Semakin dekat dengan target operasional, MRT Jakarta terus bekerja agar proyek ini bisa rampung tepat waktu. Beberapa kemajuan mampu diperoleh MRT Jakarta hingga akhir 2017, diantaranya adalah proses pembangunan keseruluhan sudah berada di angka 90,25%.
Kemajuan pembangunan itu meliputi pengerjaan jalur layang termasuk dengan pembangunan Depo Lebak Bulus sudah mencapai 85,20%. Sementara itu, pengerjaan jalur bawah tanah mencapai 95,35% yang termasuk pemasangan rel serta ubin di beberapa stasiun. Dalam hal sarana kereta sendiri pada Desember 2017 sudah dilaksanakan uji coba rangkaian kereta MRT Jakarta di pabrik Nippon Sharyo yang berada di Perfektur Aichi, Jepang.
Baca juga: Seperti Apa Depo MRT Jakarta di Lebak Bulus? Ini Isinya!
Tak hanya pembangunan fisik, MRT Jakarta juga sudah mempersiapkan SDM untuk mengoperasikan kereta. Salah satu upaya pelatihan tersebut sebanyak sebelas masinis muda MRT Jakarta dikirim untuk belajar dari perusahaan yang mengoperasikan layanan LRT di Kuala Lumpur, yakni Rapid KL. Sebelas masinis tersebut merupakan lulusan dari Akademi Perkeretaapian Indonesia (API) Madiun dan Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD). Dalam pelatihan yang berlangsung di Rapid Rail Academy, sebelas masinis tersebut dilatih untuk melaksanakan sistem pengoperasian dan persinyalan kereta, termasuk diantaranya mempelajari sistem rolling stock, troubleshooting, praktik langsir, merangkai kereta, hingga mengemudikan kereta di salah satu jalur LRT di Kuala Lumpur dengan didampingi oleh instruktur.
Proses konstruksi MRT Jakarta sepanjang 16 km sendiri diperkirakan akan rampung pada Juli 2018 dan mulai beroperasi komersil pada Maret 2019.
Cemplus Newsline by KAORI