Unik! Rangkaian KRL Seri 205 ini Gabungan Dua Formasi Berbeda

3

Untuk anda yang sejak lama bepergian dengan kereta rel listrik (KRL) di Jabodetabek, tentu anda tidak asing dengan rangkaian KRL yang digabungkan dari dua trainset menjadi satu rangkaian untuk memperpanjang formasi kereta, seperti pada KRL non-AC saat masa operasinya dahulu kala, dan pada KRL AC dengan formasi asli pendek (4 kereta per trainset) yang umumnya berjalan dengan menggabungkan dua trainset berformasi asli sama dalam 1 rangkaian agar terpenuhi formasi standar dengan panjang 8 kereta. Atau yang terbaru, pada rangkaian berformasi terpanjang, 12 kereta dengan menggabungkan dua trainset berformasi masing-masing 6 kereta.

Tapi bagaimana jika rangkaian KRL hasil gabungan dua trainset tersebut memiliki formasi masing-masing trainset yang berbeda? Inilah yang terjadi pada rangkaian-rangkaian KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu yang berformasi 10 kereta pada saat ini.

DSC_1758
KRL seri 205 rangkaian 205-102F + 205-129F (NaHa H7+H8)

Pada rencana awal, KRL seri 205 dari jalur Nambu akan dioperasikan sebagai KRL dengan formasi 12 kereta, penggabungan dua trainset berformasi asli 6 kereta. Melihat kondisi prasarana yang belum sepenuhnya siap dan faktor-faktor lain yang belum menunjang, pengoperasian rangkaian KRL dengan formasi 12 kereta yang sempat diujicobakan ditunda untuk sementara waktu, menanti selesainya perpanjangan peron di stasiun-stasiun yang dilewatinya.

KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu rangkaian 205-19F + 205-28F (NaHa H35+H44), rangkaian dengan formasi 12 kereta
KRL seri 205 rangkaian 205-19F + 205-28F (NaHa H35+H44), rangkaian dengan formasi 12 kereta

Tak ayal, rangkaian KRL seri 205 dari jalur Nambu dengan formasi 12 kereta yang sudah tersedia pun sempat berhenti beroperasi. Agar tetap bisa digunakan, PT KAI Commuter Jabodetabek (KCJ) merangkai ulang beberapa rangkaian tersebut dan menjadikannya rangkaian formasi 10 kereta utuh, dengan melepas dua kereta berkabin pada bagian tengah rangkaian.

KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu rangkaian 205-24F (NaHa H40), rangkaian dengan formasi 10 kereta
KRL seri 205 rangkaian 205-24F (NaHa H40), rangkaian dengan formasi 10 kereta utuh

Formasi rangkaian utuh 10 kereta ini persis seperti KRL seri 205 eks-JR East jalur Saikyo yang memang berformasi asli 10 kereta, namun memiliki komposisi kereta berpenggerak (Motor / M) dan kereta tanpa penggerak (Trailer / T) yang berbeda. Pada KRL seri 205 dari jalur Saikyo, Formasi 10 kereta terdiri dari 6 kereta Motor dan 4 kereta Trailer (6M4T), sedangkan pada KRL seri 205 dari jalur Nambu terdiri dari 8 kereta Motor dan 2 kereta Trailer (8M2T). Hal ini tentu berpengaruh pada kecepatan akselerasi dan besarnya daya listrik yang digunakan rangkaian saat akselerasi. KRL seri 205 dengan komposisi 8M2T tentu membutuhkan daya listrik yang lebih besar dengan jumlah motor penggerak kereta yang lebih banyak.

KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu rangkaian 205-134F (NaHa H13), rangkaian dengan formasi 10 kereta
KRL seri 205 rangkaian 205-134F (NaHa H13), rangkaian dengan formasi 10 kereta utuh

Pada akhirnya, KCJ kembali merangkai ulang KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu ini dengan formasi yang sama, tetap 10 kereta, namun dengan komposisi yang berbeda. 2 kereta Motor dilepas dan digantikan kembali 2 Kereta berkabin yang merupakan kereta Trailer pada bagian tengah, sehingga kembali menjadi 2 trainset terpisah yang digabungkan, namun memiliki formasi yang berbeda.

