Ulasan Anime The Promised Neverland: Sebuah Surga Plot Twist!

4

Perjuangan dan Keputusasaan

Karakter protagonis dari anime ini adalah Emma, Ray, dan Norman. Ketiganya diceritakan sebagai anak terpintar dari panti asuhan. Walaupun begitu, ketiga karakter ini sedikit berbeda dari segi sifat. Emma yang terkadang naif, Ray yang wawasannya luas, dan Norman yang bijak dan ahli dalam strategi. Mereka bertiga yang akan memimpin para anak – anak lainnya dalam menghadapi situasi di panti asuhan. Adu pintar dan strategi akan sering disuguhkan, bagaimana ketiga tokoh tersebut berhadapan dengan Mama, yang notabene merupakan orang dewasa dan lebih mengetahui kondisi dalam dan luar panti asuhan. Dengan plot yang  bergantung pada adu strategi dan otak, karakter – karakter dalam anime ini mampu membawa alur cerita menjadi lebih menarik. Dengan latar belakang kejeniusan mereka, tentu bisa dikatakan masuk akal apabila sanggup mengimbangi pemikiran orang dewasa. Perjuangan yang dilakukan oleh ketiga protagonis dan anak – anak lainnya untuk mencoba kabur dari panti asuhan tersebut disuguhkan dengan baik. Walaupun begitu, usaha mereka sering kali gagal karena kurangnya informasi mengenai panti asuhan itu sendiri. Seringkali ditemui momen di mana keputusasaan menyelimuti para protagonis, ketika kondisi di mana nampaknya hampir tidak ada jalan keluar lagi. Namun ketika hal tersebut terjadi, sesaat kemudian akan disuguhkan plot twist yang mampu membelokkan arah cerita dan membuatnya menjadi lebih menarik.

Pengembangan karakter di anime ini sangat terlihat. Dengan total 12 episode,  terlihat bagaimana perbedaan pola pikir para protagonis. Akan ada beberapa momen besar yang membuat para tokoh sedikit berubah. Karakter pendukung juga diperhatikan dalam anime ini. Walaupun tidak mendapatkan scene yang banyak, karakter pendukung seperti Phil misalnya, dapat digambarkan dengan baik, melalui raut muka dan scene yang kadang menimbulkan asumsi pribadi para penonton. Uniknya, Mama sebagai antagonis juga digambarkan dengan baik. Terdapat episode yang menceritakan masa lalu Mama, yang walaupun singkat, namun merupakan momen besar untuk pengembangan karakternya.

Karakter pendukung dapat digambarkan dengan baik hanya dengan raut wajah (© Shiroi Kaiyu, Izumi Posuka / Shueisha, Promised Neverland Production Committee)
Scene tertentu berperan sebagai kunci pengembangan karakter (© Shiroi Kaiyu, Izumi Posuka / Shueisha, Promised Neverland Production Committee)

Desain dan Kualitas Animasi

Dengan kuatnya plot sebagai poin utama dari anime ini, apakah membuat anime ini menjadi anime yang sempurna? Jawabannya mungkin tidak, karena apabila diminta untuk mencari kekurangan dalam anime ini, jawabannya terletak dari desain karakternya. Apabila diperhatikan, terlihat raut muka yang kurang proporsional, sehingga akan terlihat aneh bagi para penonton pada awalnya.

Raut wajah terkadang terlihat tidak proporsional (© Shiroi Kaiyu, Izumi Posuka / Shueisha, Promised Neverland Production Committee)

Sedangkan mengenai penggambaran dunia dalam anime ini sendiri cukup baik. Walaupun pemandangan dan objek yang ditampilkan cenderung itu – itu saja, seperti padang rumput, atau hutan yang mendominasi. Cloverworks selaku studio yang menangani pembuatan animasinya  mampu mengeksekusi anime ini dengan baik. Walaupun adegan – adegan aksi tidak terlalu terlihat dan menonjol, atmosfir menegangkan yang disuguhkan memang patut diacungi jempol.

Momem nenegangkan disuguhkan dengan baik (© Shiroi Kaiyu, Izumi Posuka / Shueisha, Promised Neverland Production Committee)
Latar didominasi oleh hutan dan padang rumput (© Shiroi Kaiyu, Izumi Posuka / Shueisha, Promised Neverland Production Committee)

Musik dan Soundtrack

Banyaknya adegan menegangkan dalam anime ini diperkuat dengan pemilihan soundtrack yang cocok. Bahkan terdapat beberapa adegan jump scare yang tiba – tiba muncul beriringan dengan soundtrack yang membuat penonton menahan nafas. Selain itu, ketika momen penuh harapan muncul, juga terdapat soundtrack yang membangun mood para penonton sejalan dengan momen tersebut. Opening dari anime ini dinyanyikan oleh Uverworld dengan judul “Touch Off”. Sedangkan ending song dinyanyikan oleh Cö shu Nie dengan judul “Zettai Zetsumei” untuk episode 1 hingga 8, dan “Lamp” untuk episode 9 hingga 11. Lagu – lagu tersebut bertemakan harapan dan keputusasaan yang cocok dengan alur cerita dari The Promised Neverland.

Kesimpulan

Hadir dengan genre yang tidak biasa, The Promised Neverland sanggup memukau para penonton dengan jalan cerita yang berbobot. Banyaknya plot twist yang disuguhkan membuat alurnya susah ditebak dan selalu ditunggu kehadiran episodenya setiap minggu. Dibalut dengan pemilihan soundtrack yang baik dan penggambaran atmosfir yang ciamik, membuatnya menjadi anime yang patut diacungi jempol dan akan selalu diingat para penontonnya.

Kelebihan

  • Jalan cerita yang unik dan dikemas dengan baik
  • Banyaknya plot twist yang ditawarkan, membuat alurnya susah ditebak
  • Penggambaran karakter yang baik dan merata
  • Pemilihan soundtrack yang menyatu dengan scene

Kekurangan

  • Desain raut wajah karakter yang terkadang terlihat tidak proporsional
  • Belum terlalu banyak adegan aksi yang disuguhkan

KAORI Newsline

4 KOMENTAR

  1. kalau menurut saya, desain karakter memang sudah tidak bisa di ganggu gugat. karena dari manga nya sendiri memang sudah begitu, jadi mau tidak mau cloverworks harus memenuhinya. kalau tidak pasti bakal diprotes ama fans manga readernya.
    di sisi lain, menurut saya desain yg seperti itu agar tujuannya lebih gampang dibedakan oleh penonton/pembaca. mangakanya mungkin faham untuk menghindari “same face syndrome”, mengingat karakter di anime ini lumayan banyak. yg penting masih dalam batas wajar bentuk wajahnya masih bisa ditolerir

    • yup, cuma untuk penonton yang tidak mengikuti manganya, agak kaget dengan desain wajahnya yg enggak proporsional, tapi cuma di first impression nya aja, setelah itu juga gak terlalu mengganggu. thanks inputannya 😀

  2. menurut saya sudah bagus tapi ada beberapa kekurangan dari segi grafik dan cerita.seperti grafik nya kurang menyakini ssdangkan dari segi cerita masih mengantung

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses