Mirai Radio to Jinkou-bato merupakan sebuah novel visual bergenre science fiction yang rilis pada tahun 2018 oleh salah satu developer novel visual bernama Laplacian. Studio ini sebelumnya terkenal dengan karya mereka berjudul Newton to Ringo no Ki yang telah dirilis dalam bahasa Inggris melalui Steam pada tahun 2018 lalu. Adapun translasi untuk Mirai Radio to Jinkou-bato masih dalam tahap pengerjaan. Keduanya sama-sama diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Sol Press.
Dalam Mirai Radio to Jinkou-bato dikisahkan mengenai Sora Yamanashi yang kehilangan kedua orang tuanya karena suatu kejadian dari kerusakan parah yang di alami burung merpati buatan manusia. Burung merpati buatan itu memakan gelombang elektromagnetik yang menyebabkan fungsi radio, telepon genggam, bahkan internet menjadi tidak berguna. 15 tahun setelah kejadian itu, Sora mulai membuat radio yang di mana ia ingin radio itu bisa menghubungkan banyak orang. Radio buatannya kemudian dibagikan kepada empat orang: Tsubaki, seorang profesor muda yang merupakan orang penting dari terbuatnya burung merpati buatan itu; Ishimaru, teman dekat Sora yang pandai bermain gitar; Akina, seorang gadis yang bekerja paruh waktu di kafe kopi perguruan tinggi mereka; dan Mizuki, yang merupakan adik tiri dari Sora.
Radio itu berfungsi dengan baik sesuai dengan perkiraan Sora. Namun radio yang dia buat memiliki fungsi tersembunyi, yaitu memprediksi masa depan. Di mana radio itu memprediksi bahwa suatu benda yang bernama Oozora akan jatuh ke tempat di mana Sora kehilangan orang tuanya. Sora yang mendengar kabar melalui radio masa depan itu, harus mempersiapkan diri untuk menghadapi bahaya yang ada. Dengan perjuangan Sora dan teman-teman yang berniat menyelamatkan dunia dan diri Sora sendiri, bersama dengan Tsubaki yang ingin menyelesaikan apa yang dia buat, mereka bekerja sama untuk menghilangkan burung merpati buatan itu dari langit dan mengembalikan tanda gelombang yang menghubungkan manusia.
Di sisi lain, Kaguya Hazuki, seorang gadis yang tinggal di tempat tragis di mana banyak nyawa hilang termasuk kedua orangtua Sora sendiri, ternyata juga memiliki radio masa depan itu dan berkeinginan menyelamatkan Sora dari bahaya yang akan datang. Dari radio itu lah, takdir membawa Sora dan Kaguya bertemu.
Staff

Planning/Director | Wasabi Ono |
Scenario | Konosuke Hamaguri Kouki Ueto Wasabi Ono (Main) |
Composer | Kashiko Muu Dogg Wasabi Ono Ramseeni Ichinoryuu Uehara Xelfery |
Artist | Wasabi Ono Pellet Shimofuri |
Vocals | Opening “Seia no Wata” oleh Ceui Kaguya ED “Wish You Were There” oleh Mami Mizuki ED “You Know Me, I Know You” oleh Akira Ouse Akina ED “Dear Autumn” oleh RYUNKA Tsubaki ED “Never Too Late” oleh Kokoro Sagara |
Staf lainnya | Ryouchin Windmill Akane Yanagi |
Pengisi Suara | Misaki Kamishiro sebagai Kaguya Hazuki Yoshie Umino sebagai Tsubaki Azamino Yui Ogura* sebagai Akina Kosumo Iroha Haruno sebagai Mizuki Yamanashi Jinpachi Nagakura sebagai Maruo Ooishi atau Ishimaru Mei Misonoo senagai Touko Yamanashi |
* Berbeda orang dengan Yui Ogura yang terkenal menjadi seiyuu anime.
Screenshot