KRL seri 205 eks-JR East jalur Nambu rangkaian 205-86F + 205-88F (NaHa H2+H4), setelah perangkaian ulang menjadi formasi 10 kereta
KRL seri 205 rangkaian 205-86F + 205-88F (NaHa H2+H4), formasi 10 kereta | Foto : Satoshi
DSC_1714
Bagian sambungan kereta berkabin di bagian tengah, rangkaian 205-102F + 205-129F (NaHa H7+H8)

Trainset arah Utara (Jakarta) memiliki formasi 4 kereta sedangkan trainset arah Selatan (Bogor) memiliki formasi 6 kereta. Perangkaian ulang ini juga membuat komposisi kereta Motor dan Trailer pada rangkaian berubah, menjadi 6 kereta Motor dan 4 kereta Trailer (6M4T), persis seperti KRL seri 205 dari jalur Saikyo. Hal ini tentu membuat pemakaian daya lebih hemat karena jumlah penggerak tidak sebanyak sebelumnya.

DSC_1718
Formasi trainset sisi utara, 205-102F (NaHa H7) dengan 4 kereta saja!

Selain itu, bentuk formasi yang unik ini akan mempermudah KCJ ketika nanti akan menjalankan kembali rangkaian berformasi 12 kereta, dengan hanya menambahkan kembali dua kereta tengah pada trainset formasi 4 kereta, sehingga kedua trainset akan memiliki formasi sama, masing-masing terdiri dari 6 kereta. Hanya saja, kelemahan dari bentuk formasi ini adalah penumpang tidak dapat langsung berpindah dari kereta 4 ke 5 atau sebaliknya, karena harus berpindah trainset dan hanya bisa dilakukan ketika berhenti di stasiun saja.

KRL seri 205 rangkaian 205-131F + 205-134F (NaHa H10+H13), setelah perangkaian ulang menjadi formasi 10 kereta
KRL seri 205 rangkaian 205-131F + 205-134F (NaHa H10+H13), formasi 10 kereta

Hal lain yang menjadikannya unik adalah, gabungan trainset beda formasi ini hanya diterapkan pada KRL seri 205 milik KCJ yang berada di Jabodetabek. Bahkan JR East pun tidak pernah menerapkan gabungan formasi seperti ini pada armada KRL seri 205 miliknya pada saat masih beroperasi!
JR East hanya menerapkan penggabungan rangkaian beda formasi pada jalur-jalur sarat penumpang dengan menggunakan rangkaian seri lainnya, Seperti pada KRL seri E231 di jalur Tokaido dengan menggabungkan dua trainset, masing-masing berformasi 10 dan 5 kereta (10+5) sehingga terbentuk KRL seri E231 dengan formasi 15 kereta.

KRL seri 205 rangkaian 205-19F + 205-28F (NaHa H35+H44), formasi 10 kereta
KRL seri 205 rangkaian 205-19F + 205-28F (NaHa H35+H44), formasi 10 kereta | Foto : Satoshi

Tercatat hingga saat ini sudah ada 5 rangkaian KRL seri 205 dari jalur Nambu yang berformasi 10 kereta dengan formasi trainset berbeda (4+6 kereta). Berikut ini adalah daftar rangkaian beserta formasinya:

<- Arah Jakarta —————————- Arah Bogor ->

Tc’ – M’ – M – Tc + Tc’ – M’ – M – M’ – M – Tc

1 – 2(4) – 3(5) – 4(6) + 5(1) – 6(2) – 7(3) – 8(4) – 9(5) – 10(6)

NaHa H35+H44 :
204-19 – 204-57 – 205-57 – 205-19 + 204-28 – 204-84 – 205-84 – 204-82 – 205-82 – 205-28

NaHa H41+H40 :
204-25 – 204-75 – 205-75 – 205-25 + 204-24 – 204-72 – 205-72– 204-70 – 205-70 – 205-24

NaHa H2+H4 :
204-86 – 204-15 – 205-15 – 205-86 + 204-88 – 204-21 – 205-21 – 204-235 – 205-235 – 205-88

NaHa H7+H8 :
204-102 – 204-275 – 205-275 – 205-102 + 204-129 – 204-354 – 205-354 – 204-353 – 205-353 – 205-129

NaHa H10+H13 :
204-131 – 204-358 – 205-358 – 205-131 + 204-134 – 204-364 – 205-364 – 204-363 – 205-363 – 205-129

*Keterangan:
Tc / Tc’ = Kereta Trailer berkabin masinis
M / M’ = Kereta Motor

Cemplus Newsline by KAORI | Faris Fadhli

3 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses