Ada sesuatu yang tidak berubah.
Tetapi, ada juga sesuatu yang berubah.
Meskipun begitu, tempat kita untuk berpulang pasti ada.

Himawari no Kyoukai to Nagai Natsuyasumi, merupakan salah satu novel visual yang membahas tentang musim panas yang masih berlangsung pada saat ini. Himawari no Kyoukai to Nagai Natsuyasumi atau yang disebut Himanatsu adalah novel visual yang dirilis oleh Makura pada 29 Maret 2013 dengan rating 18+ (untuk dewasa). Kemudian di tahun yang sama, pada 28 November Makura merilis kembali novel visual ini dalam rating all-age dengan konten dewasa dihapus dan tersedia untuk konsol PSP dan PS3 dengan tambahan cerita baru. Tidak hanya itu juga, Himanatsu juga memenangkan Moege Award 2013 sebagai juara pertama dalam BGM-nya.

Himanatsu merupakan karya ke-enam dari Makura yang bertemakan legenda dan pure love. Novel visual Himanatsu sendiri menceritakan kisah dari Yousuke Ashitaba, seorang pemuda yang kembali ke kampung halamannya bernama Oboroshiro-mura setelah 8 tahun berpisah dari tempat itu karena suatu alasan. Yousuke kembali ke Oboroshiro-mura karena undangan dari Bapa Arakawa, seorang imam gereja dari kampung tersebut yang mengabarkan bahwa gereja di sana akan tutup dan bergabung dengan gereja di kota sebelah dan mengundang Yousuke untuk menghabiskan waktu musim panas terakhir bersama.

Di Oboroshiro-mura sendiri, Yousuke bertemu dengan beberapa osananajimi atau teman masa kecil. Ruka, seorang gadis yang hobi membaca buku; Daiya, seorang ojou-sama yang ceria; Hina, seoran gadis kecil yang dibawa oleh Bapa Arakawa karena orangtuanya telah tiada; dan terakhir Yomi, seorang gadis yang seumuran dengan Yousuke yang memiliki postur badan kecil namun di dalamnya dia sangat dewasa. Dan dalam libur musim panas itu cerita mereka dimulai.

Staf dan Sistem

© MAKURA

Himanatsu sendiri terbagi menjadi 4 skenario cerita dan 5 skenario cerita untuk versi port PSP dan PS3. Ada 5 orang yang mengerjakan skenario untuk cerita ini, mereka adalah SCA-Ji untuk rute Yomi, Kenichi Fujiwara untuk rute Ruka, Kaie Kuroda untuk rute Daiya, Asta Konno untuk rute Hina, serta J-Sairo. Sedangkan untuk desain karakter dan ilustrasi dalam novel visual ini dikerjakan oleh Kira Inugami untuk desain Yomi, Kagome untuk desain Tsukiko, Motoyon untuk desain Hina, Suzuri untuk desain Ruka, dan Kyourin Takanae untuk Daiya. Tidak hanya itu, mereka juga dibantu oleh SCA-Ji dan Seiji Yoshida dalam mengerjakan ilustrasi untuk novel visual ini.

Bagian musiknya sendiri dikerjakan oleh Tomoyuki Hamada dan Fuminori Matsumoto untuk segala lagu dan BGM yang ada di dalam novel visual ini. Vokal dalam novel visual ini juga dibawakan oleh Hana dan Asami Imai untuk ending song Tsukiko. Untuk ending song dari rute Tsukiko yang hanya tersedia di port PSP dan PS3.

Berikut adalah judul lagu yang ada di dalam novel visual ini.

Hana OP Song “Himawari no Kyoukai
Yomi ED “Kibou no Mae de Machiawase
Hina ED “Sakura to Kotori
Ruka ED “Kotobara
Daiya ED”Kiss Kirari
Asami Imai Tsukiko ED “Natsuiro Sunshine Flower

 

Himanatsu menggunakan branching plot line di mana Himanatsu sendiri memiliki pilihan untuk memasuki rute para heroine. Adapun durasi bermain novel visual ini terbilang cukup panjang dengan waktu sekitar 30-50 jam. Rute tersedia saat baru memainkan novelnya adalah rute Yomi, Ruka, Daiya, dan Tsukiko (khusus PSP dan PS3). Rute Hina akan terbuka setelah memainkan rute Yomi. Setelah menyelesaikan semua rute yang ada, music selection dari novel visual ini akan terbuka.

