MRT Jakarta kini telah melewati bulan ke-5 operasi komersial. Berbagai kendala operasional telah dilalui MRT Jakarta selama 5 bulan terakhir. Dan PT. MRT Jakarta membeberkan data operasi pada bulan September 2019 pada Forum Jurnalis bulan September 2019, Kamis (26/9) kemarin. Apa saja yang dibeberkan?
Rekor Jumlah Penumpang Perhari Terpecahkan
MRT Jakarta memiliki target rata-rata jumlah penumpang sebesar 100.000 penumpang/hari sampai akhir tahun 2019. Untuk 1-25 September 2019 rata-rata jumlah penumpang sebensar 90.386 penumpang/hari, naik 12% dari bulan Agustus 2019 dengan rata-rata penumpang 82.477 penumpang/hari.
Namun, untuk jumlah penumpang perhari, MRT Jakarta memecahkan rekor jumlah penumpang perhari terbanyak sebesar 121.076 penumpang pada 25 September 2019. Hal ini dikarenakan adanya aksi demo menolak RUU KUHP di DPR/MPR yang ricuh pada sore-malam hari, sehingga KRL Commuter Line Tanah Abang – Rangkasbitung mengalami perpendekan menjadi Kebayoran – Rangkasbitung. Akibatnya membuat pekerja kantoran dan masyarakat memilih MRT Jakarta sebagai alternatif menuju Serpong – Rangkasbitung.
Rencana Penggunaan QR Code di MRT Jakarta
Pada Forum Jurnalis kemarin, MRT Jakarta membeberkan rencana penggunaan QR Code sebagai tiket perjalanan MRT. Akan disediakan jalur khusus QR Code dengan gate existing yang bisa membaca QR Code, dan penggunaannya saat ini masih ujicoba internal di stasiun Cipete Raya dan Lebak Bulus. Penggunaan QR Code ini akan diintegrasikan di aplikasi mobile MRT Jakarta, dengan partner pembayaran (gatepayment) yang sampai saat ini belum diumukan oleh MRT Jakarta.
Sinyal Telekomunikasi & WiFi Sudah Tersedia di Jalur Bawah Tanah MRT
Keluhan penumpang pada awal operasional, khususnya dalam jalur bawah tanah MRT adalah sinyal telekomunikasi yang belum semua operator tersedia. Namun, per September 2019 keseluruh operator telekomunikasi Indonesia sudah masuk dalam jalur bawah tanah. Dan mulai September 2019, beberapa stasiun MRT sudah menyediakan Free WiFi yang bisa digunakan penumpang saat di Stasiun MRT.
UMKM Hadir di Stasiun MRT
Mulai September 2019, retail UMKM telah hadir di 3 Stasiun MRT, yaitu stasiun Lebak Bulus Grab, stasiun Fatmawati, dan stasiun Dukuh Atas BNI. UMKM yang tergabung terdiri dari retail fashion sebanyak 5 merchant, kuliner sebanyak 8 merchant, dan kriya sebanyak 1 merchant.
Pemasangan Bike Rack di Stasiun MRT
Pesepeda kini bisa bernapas lega, karena MRT Jakarta akan memasang Bike Rack di stasiun layang MRT (Lebak Bulus Grab – ASEAN). Bike Rack akan dipasang sebanyak 12 unit. Stasiun Cipete Raya akan memiliki 4 Bike Rack, stasiun Lebak Bulus Grab dan Blok M BCA masing-masing 2 Bike Rack, dan sisanya masing-masing 1 Bike Rack. Pemasangan ini ditargetkan kelar pada 10 Oktober 2019.
Update Fase II & IIB Utara-Selatan
Untuk fase II & IIB Utara-Selatan (Bundaran HI – Kota – Ancol Barat), sudah dalam pekerjaan dan ditargetkan rampung pada akhir 2024. Proyek ini untuk fase II dibagi dalam 7 contract, yaitu :
- CP 200 (D-wall RSS Monas) – Progress 91,68%
- CP 201 (Konstruksi stasiun Sarinah – Monas) – Masih dalam Tender, target Maret 2020 mulai konstruksi
- CP 202-203 (Konstruksi stasiun Harmoni – Monas) – Masih dalam Tender, target April 2020 mulai konstruksi
- CP 204 (Depo Kereta) – Masih dalam FS, karena perpanjangan Fase IIB ke Ancol Barat
- CP 205 (Railway System) – Tender Oktober 2019
- CP 206 (Rolling Stock) – Tender Oktober 2019
Khusus fase IIB, masih dalam FS dikarenakan baru mendapatkan izin perpanjangan ke Ancol Barat pada Juli 2019, dengan tambahan 5 stasiun dari Kota – Ancol Barat.
Cemplus Newsline by KAORI