Sinopsis
Di masa yang akan datang, dunia telah mengalami kehancuran akibat munculnya makhluk yang disebut Klaxosaur. Manusia yang tersisa melindungi diri di sebuah kota benteng. Di antara mereka terdapat para pilot yang dilatih untuk melawan para Klaxosaur. Salah satu dari para pilot tersebut adalah Hiro alias “Code:016”. Dahulu ia dikenal sebagai salah satu yang terbaik, namun saat ini kemampuannya dianggap tertinggal jauh dari rekan-rekannya. Suatu hari, kemunculan seorang wanita bertanduk yang disebut “Zero Two” merubah takdirnya.
Komentar
Dany Muhammad (The Indonesian Anime Times)
Menit-menit awal DARLING in the FRANXX dimulai dengan monolog dua karakter utama, Hiro dan Zero Two, tentang seekor burung mitos dari Tiongkok, burung Jian. Burung Jian merupakan makhluk yang digambarkan hanya memiliki satu mata dan sayap. Untuk bisa terbang, mereka harus mencari terlebih dahulu pasangannya untuk saling melengkapi satu sama lain, sebelum akhirnya bisa terbang.
Yang menarik dari monolog tersebut adalah meski mereka menggunakan makhluk yang sama sebagai alegori keadaan mereka yang membutuhkan pasangan, mereka melihat keadaan tersebut dari sudut yang berbeda. FRANXX, robot yang mereka kendarai untuk melindungi bumi dari serangan Klaxosaur, merupakan robot yang hanya bisa dikendarai oleh manusia dengan berpasang-pasangan. Dari sinilah konflik bermula. Hiro yang gagal menjadi pilot FRANXX, berempati pada kondisi burung Jian yang harus terus bersembunyi sampai akhirnya menemukan pasangannya. Sedangkan Zero Two merupakan seorang pilot FRANXX namun memiliki darah Kloxaurus. Dia melihat keharusan hidup berpasang-pasangan tersebut sebagai sesuatu yang indah, sekaligus sebagai gambaran karakternya yang dengan agresif terus mencari pasangan untuk menemaninya mengendarai FRANXX. Meskipun memiliki konflik yang sama, terlihat bagaimana perbedaan kondisi dan sudut pandang kedua pasangan tersebut. Akan menarik melihat konflik mereka berdua jika mereka benar-benar ditempatkan sebagai pasangan dalam mengendarai FRANXX.
Namun hal tersebut hanyalah sebagian kecil dari episode perdana DARLING in the FRANXX. Selain menyampaikan ide dasar ceritanya, anime ini juga cukup efektif memberikan gambaran tentang dunia tempat para pilot tinggal. Melalui potongan-potongan dialog para pilot, penonton dapat mengetahui backstory mereka. Para pilot benar-benar hidup terpisah dari dunia luar dan kegagalan mereka menjadi pilot membuat mereka dianggap tidak lagi berguna. Tidak jelas nasib para pilot yang gagal tersebut, namun itu cukup membuat Hiro merasa ketakutan terhadap kondisinya.
Dari segi animasi, salah satu hal yang cukup notable dari DARLING in the FRANXX adalah bagaimana adegan pertarungan robotnya masih didominasi oleh animasi gambaran tangan alih-alih CG. FRANXX juga digambarkan dengan desain yang sebetulnya mirip manusia, lengkap dengan wajah yang mampu berekspresi. Hal ini dapat menjadi nilai plus karena ketika anime robot lain berusaha mengintegrasikan CG pada karakter robot, adegan pertarungan robot disini justru terasa fresh dan lebih lepas.
Untuk beberapa fans, kolaborasi antara studio TRIGGER dan A-1 Pictures ini memang cukup ditunggu-tunggu. Untungnya, episode perdananya tidak tampil mengecewakan, hadir dengan animasi yang lepas dan liar khas studio TRIGGER. Di luar itu, ada ide tematik yang coba ditawarkan oleh DARLING in the FRANXX, yaitu bagaimana manusia harus hidup berpasangan dan saling membutuhkan meski terkadang memiliki agenda yang berbeda. Tertarik dengan aksi pertarungan robot atau bahkan anime aksi secara umum? Anime ini sangat direkomendasikan
Fakta dan Data
Karya asli | Seri anime Original |
Pengisi suara | Aoi Ichikawa sebagai Mitsuru Haruka Tomatsu sebagai Zero Two Hiroshi Gotō sebagai Futoshi Kana Ichinose sebagai Ichigo Katsuyuki Konishi sebagai Hachi Kenyuu Horiuchi sebagai Dr. Franxx Marina Inoue sebagai Nana Mutsumi Tamura sebagai Zorome Nanami Yamashita sebagai Miku Saori Hayami sebagai Kokoro Shizuka Ishikawa sebagai Ikuno Yuichiro Umehara sebagai Goro Yūto Uemura sebagai Hiro |
Sutradara | Atsushi Nishigori (Idolm@ster) |
Penulis skenario | Atsushi Nishigori (Idolm@ster), Naotaka Hayashi (Steins;Gate) |
Desain karakter | Masayoshi Tanaka (Anohana) |
Lagu pembuka | “Kiss of Death” oleh Mika Nakashima & Hyde |
Lagu penutup | Belum diumumkan |
Studio | TRIGGER, A-1 Pictures |
Situs resmi | http://darli-fra.jp/ |
@DARLI_FRA | |
Mulai tayang pada | 13 Januari 2018 (1430 GMT, 2130 WIB, 2330 JST) |
Screenshot dan Video Trailer
[youtube https://www.youtube.com/watch?v=Q4jDgDSV6Kk]





Unik Dunia: Bincang-Bincang dengan Tim Kreatif Anime “THE iDOLM@STER”
KAORI Newsline