Ulasan

Musik yang mendukung tema cerita dan suasana yang ada

https://www.youtube.com/watch?v=iSbpEVwmyw4

Karya Fuminori Matsumoto memang perlu diacungi jempol karena lagu BGM yang indah, bahkan dari awal novel visual ini kita sudah merasakan suasana musim panas yang kalem namun juga menyimpan rasa nostalgia. Tidak hanya itu, lagu-lagu BGM-nya juga pas dengan suasana yang ada, bahkan sampai membuat kita ikut terbawa emosi. Seperti lagu Eien no Negau Toki untuk momen yang mengharukan dan momen bahagia, atau pun Shukufuku yang dengan beat cerianya membuat siapapun tidak akan bosan mendengarkan BGM dari Himanatsu ini.

Kalimat dalam kalimat yang memiliki makna tersembuyi nan indah

© MAKURA

“Orang mati sepertiku tidak perlu buah!”
“Aku hanya membutuhkan bunga-bunga yang indah.”
(Yomi Natsusaki)

Himanatsu sendiri dalam ceritanya menggunakan sudut pandang orang ketiga dan pertama yang membantu kita untuk mengerti kisah yang terjadi di setiap rute heroine yang ada. Kesan penulisannya memang biasa, namun ketika memasuki klimaks cerita penulisan itu berubah menjadi kalimat-kalimat yang indah dan memiliki makna tersendiri serta membuat para pemain merasakan emosi yang ada dalam cerita Himanatsu (terlebih lagi di rute Yomi, yang saya sampai semalaman menangis). Ini menjadi poin plus yang sangat hebat menurut saya selain BGM Himanatsu yang sangat merdu.

Ilustrasi yang indah dan memukau

Ruka Sagitsuki (© MAKURA)
Daiya Oboroshiro (© MAKURA)
© MAKURA

Ilustrasi yang disajikan oleh Motoyon, Kagome, Suzuri, Kira Inugami dan Kyourin Takanae menjadi poin lebih yang lainnya. Bahkan tidak hanya itu saja, ilustrasi background pun sangat indah sehingga saya sendiri sempat membayangkan diri saya berada di Oboroshiro-mura dab membuat saya fangirl-ing karena saking hebatnya. Tetapi di satu sisi saya tidak terlalu suka dengan desain karakter Daiya yang menurut saya dadanya terlalu besar….

Porsi unsur fantasi yang sedikit kurang

© MAKURA

Rute Ruka, Daiya, dan Hina lebih terfokus pada masalah yang terjadi pada heroine itu sendiri. Meskipun unsur fantasi disajikan dalam cerita ini, saya tetap merasa ada yang kurang. Pada awalnya tema novel visual Himanatsu sendiri adalah legenda, yang mana saya merasa hanya rute Yomi yang unsur fantasinya benar-benar terangkat. Bukan, lebih tepatnya rute Yomi memang sangat berasa unsur fantasinya karena elemen legenda di Oboroshiro-mura dibahas secara detail.

Pace yang cepat, latar cerita yang kalem, dan interaksi karakter yang menarik

© MAKURA

Sebelumnya sempat saya katakan bahwa waktu bermain Himanatsu cukup panjang, bukan? Ya, ceritanya memang panjang, namun pace-nya membuat saya serasa membaca novel visual dengan waktu main medium yang berdurasi 10-30 jam. Tidak hanya itu juga, latar cerita di Himanatsu ini sangat kalem yang membuat saya bisa berkata bahwa Himanatsu merupakan novel visual bernuansa Iyashi-kei karena cerita bersama karakter dan latarnya membuat para pembaca merasakan sensasi healing (ini terjadi pada saya). Ceritanya juga didukung oleh interaksi karakter yang ada, terutama Yousuke bersama para osananajimi-nya di mana mereka benar-benar menikmati musim panas terakhir mereka di Oboroshiro-mura. (Yang menarik itu bagian saat mereka mencari hantu di sekolah, di mana saya benar-benar ngakak)

Kesimpulan

© MAKURA

Himanatsu merupakan novel visual yang menceritakan kisah cinta atau kita sebut pure love story di musim panas, yang mana saya benar-benar menikmatinya meskipun backlog novel visual yang ingin saya mainkan sudah menumpuk. Karakter yang ada di Himanatsu sendiri menurut saya merupakan daya tarik yang kuat yang juga dibantu oleh skenario cerita yang ada. Memang sempat terasa membosankan di awal, tetapi begitu memasuki inti cerita saya tidak bisa berhenti memainkan novel visual Himanatsu ini.

Karena masih berada pada musim panas ketika ulasan ini ditulis, novel visual ini bisa menjadi obat untuk menghabiskan waktu Anda, terlebih lagi Anda yang suka kisah pure love story.

KAORI Nusantara

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses