Kimetsu no Yaiba merupakan salah satu judul anime yang berhasil mencuri perhatian menjelang akhir 2019 lalu. Anime yang diadaptasi dari seri komik karya Koyoharu Gotouge ini menjadi pembicaraan para penikmat anime karena menghadirkan cerita shounen penuh aksi yang seru, lengkap dengan visual apik yang digarap oleh studio ufotable.
Seri komik Kimetsu no Yaiba juga laris manis di Jepang. Seri ini berhasil menjadi komik terlaris kedua dari majalah Weekly Shonen Jump pada 2019 lalu, bertengger di bawah One Piece. Tak hanya itu, seri ini juga menjadi seri komik pertama yang berhasil menguasai seluruh peringkat 10 teratas chart komik mingguan Oricon pada awal Februari 2020!
Baca Juga: Selain Kimetsu no Yaiba, Intip 20 Anime Terfavorit 2019 Pilihan #Kaoreaders!
Mengenai kesuksesan seri komik Kimetsu no Yaiba yang begitu sensasional, Hiroyuki Nakano sang editor majalah komik Weekly Shonen Jump akhirnya angkat bicara.
Ada Perubahan Cara dalam Menonton Anime
Melalui wawancara dengan majalah Nikkei Magazine yang membahas mengenai tren di industri komik Jepang, Hiroyuki memberikan komentarnya terhadap seri komik ini. Menurutnya, penjualan suatu seri komik biasanya akan meningkat seiring dengan penayangan adaptasi animenya. Namun, penjualan seri komik Kimetsu no Yaiba baru meningkat setelah animenya tamat. Ia menduga banyak penonton yang baru menyaksikan anime ini di layanan streaming setelah serialnya tamat dibanding dengan menonton animenya setiap minggu. “Cara orang-orang menikmati anime kini telah berubah, dan saya merasa kita telah memasuki tahap baru,” komentarnya.

Nakano juga berkomentar bahwa komik-komik yang diterbitkan di majalah Weekly Shonen Jump kini memerlukan waktu lebih lama untuk bisa populer. Kimetsu no Yaiba merupakan salah satu contohnya di mana seri ini pertama kali terbit pada 2016, namun baru naik daun pada 2019.
“Kini penerbit manga cetak dan digital semakin banyak, jadi ada banyak jalan untuk menemukan seri komik yang sesuai dengan selera pembaca,” ujar Nakano. “Tidak peduli seberapa bagus komiknya, serinya tidak akan populer hanya karena komiknya diterbitkan di Shonen Jump.” Ia juga berpendapat kalau kesuksesan komik Kimetsu no Yaiba juga bergantung pada promosi mulut-ke-mulut dari para fans setelah animenya tamat.
Kekhawatiran Soal Kurangnya Seri “Hit”
Sepanjang sejarah penerbitan majalahnya, tim Shonen Jump bergantung kepada survei pembaca untuk mengukur kesuksesan judul-judul komiknya. Nakano mengatakan majalah Shonen Jump berhasil mengorbitkan judul-judul hit berkat sistem ini. Ia juga menyoroti kesuksesan One Piece di ranah internasional yang menjadi faktor positif untuk memproduksi judul seri populer di majalah komiknya karena membuat para komikus pendatang baru ikut termotivasi.
Meskipun begitu, ia merasa majalah Shonen Jump akhir-akhir ini tidak terlalu banyak memiliki judul komik “hit”. Nakano menyebut tim editortial majalah komiknya saat ini sedang “berusaha keras untuk membuat seri hit baru,” meskipun ia menyebutkan komik “Chainsaw Man” dan “act-age” sebagai komik yang sangat ia harapkan untuk populer. Di akhir wawancara, ia menyebut Shonen Jump akan menerbitkan 3 judul komik baru. Tetapi, ia mengatakan “bukan majalah Shonen Jump namanya kalau komik-komik tersebut tidak akan laris.”