Made in Abyss Episode 10: Poison and Curse

0
© 2017 Akihito Tsukishi / Takeshobo / Kinema Citrus Production Committee

Awas: Ulasan ini mengandung spoiler

Episode Ini …

Kedua penjelajah kecil dari Ōsu ini telah tiba di tingkat keempat, Cawan Raksasa. Meneruskan langkah mereka, Reg merasakan keberadaan misterius yang mengintai mereka dari balik kabut. Ketika mereka berdua mencoba lari, sosok misterius itu, monster berkaki empat berjuluk orbed-splitter, menghentikan langkah mereka. Reg bersiap menghadapinya, namun Riko yang ketakutan mencegahnya. Mencoba melarikan diri, serangan orbed-splitter menyentakkan beliung Lyza; durinya yang beracun menusuk Riko. Reg yang panik menjulurkan tangannya ke atas untuk kabur, memaksa Riko menahan sakitnya kutukan Abyss. Melihat sahabatnya yang hampir meninggalkannya, Reg meratap putus asa. Seolah menjawab ratapannya, sosok misterius datang menghampiri dan menawarkan bantuan. Sosok itu adalah Nanachi.

Menaikan Teror

Riko memang pernah hampir dimangsa monster di episode empat dan Reg babak belur dihajar oleh Ozen. Tapi, mereka belum pernah menghadapi rintangan yang begitu berbahaya dan mematikan seperti di episode 10 ini. Keduanya acap kali bertemu dengan bahaya, tapi kematian masih menjadi hal asing bagi kedua penjelajah gua kita. Episode 10 mempertemukan mereka berdua dengan kematian. Episode kali ini sangat berbeda dari episode-episode sebelumnya karena lebih mengusik dan grostesque. Dalam beberapa elemen, itu adalah hal yang baik; namun di elemen lain, tidak terlalu.

© 2017 Akihito Tsukishi / Takeshobo / Kinema Citrus Production Committee

Bagaimanapun juga, tidak bisa dipungkiri episode ini telah membangun satu tema dengan apik dan elegan di awal-awal: bertahan hidup. Reg sekali lagi menggumam untuk melindungi Riko. Namun, yang membedakan monolog Reg itu dengan episode-episode sebelumnya adalah nuansa episode kali ini yang memberikan kesan mencekam dan berbahaya. Lagipula, mereka berada di tingkat keempat, Cawan Raksasa, dengan lingkungan dan monster yang terlalu berbahaya untuk dihadapi anak seusia mereka. Reg pun menyadari hal itu dalam monolognya. Kemunculan orbed-splitter mengubah dinamik cerita.

© 2017 Akihito Tsukishi / Takeshobo / Kinema Citrus Production Committee

Sejauh ini, orbed-splitter adalah konflik paling besar dalam serial ini, untuk alasan yang bagus. Bukan hanya karena ia jauh lebih kuat dari Reg dan Riko, tapi karena dia melucuti kekuatan mereka berdua satu per satu. Dari durinya yang mampu menembus besi, kecepatannya dan perseptifnya yang seperti manusia. Reg tidak mampu mengandalkan tangan robotnya, terlalu ragu untuk menembakkan incinerator miliknya; bahkan beliung Lyza terjatuh dan tenggelam di dalam rawa. Perlahan, namun pasti, perlawanan Reg dan Riko ditumbangkan, sebelum monster itu melayangkan serangan terakhir dan meracuni Riko. Pilihan terakhir mereka berdua hanyalah lari ke atas yang akibatnya membuat Riko yang telah keracunan terkena kutukan Abyss.

© 2017 Akihito Tsukishi / Takeshobo / Kinema Citrus Production Committee

Mungkin bagi beberapa orang, termasuk diriku sendiri, perubahan suasana yang drastis ini nampak aneh dan tidak pada tempatnya. Episode kali ini memang terlalu berdarah dan grotesque. Walaupun dengan adanya dua hal itulah, episode ini memikat dengan mencekam. Di sisi lain menguatkan perasaan mencekam dan empati pada para tokoh, di sisi lain menjauhkan penonton karena perubahan suasana yang terkesan tidak alami.

KAORI Newsline

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.