Membangkitkan Harapan 42: Prasangka Dibalas Kerja

0

1174506_550558318326498_1077085485_n

Kira-kira siang hari saat saya mengecek Facebook setelah seluruh kegiatan selesai. Lantas ada status yang membuat saya menarik membaca dan menggeluti permasalahannya.

Rupanya, ada sebuah tulisan yang sebenarnya dia tulis tanpa bermaksud apa-apa, tetapi dimaknai negatif oleh pengguna lain yang membacanya.

Setelah saya sempat ikut-ikutan ditandai oleh status tersebut, sejenak saya terdiam. Sepertinya dahulu saya pernah melakukan kesalahan yang sama. Ikut-ikutan berprasangka.

Maka alih-alih ikut memperkeruh suasana, saya berinisiatif membuka pemikiran baru: mengundangnya masuk lebih dalam ke KAORI.

Untuk membuktikan apakah yang bersangkutan memang sedang melakukan pencitraan atau punya tendensi tertentu, maka saya berinisiatif mengundangnya dalam acara rapat UPT Newsline yang saya jadwalkan setiap hari Kamis malam.

Rapat yang sebenarnya bertujuan mengkader staf Newsline sekaligus mencari editor baru ini rupanya lebih baik dari apa yang saya pikirkan selama ini. Setelah prasangka saya bahwa orang ini hanya sekadar berorientasi Jepang saja, ada satu hal yang membuat saya (dan mungkin Dody) ikut sumringah: kepeduliannya akan konten lokal industri kreatif Indonesia.

Nah, sedikit keluar dari masalah prasangka, ada sedikit perbedaan pada perekrutan staf UPT Newsline saat ini.

Berbeda dengan undangan yang dahulu dilakukan di mana orang yang melamar UPT Newsline langsung ditempatkan membuat kontribusi harian/mingguan, kali ini hal seperti itu ditahan dulu.

Justru “team building”lah yang dilakukan terlebih dahulu. Saya baru terpikir melakukan “team building” ini setelah membaca-baca lagi beberapa literatur dan bahkan perekrutan staf KAORI NCP dahulu.

Sampai akhir hayatnya, UPT KAORI NCP menjadi tim yang solid meskipun separuh dari mereka sudah menghilang karena satu dan alasan lain. Setidaknya, soal komplain dan menyulap tautan, semua sudah dikoordinasi sendiri, tanpa harus terlalu tergantung oleh saya. Begitu pula rapatnya, diagendakan oleh mereka sendiri dan saya hanya membantu saja.

Sementara perekrutan ini masih dalam tahap awal, maka hasilnya pun masih harus ditunggu. Apakah benar pajangan-pajangan tautan itu membuktikan kualitas atau cuma sekadar pencitraan tanpa makna. Saya berharap, semoga yang pertama-lah yang benar.

Fenomena menarik lain, rapat Newsline yang dilakukan selama satu jam itu pun tercatat sebagai salah satu rapat paling efisien dalam sejarah KAORI. Itu pun sudah termasuk briefing tugas selanjutnya untuk pembentukan tim para staf tersebut.

Selama ini rapat KAORI dilakukan dari jam 9 sampai jam 11, bahkan sampai jam 12 malam. Komitmen untuk menyelesaikan rapat dalam satu jam berhasil mengurangi diskusi keluar topik sehingga bahasannya pun bisa lebih cepat. Rapat, meskipun online, tidak perlu lama-lama!

Kembali ke masalah prasangka. Melihat kembali prasangka-prasangka yang pernah dibuat sebenarnya tidak lepas dari masalah menaruh kepercayaan kepada orang yang dicurigai.

Pandangan pribadi memang bisa menyilaukan. Berkat prasangka, orang yang sebenarnya berkompeten bisa terjegal dan yang tidak berkompeten bisa mendapatkan jabatan.

Maka, sejak SIMAK tahun lalu, saya berusaha keras meredam prasangka-prasangka yang dilontarkan oleh sejumlah staf terkait keberatan atas salah satu calon staf. Saya pun harus bersusah hati meredam kekesalan saya akan salah satu calon staf karena alasan pribadi, sementara melihat bahwa kinerjanya memang bagus.

Tetapi selain membuktikan prasangka dan tudingan dengan kerja, tentu diri yang bersangkutan juga memerlukan koreksi. Koreksi bisa bersifat lunak, bisa keras, bisa secara tersirat atau secara blak-blakan.

Contohlah Gio yang dahulu ditentang keras ketika direkrut sebagai staf Alun-Alun KAORI. Sindiran kepadanya bahkan sampai diketahui dan jadi rahasia umum di KAORI. Tetapi untunglah Gio yang sekarang bukan Gio di akhir tahun yang lalu.

Selain memang membuktikan dengan kerja yang baik, ia pun perlahan-lahan mulai bisa menerima pendapat orang lain. (Sebenarnya sih sekarang masih keras kepala, cuma sudah jauh berkurang dibandingkan dahulu.)

Atau kenangan saya satu tahun lalu dengan si hibiki (yang ini bukan karakter Im@s). Setahun lalu, saya sering disindir karena terlalu lebay menulis. Prasangka waktu itu memang sempat bergejolak, memandang dia sebagai lawan saya. Kata-katanya pun cukup menyakitkan, ya.

Tetapi justru setelah saya menggandengnya ke UPT Newsline, mulai terjadi perbaikan. Setidaknya tidak lagi segersang tahun 2011-2012 lalu. Untung sekali saya memutuskan untuk menahan dan mengabaikan prasangka saya waktu itu!

SIMAK KAORI S2 2013 yang akan diselenggarakan lagi kali ini akan kembali mengulangnya. Bagaimana prasangka memengaruhi pengambilan kebijakan dan pekerjaan seseorang.

Dan semoga kali ini, kepercayaan dan prasangka yang diberikan itu bukan disalahgunakan maupun dikambinghitamkan, tetapi bisa jadi motivasi untuk bekerja, bekerja, dan bekerja.

Shin Muhammad
Administrator KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses