Rakugo (secara kasar, sit-down comedy), sebagaimana kebudayaan tradisional Jepang yang lain seperti Noh dan Kabuki, adalah hal yang asing. Tanpa kemampuan bahasa dan pemahaman budaya Jepang yang mumpuni, jarang sekali seseorang bisa langsung suka dengan rakugo hanya dengan menonton video YouTube sekali saja. Setidaknya sampai Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu tiba. Jarang sekali ada hiburan yang sangat menarik namun bisa memperkaya pengetahuan sebagaimana anime ini!
Episode 1 yang berdurasi sekitar 48 menit adalah prolog dari episode-episode berikutnya: bagaimana Yotarou (Seki Tomokazu), seorang mantan narapidana, menjadi tergila-gila dengan rakugo dan menemukan rakugo sebagai penyelamat dirinya dari dunia kriminal tempatnya bernaung dahulu. Seketika setelah keluar dari penjara, ia pergi ke rumah Yakumo Yuurakutei (Kouichi Yamadera), seorang pencerita rakugo terkenal yang pernah tampil di penjara Yotarou. Keteguhan prinsip Yotarou mengubah pikiran Yakumo, yang sebelumnya dikenal tidak mau menerima anak didik.
Yotarou yang dirayu untuk kembali ke dunia kriminal oleh bosnya membuktikan dirinya dengan tampil di sebuah teater lokal dan menghibur para penonton, bahkan membuat bosnya tertawa di tengah pertunjukan. Namun keteledoran Yotarou yang tertidur saat acara rakugo nasional membuatnya diusir oleh Yakumo. Setelah memelas, Yakumo akhirnya mau menerima kembali Yotarou dan menceritakan kisah masa lalunya bersama Sukeroku (Akira Ishida), sebelum Perang Dunia II dimulai.
Yakumo awalnya tidak mau mendalami rakugo. Pada hari pertamanya diadopsi ke rumah seorang pencerita rakugo, Yakumo tiba-tiba dihampiri oleh Sukeroku. Dengan gaya yang jauh berbeda, Yakumo merasa inferior dibanding Sukeroku yang tidak perlu bersekolah, sudah lebih dahulu menguasai rakugo, dan bahkan dibawa oleh bapak angkatnya ke medan perang untuk menghibur tentara. Yakumo yang kehilangan kemampuannya berjalan dan hanya punya kemampuan rakugo pas-pasan pun sempat kehilangan semangat hidup; ia berusaha membuang rakugo dari dirinya hanya untuk kembali membacanya.
Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu menjadi sangat unik karena premis intriknya yang sangat menarik: bagaimana lika liku cinta-dan-benci Yakumo dan Sukeroku (tanpa perasaan seksual) ditampilkan? Bagaimana kecintaan mereka berdua terhadap rakugo, yang saat ini hampir punah, direfleksikan dalam jalan yang sangat-sangat berbeda? Dan yang lebih menarik lagi, bagaimana anime ini mengemas rakugo yang terlihat membosankan secara kemasan menjadi bagian yang memperkuat cerita.
Seri ini kaya dengan cerita-cerita rakugo yang ditampilkan hampir secara utuh. Pada episode pertama, Yotarou membawakan cerita tentang pencuri yang tidak terima dirinya dijadikan kambing hitam pemilik rumah untuk ngeles dari penagih hutang. Yakumo membawakan kisah pengembara dan wanita, dan pada episode berikutnya, Yakumo kecil membawakan kisah lawakan kata dan Sukeroku membawakan kisah tentang seorang penikmat soba.
Sebagaimana stand up comedy menjadi menyenangkan atau garing karena faktor penuturnya, kemampuan seiyuu di balik tokoh-tokoh utamanya sangat berperan penting menghidupkan rakugo dalam anime ini. Kemampuan tiga tokoh utama dalam menceritakan rakugo di seri ini menjadi titik pusat yang menguatkan rakugo, yang mana kemudian penceritaan rakugo itu sendiri yang menjadi pilar utama dalam seri ini.
Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu juga menjadi sangat menarik karena mampu menggabungkan rakugo menjadi pilar utama dalam seri ini. Berbagai komentar pengguna di Reddit misalnya, menyatakan bahwa anime ini adalah salah satu anime terbaik yang pernah ia lihat seumur hidupnya. Pengguna lain mengatakan bahwa 48 menit di episode pertama tidak terasa membosankan, bahkan menyebutkan bahwa episode berikutnya “seolah cuma 10 menit.” Ada pula yang membandingkannya dengan Joshiraku (yang dirasa “kopong” dibandingkan anime ini.) Bahkan pengguna lain mengklaim anime ini direkomendasikan oleh Housei Tsukitei (pemain kawakan dalam Gaki no Tsukai) bagi orang yang ingin mengenal rakugo.
Shouwa Genroku Rakugo Shinjuu memang tidak dianugerahi dada Mai, tidak dianimasikan oleh Kyoto Animation, dan tidak seberuntung hype yang didapatkan Boku dake ga Inai Machi, tapi bagi yang mencari anime dengan plot yang menarik sekaligus mendapat pengetahuan (yang mana hal ini semakin langka di tengah suburnya anime adaptasi novel ringan), anime ini sangat pantas untuk ditonton dan direkomendasikan ke siapapun. Give this anime a moment and hype that it desperately needs, please!
KAORI Nusantara
Karya Asli | Komik buatan Haruko Kumota |
Pengisi Suara | Tomokazu Seki sebagai Yotarou Akira Ishida sebagai Kikuhiko (Yakumo generasi kedelapan) Chafurin sebagai Bansai Tsuburaya Hiroshi Yanaka sebagai Yūrakutei (Yakumo generasi ketujuh) Kappei Yamaguchi sebagai Amaken Koji Yusa sebagai Mangetsu Tsuburaya Kouichi Yamadera sebagai Sukeroku Megumi Hayashibara sebagai Miyokichi Shigeru Ushiyama sebagai Matsuda Shinpei Hayashiya sebagai Master Nekosuke Shou Sudou sebagai Ani-san Yasuyuki Kase sebagai Yakuza Boss Yu Kobayashi sebagai Konatsu |
Sutradara | Mamoru Hatakeyama (Sankarea) |
Penulis Skenario | Jun Kumagai (Hamatora, Galilei Donna) |
Desain Karakter | Mieko Hosoi (Aiura, Aoi Bungaku Series) |
Musik | Kana Shibue |
Lagu Pembuka | Usurahi Shinjuu oleh Megumi Hayashibara |
Lagu Penutup | tba |
Studio | DEEN |
Situs resmi | http://rakugo-shinju-anime.jp/ |
https://twitter.com/rakugoshinju | |
Mulai tayang pada | 9 Januari 2016 pukul 0025 WIB |