretary KAI Commuter, perubahan rencana ini terjadi karena dari 19 rangkaian yang direncanakan untuk diremajakan, hanya 2 rangkaian saja yang bisa diselesaikan oleh INKA di tahun 2024 ini, sehingga KCI memutuskan untuk menggantinya dengan impor 8 rangkaian kereta baru.

Pengadaan ini merupakan bagian dari strategi KCI untuk memastikan keselamatan dan keandalan armada kereta mereka. Dengan bertambahnya jumlah kereta yang memasuki masa konservasi atau harus berhenti dioperasikan, penggantian sarana menjadi sangat penting. Didiek Hartantyo, Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI, menekankan bahwa pengadaan sarana baru ini sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan operasional dan memastikan layanan yang aman dan nyaman bagi penumpang.

Kereta baru ini dibeli dari pabrikan Tiongkok, CRRC Sifang Co., Ltd, yang sebelumnya KCI juga telah memesan 3 rangkaian kereta baru kepada pabrikan tersebut dengan nilai investasi sekitar Rp783 miliar. Penambahan 8 rangkaian ini akan membawa total impor menjadi 11 rangkaian kereta. KCI memilih untuk kembali bekerja sama dengan CRRC Sifang Co., Ltd karena faktor ketepatan waktu pengiriman dan spesifikasi khusus yang telah didesain oleh KCI untuk kereta-kereta tersebut. Jika memilih produsen lain, biaya desain ulang dan produksi akan meningkat, sehingga KCI memutuskan untuk melanjutkan kerja sama dengan CRRC Sifang.

Baca juga: KAI Commuter Memilih CRRC Sifang Sebagai Pemasok KRL Baru

Anne Purba juga menyebutkan bahwa kontrak pembelian 8 rangkaian impor KRL telah ditandatangani, namun belum dapat merinci dana investasi yang dikeluarkan untuk impor tambahan tersebut. Sementara itu, data yang dipaparkan dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI menunjukkan bahwa anggaran untuk 8 rangkaian kereta tambahan ini mencapai Rp 2,20 triliun.

Pengadaan kereta baru ini diharapkan dapat memperkuat armada KCI dan meningkatkan kualitas layanan kepada masyarakat. Dengan penambahan ini, KCI berupaya untuk mengakomodasi peningkatan jumlah penumpang dan memenuhi harapan mereka akan layanan transportasi yang lebih baik.

KAORI Newsline | Sumber

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses