Perhatian: Ulasan di bawah bersifat personal dan mungkin mengandung sedikit spoiler.
Hakuchuumu no Aojashin, merupakan novel visual yang dikembangkan oleh studio novel visual Laplacian yang terkenal dengan karya sebelumnya seperti Mirai Radio to Jinkou Bato dan Newton to Ringo no Ki. Dalam novel Hakuchuumu no Aojashin inilah latar cerita dari 3 karya Laplacian sebelumnya menjadi satu, yaitu Kimi to Yumemishi, Newton to Ringo no Ki, dan Mirai Radio sendiri. Tiga latar cerita yang memiliki keunikan masing-masing menjadi satu hal yang membuat saya tertarik, yang kemudian disuguhkan dengan tambahan cerita yang menyentuh dan tentu saja membuat tertawa di beberapa adegan.
Novel visual Hakuchuumu ini dikerjakan oleh Wasabi Ono sebagai penulis skenario, Pellet dan Shimofuri sebagai desain karakter sekaligus ilustrasi CG, serta tiga orang yang menjadi komposer musik dalam novel visual ini, yaitu Kashiko, Muu Dogg, dan momo. Lagu pembuka dan penutup untuk seluruh arc dinyanyikan oleh yuki.
Hakuchuumu no Aojashin (kita singkat saja menjadi Hakuchuumu) menceritakan kisah di mana semua orang di dunia ini mengalami mimpi yang sama. Entah mimpi tentang seorang penyair dan seorang aktris, atau pun mimpi tentang seorang murid dan guru. Namun, di balik itu semua terdapat satu kisah yang hanya diceritakan oleh satu orang, sebuah kisah akan naik turunnya hidup seseorang dan kisah kasih sayang terhadap orang tersebut.
Baca Juga: Mari Kenalan dengan Sastrawan Bungo Stray Dogs – Bagian 3: Kyoka Izumi dan Koyo Ozaki
Hakuchuumu terbagi menjadi 4 arc yaitu CASE-0, CASE-1, CASE-2, dan CASE-3. Masing-masing memiliki kekhasannya dan intrik tersendiri.

Bagian arc CASE-1 menceritakan kisah romansa antara seorang guru bernama Kaoru Arishima dan seorang murid bernama Rin Hatano. Kaoru merupakan seorang guru bahasa Jepang yang dahulu memiliki mimpi untuk menjadi penulis. Namun karena suatu hal mimpi itu tidak terwujud, hingga dia bertemu Rin yang ternyata memiliki rahasianya sendiri. Penggambaran rasa depresi dan hampanya hidup tergambar melalui Kaoru dan Rin, di mana keduanya saling membantu untuk bisa maju ke depan. Tetapi, konflik yang disajikan masih terlalu lemah, namun suasana cerita menjadi nilai lebih dalam arc CASE-1 ini.

Arc CASE-2 menceritakan kisah seorang punjangga bernama William Shakespeare dan seorang gadis bangsawan sekaligus aktris bernama Olivia Berry. Mengambil latar yang sama dengan novel visual Newton to Ringo no Ki, arc ini menyajikan kisah dengan latar zaman dahulu serta pembukaan cerita yang menarik. CASE-2 merupakan arc atau bab yang saya mulai pertama kali ketika memainkan novel visual ini, karena adanya sistem random pada Hakuchuumu yang sangat unik. Sistem random tersebut ialah pemain yang memainkan novel visual ini akan memulai cerita yang beda dengan pemain lain, entah dimulai dari CASE-1, CASE-2, atau pun CASE-3. CASE-2 pun memiliki konflik dengan porsi yang pas, tetapi penyelesaiannya yang terbilang lemah pada saat menyelamatkan Olivia. Tetapi saya kagum dengan adegan pementasan Romeo dan Juliet yang memukau di mana terasa sekali drama tragedi mereka, bagaikan kisah Olivia dan William sendiri.

Arc CASE-3 menceritakan kisah seorang pemuda bernama Kanna Amei yang memiliki hobi fotografi karena ibunya yang bernama Anna, dan seorang asisten pengajar bernama Sumomo Momonouchi. CASE-3 inilah yang membuat saya tertarik dengan Hakuchuumu dan benar saja, nuansa komedi serta kisah masa muda sangat terasa dalam novel visual ini yang memberikan rasa segar setelah melewati dua rute sebelumnya. Interaksi karakter dan komedi sangat saya dapat dalam arc ini, terutama pada Kanna, Sumomo dan Azuki sendiri.

Sebenarnya cerita pada tiga bab awal dari CASE-1 sampai CASE-3 bagi saya sendiri bisa dikatakan cukup, meskipun penyelesaian masalahnya masih kurang pas. Dan juga tiga bab ini memberikan hint yang akan dibahas pada grand route, yaitu CASE-0. Dan CASE-0-lah yang memiliki premis yang baik terutama untuk konflik dan tentu saja cerita yang menyentuh.
Rute CASE-0 juga menceritakan apa yang terjadi pada setting cerita Hakuchuumu, bahwa latar tempat ini merupakan kelanjutan dari latar novel visual Mirai Radio. CASE-0 menceritakan kisah seorang pemuda bernama Kaito yang ingin menjadi seorang inventor, namun Kaito sendiri adalah seorang yang introvert dan pemalu. Berkat seorang gadis bernama Yonagi, Kaito pun mulai menjadi terbuka dengan dunia dan dirinya sendiri.
Ada kalanya saya harus berpikir keras mengenai bahasan sains dalam Hakuchuumu, terutama dalam rute ini. CASE-0 ini memiliki jalan cerita yang bisa ditebak tetapi berhasil dieksekusi dengan sangat pas, berbeda dengan Mirai Radio yang menurut saya terlalu tergesa-gesa.
Dalam hal musik, saya sangat suka dengan lagu pembuka dan lagu penutup yang menurut saya pas dengan tema setiap arc atau bab di Hakuchuumu ini. Tak lupa juga beberapa BGM dari tiga novel visual Laplacian sebelumnya juga kembali dipakai di novel ini guna latar dan suasana dari setiap rute-nya yang memakai latar dari novel-novel tersebut semakin terasa. Tidak hanya itu, penampilan para seiyuu-nya juga saya acungi jempol terutama untuk pengisi suara heroine setiap arc atau bab ini karena diperankan oleh orang yang sama. Karakter heroine-nya digambarkan menjadi sangat hidup.
Hakuchuumu no Aojashin, merupakan kisah seorang gadis dan mimpi. Di balik semua itu terdapat kisah seorang pria yang berjuang keras menyelamatkan gadis yang dia cintai. Jikalau pria itu tidak bertemu sang gadis dan sebaliknya, mungkin mereka berdua tidak akan berkembang atau pun diri mereka menjadi depresi akan hidup. Sebuah pelajaran yang dapat dipetik dari Hakuchuumu ini adalah tetaplah bersama orang yang dikasihi dan berjuanglah demi mereka karena tanpa mereka diri kita yang sekarang tidak ada.
KAORI Nusantara