Bagi kalian yang sudah lama berkecimpung di dunia anime dan manga, mungkin sudah sering mendengar istilah seperti Lolicon atau Shotacon. Namun, bagaimana dengan “Nijikon”? Hmm, istilah ini mungkin masih tergolong cukup asing di telinga para penggemar di Indonesia. Karena rasa penasaran, kali ini, KAI akan mencoba sedikit membahas dan mengupas tentang apa sebenarnya arti dari Nijikon itu.
Apa Kata Wikipedia Tentang Nijikon?
Untuk memulai penelusuran ini, KAI merujuk pada salah satu sumber pengetahuan paling populer di internet saat ini. Menurut situs ensiklopedia Wikipedia, Nijikon (二次コン) memiliki arti sebagai “orang yang hanya menyukai hal-hal berwujud dua dimensi berupa anime atau manga, dan figur boneka dari karakter tersebut.” Secara sederhana, ini adalah sebuah ketertarikan yang fokus utamanya tertuju pada dunia fiksi 2D, bukan pada manusia di dunia nyata.
Baca juga: MPL ID Season 15 Final Lower Bracket: RRQ Hoshi ke Grand Final dan EWC Riyadh!
Tertarik dengan definisi ini, KAI pun mencoba mengadakan sebuah wawancara kecil dengan beberapa orang yang kami anggap memiliki pengetahuan tingkat menengah dalam hal “keotakuan”. KAI mengajukan beberapa pertanyaan singkat mengenai tingkat kegemaran mereka terhadap animanga. Hasilnya pun sebenarnya sudah dapat kami prediksi. Dari jawaban mereka, hasil wawancara KAI ini membuktikan bahwa mereka memang bisa digolongkan sebagai “nijikon”, namun mayoritas dari mereka menolak atau mengelak untuk disebut demikian.
Lebih Suka Disebut “Fetish” Terhadap Animanga
Sebagian besar responden yang kami wawancarai ternyata lebih suka menyebut diri mereka sebagai orang yang memiliki “fetish” terhadap animanga dan figurin, sebuah istilah yang mungkin terasa lebih keren atau lebih bisa diterima secara pribadi. Meskipun begitu, para responden ini setuju bahwa nijikon adalah sebuah fenomena yang nyata dan tak terbantahkan pada jaman sekarang. Mereka berpendapat bahwa hal ini wajar, terlebih karena gambar karakter manga dan anime memang seringkali didesain sedemikian rupa sehingga berkesan lebih menarik daripada manusia asli.
Baca juga: Ultraman Omega Akan Tayang di RTV
Lantas, timbul pertanyaan, apa hal ini berbahaya? Karena hingga saat ini belum ada penelitian ilmiah berskala besar yang membahas soal ini secara mendalam, maka belum dapat disimpulkan seberapa besar bahaya atau dampaknya. Dari hasil wawancara kami, sebagian besar responden pun tidak begitu mempermasalahkan kemungkinan adanya efek samping dari kegemaran mereka ini. Mungkin untuk saat ini, fenomena Nijikon tak perlu kita rumitkan seperti halnya perdebatan mengenai kasus lesbian atau homoseksual. Seperti kata para responden, nikmati saja hobi kalian. Enjoy aja!