Ulasan
Cerita yang bagus, namun perlu dikembangkan lagi

Kisah tentang burung merpati buatan yang merenggut hidup manusia dan hubungan dengan karakter yang ada dalam novel visual Mirai Radio to Jinkou-bato cukup unik. Di mana teknologi berkembang pesat, namun bisa saja merenggut hidup banyak orang hanya dengan satu kesalahan. Dalam Mirai Radio sendiri, narasi yang disajikan cukup memukau. Namun progress cerita dalam novel visual ini terasa sedikit terburu-buru. Di mana alur di dalamnya bisa saja ditambahkan kisah lain agar cerita ini menjadi lebih padat. Sementara itu, hal berbau sains yang dibawakan dalam Mirai Radio to Jinkou-bato cukup menarik.
Musik yang enak didengar dan desain karakter yang memukau

Awal saya tertarik dengan Mirai Radio to Jinkou-bato karena desain karakter Kaguya selaku main heirone novel visual ini. Di mana kepolosan Kaguya dan kemisteriusannya menjadi suatu daya tarik yang unik. Ditambah lagi desain karakter heroine lainnya yang tidak kalah menarik juga. Seperti Tsubaki, profesor yang bertampang dingin namun memiliki hati yang baik; Mizuki, adik yang lucu bertampang polos namun ternyata dia tukang tsukkomi (candaan) dalam novel visual ini; atau pun Akina, seorang gadis yang mudah berteman dengan siapa saja yang memiliki charm point tersendiri. .
Tidak hanya itu, lantunan musiknya sangat mendukung suasana yang ada di dalam novel visual Mirai Radio to Jinkou-bato. Bahkan, nuansa dalam adegan yang menyentuh pun serasa tersampaikan berkat bantuan lantunan piano lembut yang diputar ketika mencapai scene tersebut.
Sora, tokoh utama yang memiliki perkembangan yang paling menarik dari karakter lain

Memang setiap rute para heroine dan tokoh utama sendiri memiliki perkembangan karakter masing-masing. Tetapi yang menarik dari segalanya adalah karakter Sora sendiri. Sifat pantang menyerah dan kebaikan hatinya sendiri menjadi kunci dari perkembangan karakternya. Dia yang dulu membenci langit penuh burung merpati buatan itu, ketika bertemu Kaguya semuanya berubah. Dia mulai menyukai dunia sebagaimana adanya. Dan yang paling menyentuh adalah perjuangannya (bersama Tsubaki) dalam menyelamatkan Kaguya.
Bukan hanya tentang burung merpati buatan saja, tetapi ini adalah kisah seorang gadis yang berkeinginan untuk hidup

Kebanyakan elemen cerita dalam novel visual ini lebih difokuskan kepada burung merpati buatan dan radio masa depan itu sendiri, serta misteri masa lalu yang menyangkut kedua hal tersebut. Kisah dalam novel visual Mirai Radio to Jinkou-bato ternyata juga merupakan perjalanan Kaguya, seorang gadis yang berkeinginan hidup, karena dia sendiri merupakan kunci dari segala misteri yang ada. Karena suatu kejadian di mana dia harus mengorbankan nyawa untuk ‘membebaskan’ langit dari ‘penjara’ burung merpati buatan itu. Yang tentu saja begitu saya menyadari inti cerita ini perasaan saya tersentuh.
Plot twist dan Nakige menjadi daya tarik lainnya

Tidak hanya perkembangan karakter Sora yang menarik, atau bahkan musik dan kualitas desainnya saja. Mirai Radio juga memiliki daya tarik lainnya dalam ceritanya yang bisa dibilang kurang padat. Namun di dalam kekurangan itu tersimpan plot twist dan kisah sedih alias Nakige (genre novel visual yang membuat pembacanya sedih). Tentu saja plot twist di sini lebih dititikberatkan kepada Sora dan Kaguya sendiri, yang membuat saya kaget sekaligus sedih karenanya. Mungkin kalau Anda memainkan novel visual ini Anda bisa merasakan apa yang saya rasa.
Kesimpulan
Overall, Mirai Radio to Jinkou-bato merupakan salah satu novel visual yang memiliki kualitas bagus sekali. Namun sayangnya progress cerita yang terlalu terburu-buru (dalam arti ceritanya terasa kurang padat) menjadi titik lemah novel visual ini. Namun, semua itu tergantung pada penilaian Anda ketika memainkan novel visual ini.
KAORI Newsline | oleh Widya Indrawan