#GugatanUntukJOT, Saat Fans Menggugat Manajemen JKT48

0
jkt48-illust-kaorinewsline
KAORI Newsline | Kevin W

Linimasa Twitter di Indonesia sempat dihebohkan dengan tagar (tanda pagar, juga dikenal dengan istilah hashtag) #GugatanUntukJOT. Hal ini bermula dari post salah satu penggemar JKT48 dengan akun @RanggaWidigda yang akan menyomasi manajemen JKT48 karena perilaku tidak menyenangkan yang diterimanya.

Berdasarkan keterangan di linimasa dan sejumlah situs berita, @RanggaWidigda yang mengaku berprofesi sebagai seorang pengacara ini telah membeli 13 tiket handshake (kegiatan berjabat tangan/bersalaman dengan artis JKT48). Setiap tiket handshake memungkinkan seorang penggemar bersalaman selama 10 detik; itu berarti 13 tiket sama dengan masa salaman selama 130 detik (dua menit lebih.)

Hanya saja satu hari sebelum acara jabat tangan, muncul pemberitahuan dari JOT (JKT48 Operational Team, tim manajemen yang menangani kegiatan harian JKT48 yang dalam somasi ini diwakili oleh PT Dentsu Inter Admark Media Group Indonesia) bahwa kini satu orang hanya dapat berjabat tangan sebanyak maksimum 10 tiket (ekuivalen 100 detik.) @RanggaWidigda yang sudah membeli 13 tiket terpaksa merelakan tiga tiketnya tanpa penggantian biaya dari manajemen JKT48.

Akibatnya, ia berencana menggugat manajemen JKT48 dan sebelum beracara di pengadilan, @RanggaWidigda mengirimkan surat peringatan (somasi).

Dalam somasi yang dikirimkan, @Ranggawidigda mengutip Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen dan secara khusus mengutip pasal 12, 16, dan 18. Undang-undang ini membahas mengenai hak-hak konsumen dan salah satu isinya melindungi konsumen dari klausul penyedia jasa yang merugikan konsumen. Ia juga menuntut penggantian kerugian materi sebesar seluruh tiket jabat tangan yang telah ia beli dan kerugian imateril sebesar satu miliar rupiah.

Pertanyaannya, kira-kira bagaimana somasi ini akan dibawa dan apa yang mungkin terjadi andai @Ranggawidigda benar-benar beracara melawan JOT di pengadilan?

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses