Bincang-Bincang Bersama Mai Fuchigami Di Main Stage AFAID 2015

0

11057260_10152982615986022_3797224352443624113_n

Dalam perhelatan Anime Festival Asia Indonesia (AFAID) 2015, salah satu bintang tamu yang dihadirkan dari Jepang adalah seiyū Mai Fuchigami, pemeran karakter Iona dari seri Aoki Hagane no Arpeggio –Ars Nova–. Selain Iona, seiyū asal Fukuoka ini juga telah memerankan karakter-karakter dari berbagai anime seperti Miho Nishizumi (Girls und Panzer), Alice Yotsuba/Cure Rosetta (Dokidoki! Precure), Petralka Anne Eldant III (Outbreak Company), Nagisa Shiota (Assassination Classroom), dan lain-lainnya.

Pada hari pertama AFAID 2015, Mai Fuchigami hadir dalam sesi bincang-bincang di main stage yang dipandu oleh Danny Choo dan Diasta. Ia berbincang mengenai film layar lebar Aoki Hagane no Arpeggio –Ars Nova– Cadenza yang akan segera tayang di bioskop Jepang, perannya dalam seri anime tersebut, pekerjaan sebagai seiyū, serta beberapa hal yang menjadi minatnya. Seperti apa cerita darinya? Simak rangkumannya berikut ini!

Tentang Aoki Hagane no Arpeggio dan Iona

Seperti disebutkan sebelumnya, Mai Fuchigami memerankan karakter Iona dalam seri Aoki Hagane no Arpeggio. Dijelaskan olehnya, karakter Iona seperti boneka, namun menarik untuk mengikuti perkembangan karakternya. Perkembangan karakter itu tercermin dari perubahan karakter suara yang dimainkan oleh Mai, dari awalnya seperti robot, kemudian perlahan-lahan menjadi lebih manusiawi. Memainkan perubahan itu menjadi suatu tantangan tersendiri bagi dirinya.

Iona Arpeggio

Ketika ditanyakan siapa karakter dari Arpeggio yang ingin dia perankan jika bisa mengisi suara karakter selain Iona, Mai menjawab Kongou. Alasannya karena Kongou adalah karakter yang kuat dan mengagumkan.

Kongou dari Aoki Hagane no Arpeggio
Kongou dari Aoki Hagane no Arpeggio

Dalam sesi bincang-bincang ini juga ditampilkan sebuah trailer dari film Aoki Hagane no Arpeggio –Ars Nova– Cadenza. Mengenai film tersebut, Mai mengatakan bagian yang paling menarik adalah klimaksnya, ketika Iona harus membuat suatu keputusan terakhir. Seperti apa keputusannya? Nantikan dalam filmnya.

Pengalaman Sebagai Seiyū

Mai juga berbagi cerita menggenai kiprahnya sebagai seorang seiyū. Mengenai persiapannya untuk mengisi suara karakter, Mai menjelaskan bahwa ia biasanya membaca terlebih dahulu naskahnya sampai selesai. Setelah itu ia mengandalkan feeling untuk menentukan suara seperti apa yang sesuai dengan karakter yang ia mainkan.

Mai juga menceritakan bahwa ia termotivasi untuk terjun ke dunia seiyū karena saat kecil ia sangat menggemari Nana Mizuki, dan bahkan suka menonton konsernya. Sementara untuk anime, ia menyebutkan Rurouni Kenshin/Samurai X sebagai sumber motivasi dan inspirasi bagi dirinya, walau kemudian Girls und Panzer lah yang menjadi sangat berpengaruh bagi perjalanan karirnya.

Karakter yang diperankan Mai Fuchigami dalam Girls und Panzer
Karakter yang diperankan Mai Fuchigami dalam Girls und Panzer

Selain mengisi suara di anime, Mai juga pernah mengisi suara di game saat diadakan kolaborasi antara Arpeggio dengan game Kantai Collection. Mengisi suara untuk anime dan game ternyata memberi pengalaman yang berbeda. Saat mengisi suara untuk anime, suaranya direkam bersama-sama dengan seiyū yang lainnya; sehingga ia merasa gugup. Sementara saat mengisi suara untuk game tersebut, suaranya direkam sendirian sehingga terasa lebih rileks.

Tak hanya mengisi suara karakter, sebagai seiyū untuk seri Arpeggio Mai juga menyanyikan lagu-lagu untuk anime tersebut bersama dua seiyū lainnya, Manami Numakura (pemeran Takao) dan Hibiku Yamamura (pemeran Haruna)dalam unit vokal bernama Trident. Mengisi suara dan menyanyi memiliki kesulitannya masing-masing. Untuk mengisi suara, tantangannya adalah harus bisa mendalami karakter yang beragam. Sementara untuk meyanyi, kesulitan yang dihadapi Mai adalah ia tidak jago menari. Kemudian ditayangkan juga music video dari lagu yang dinyanyikan Trident untuk film Aoki Hagane no Arpeggio –Ars Nova– Cadenza, yaitu Blue Destiny.

Selain mengenai pekerjaan seiyū, Mai juga sedikit menjelaskan kegemarannya terhadap terhadap burung. Ia menyukai burung karena burung itu pintar. Selain itu, ia juga suka karena bulunya berwarna-warni indah. Setelah menjelaskan hal tersebut, Mai kemudian bertanya pada penonton, garuda itu sebenarnya burung apa? Akhirnya diberikanlah jawaban sederhana bahwa garuda itu adalah burung dalam legenda.

Penutup

Sebelum sesi bincang-bincang berakhir, Mai menandatangani lima lembar shikishi untuk dibagikan pada penggemar yang beruntung. Namun sayangnya kelima tanda tangan tersebut tidak diberikan langsung selama acara. Petunjuk untuk memperoleh tanda tangan tersebut akan diberitahukan lebih lanjut melalui laman Facebook resmi Anime Festival Asia. Kemudian sebagai penutup, Mai berpesan kepada penggemar agar menonton film Aoki Hagane no Arpeggio –Ars Nova– Cadenza.

Sesi bincang-bincang ini diramaikan oleh serombongan penggemar yang menduduki kursi-kursi barisan depan tengah dengan membawa lightstick berwarna biru. Saat music video Blue Destiny dimainkan, mereka mengayun-ayukan lightstick mereka sambil ikut menyanyi dan melakukan chanting. Ada juga penggemar yang melambaikan clear file holder bergambar karakter-karakter Arpeggio, bahkan ada yang di sela-sela perbincangan meneriakkan IONA-NEESAMA.”

Aoki Hagane no Arpeggio bercerita mengenai umat manusia yang terancam kepunahan dan kehabisan lahan tanah karena adanya pemanasan global pada pertengahan abad 21. Kemudian muncul “Fleet of Fog” yang dilengkapi persenjataan canggih dengan tujuan mengambil alih dunia dari tangan manusia. Ketidakmampuan manusia dalam mengatasi kapal perang terebut menyebabkan umat manusia tidak bisa menggunakan transportasi laut. 17 tahun setelah krisis tersebut muncul Gunzo Chihaya dan teman-temannya yang menjalankan kapal selam I-401. Petualangan Gunzo Chihaya bersama mental model dari kapal selam I-401 (iona) untuk menghadapi Fleet of Fog pun dimulai.

KAORI Newsline | Teks oleh Halimun Muhammad

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses