Nurse Witch Komugi-chan R

Komugi Yoshida adalah murid SMP kelas 2 dan anak dari seorang dokter. Ia sedang merintis karir sebagai idol, dimulai dari pusat perbelanjaan terdekat dengan cita-cita manggung di Tokyo Skydome. Suatu hari, ia bertemu kelinci yang bisa bicara yang memintanya untuk menjadi “gadis terpilih” yang berjuang demi cinta dan keadilan, melawan monster jahat dengan kekuatan sihir.

Dengan karakter baru, Komugi-chan R melanjutkan warisan OVA Nurse Witch Komugi yang muncul di awal 2000-an, menghadirkan parodi anime magical girl sebagaimana dipandang oleh otaku yang juga menggemari genre tersebut. Karena itu tak heran jika ia dipadukan dengan berbagai unsur yang juga diminati oleh otaku, seperti idol, monster humanoid (kaijin), hingga sindiran terhadap kebiasaan-kebiasaan dalam genre “jagoan yang berubah”. Sejauh ini pembawaannya tetap menyenangkan dan asik walaupun parodi seperti ini sebenarnya sudah banyak dijumpai. Hal itu mungkin karena Komugi-chan R terasa tetap menghormati genre aslinya dan sumber-sumber pengaruhnya sekalipun sebuah parodi. Komugi-chan R dapat menjadi tontonan ringan yang menghibur, sekalipun tidak menghadirkan muatan yang dalam, dibandingkan dengan anime magical girl yang sebenarnya semacam Heartcatch Precure. (Halimun Muhammad / The Indonesian Anime Times)

Ojisan to Marshmallow

Hige adalah seorang om-om karyawan perusahaan IT yang suka marshmallow. Ia ditaksir oleh rekan kerjanya yang bernama Wakabayashi. Untuk mendapatkan perhatian Hige, Wakabayashi sering menggoda Hige dengan marshmallow kesukaannya.

Anime singkat berdurasi tiga setengah menit ini menyajikan komedi yang ringan yang menghibur dengan sifat dan interaksi antar karakternya. Di satu sisi ada Hige yang tsundere mengenai marshmallow (menyukai makanan manis dianggap sebagai hal yang tidak jantan bagi laki-laki di Jepang) serta tidak peka terhadap perasaan suka dari rekan sekantornya sekalipun sudah disampaikan dengan sangat terang-terangan. Di sisi lain ada Wakabayashi, sang karyawati yang agresif menggoda Hige yang disukainya. Kelemahan Hige pada marshmallow, godaan Wakabayashi, dan ketidakpekaan Hige, semuanya berpadu untuk menghasilkan interaksi yang kocak dan menggemaskan di antara kedua karakter. Hubungan antara pasangan gak nyambung yang menggemaskan ini bisa membuat anime ini menjadi salah satu anime paling moe tahun ini. (Halimun Muhammad / The Indonesian Anime Times)

Ōya-san wa Shishunki!

Anime pendek 2 menit yang diadaptasi dari manga yang berjudul sama ini menawarkan cerita yang sifatnya sehari-hari, namun dengan sedikit keanehan (yaitu bahwa si pemilik apartemen ialah seorang anak SMP). Menonton anime ini tidaklah berbeda jauh dengan membaca manganya, dimana komedinya dapat dinikmati dengan baik. Selain itu, untuk sebuah anime pendek, kualitas gambarnya cukup bagus dan detail. Meskipun singkat, setidaknya anime ini cukup menghibur untuk ditonton. (M Razif Dwi Kurniawan / The Indonesian Anime Times)

Oshiete! Gyaruko-chan

Serial anime yang merupakan adaptasi dari manga dengan judul yang sama ini menceritakan kehidupan sekolah Gyaruko bersama temannya, Otako dan Ojo. Mereka bertiga membahas beragam topik, dari pelajaran di sekolah sampai topik sehari-hari.

Walaupun beberapa percakapan di episoide perdana ini akan terkesan vulgar untuk beberapa orang, namun Oshiete! Gyaruko-chan merupakan anime yang cocok untuk Anda yang menyukai genre school life dengan sentuhan komedi. Dalam 8 menit, penonton akan disajikan dengan obrolan ngalor-ngidul Gyaruko bersama kawan-kawannya, diimbangi dengan adegan-adegan school life serta beragam ekspresi Gyaruko, yang menunjukkan bahwa disamping penampilannya yang seksi dan menarik perhatian banyak cowok di kelasnya, dia tetaplah seorang cewek yang polos. (Videtra Reynaldi / The Indonesian Anime Times)

Phantasy Star Online 2: The Animation

Itsuki Tachibana adalah seorang siswa dari Seiga Academy, sebuah SMA Boarding dengan reputasi yang tinggi. Pada awal semester dua, dia diangkat oleh ketua OSIS menjadi wakil ketua OSIS. sebagai wakil ketua, tugas pertamanya adalah: Bermain Phantasy Star Online 2.

Nostalgia langsung terbesit di benak saya. saya bermain PSO2 pada tahun terakhir saya di SMA, walau hanya sampai level 40. Animenya cukup detil dalam menggambarkan situasi ingamenya. PSO2 Animation bukannya bermain dengan troupe pelaku dalam gamenya atau terjebak dalam game tapi memanfaatkan sudut pandang pemainnya, dan itu hal yang baik. Untuk seri berbasis game, PSO2:Animation adalah sebuah angin segar karena menggunakan approach yang unorthodox, walaupun ada kemungkinan untuk menggunakan troupe Kodomo no Tachi. (naufalbepe | KAORI Newsline)