Siapa yang tidak kenal Clannad, AIR, atau bahkan Little Busters? Ya, ketiga novel visual tersebut adalah karya yang dibuat oleh Key dan dirilis oleh Visual Art’s yang didirikan oleh tiga orang yaitu, Jun Maeda, Shinji Orito, dan Itaru Hinoue. Dari segelintir karya yang mereka rilis, hampir semua novelnya terkenal karena mengandung cerita yang menyedihkan hati. Unsur ini dalam hubungannya dengan genre novel visual disebut dengan nakige. Nakige adalah salah satu genre dari novel visual yang memiliki tujuan untuk membuat para pemain merasa sedih atau terharu.

Kembali lagi ke ulasan ini, saya akan membahas tentang novel visual terbaru mereka yang telah rilis pada musim panas 2018 yang berjudul Summer Pockets, atau disingkat Samapoke, tepatnya pada 29 Juni 2018 untuk PC. Konsep utama cerita dari Summer Pockets sendiri adalah legenda dan musim panas, di mana konsep yang sama pernah digunakan dalam novel visual AIR.
Sebelumnya, Yuuto Tanakawa memiliki rencana untuk mengerjakan projek baru bersama Key. Namun, rencana itu menjadi terbengkalai ketika Yuuto Tanakawa keluar dari Key setelah mengerjakan Angel Beats -1st beat-. Kemudian, Kai membuat proyek baru yang merupakan cikal bakal Summer Pockets. Staf Visual Arts berlomba-lomba mencari ide yang menarik yang juga sanggup menyentuh hati para pemain. Sayangnya, dari semua ide yang disampaikan tidak ada yang cocok hingga Jun Maeda sendiri mengeluarkan pendapatnya. Kai pun menggunakan konsep yang diberikan oleh Jun Maeda yang akhirnya membuat Jun Maeda kaget karenanya.
Meskipun menggunakan konsep dari Maeda, Maeda tidak memegang kursi penulis skenario karena kemiripan konsep cerita dengan karya yang dia tulis sebelumnya yaitu AIR. Akhirnya, Kai bekerja sama dengan dua orang yaitu Hasama yang sebelumnya membantu dalam port untuk Kud Wafter dan Yuu Niijima yang sempat bekerja dengan Saga Planets (salah satu brand novel visual di bawah publisher Visual Art’s). Kai juga bekerja sama dengan 3 orang ilustrator Tsubasu Izumi, Fumuyun, dan Yuunon Nagayama. Mereka semua bekerja sama dengan ilustrator utama Na-Ga untuk proyek ini. Dan di bagian musik, Jun Maeda, Shinji Orito, dan Ryou Mizutsuki mengerjakan BGM sampai lagu-lagu yang ada di Summer Pockets.
Sinopsis

Summer Pockets menceritakan Hairi Takahara yang sedang liburan musim panas. Dia menghabiskan liburannya di pulau Torishiro untuk membantu bibinya membereskan barang peninggalan neneknya yang baru saja meninggal. Tidak hanya Hairi dan bibinya saja, tetapi ada Umi seorang gadis yang juga datang untuk menghabiskan liburan musim panasnya dan sangat ahli membuat nasi goreng. Di pulau itu juga Hairi bertemu dengan gadis-gadis lainnya; Shiroha Naruse, gadis yang lupa akan liburan musim panasnya; Tsumugi Wenders, gadis yang mencari jati dirinya; Ao Sorakado, gadis yang menelusuri legenda pulau; dan Kamome Kushima, gadis yang tampak berkelas sedang mencari kapal bajak laut.
Ulasan

Summer Pockets atau Samapoke ini menggunakan sistem bermain route order. Seperti yang sempat saya sebut di ulasan novel visual sebelumnya, sistem ini adalah sistem di mana Anda harus melewati beberapa rute sesuai urutan agar Anda memahami cerita yang ada. Samapoke sendiri memiliki tujuh rute cerita, yaitu common route, 4 rute heroine dan 2 rute yang sifatnya unlockable yang baru akan terbuka setelah menyelesaikan rute heroine.
Waktu bermain rute heroine untuk sekali gameplay adalah sedang (10-30 jam) dan panjang (30-50 jam) untuk dua rute terakhir, Alka dan Pockets. Tetapi dengan catatan, ketika memasuki rute heroine Anda bisa pilih rute mana saja. Namun alangkah lebih baik mengikuti urutan rute yang disarankan, yaitu mulai dari Shiroha, Ao, Tsumugi, dan Kamome. Setelah menamatkan rute heroine, rute Alka akan terbuka di mana Anda disuguhi dengan hint atau sedikit jawaban mengenai hal yang membuat Anda bingung saat memainkan rute heroine. Setelah menamatkan rute Alka, Anda memasuki rute asli dari Samapoke ini yang berjudul “Pockets”.

Oh ya, di dalam gim ini Anda juga akan disuguhi berbagai mini games layaknya Little Busters, yaitu tenis dan permainan kartu. Untuk tenis Anda akan bertanding bersama Tenzen, salah satu karakter Samapoke yang suka sekali olahraga dan latihan. Jika dapat mengalahkan Tenzen, Anda akan mendapatkan achievement atau penghargaan. Dalam Samapoke juga memiliki sistem record yang hampir mirip dengan novel visual Rewrite. Anda dapat mengisi record yang ada dengan menjalani quest atau ketentuan yang ada dalam novel visual ini.
Berlanjut ke segi cerita. Karena novel visual ini ditangani oleh 3 orang, dalam cerita novel visual Samapoke terjadi writer gap. Writer gap sendiri adalah suatu kejadian di mana seorang penulis memiliki gaya penceritaan perbedaan yang mencolok dengan penulis yang lainnya. Hal ini akan terasa saat Anda memainkan gim ini dan membuat khawatir beberapa orang yang memainkannya. Namun, writer gap itu tidak menjadi hal yang terlalu berpengaruh dalam kualitas penceritaan dengan nuansa sedih khas Key sendiri. Ketika Anda bermain gim ini, sangat disarankan untuk menyiapkan tisu karena ada adegan yang akan menguji kekuatan hati Anda. Ditambah lagi penggunaan BGM yang sangat pas di setiap scene yang ada di Samapoke ini, tentu Anda tidak bisa menahan emosi sedih dan tersentuh ketika memainkan gim ini.
Lalu, bagaimana dengan para karakternya? Setiap karakter yang muncul di novel visual Samapoke menurut saya memiliki kesan masing-masing yang tentu saja membekas. Seperti Tenzen yang sangat maniak olahraga, Miki yang bagaikan assassin, Ao yang ternyata closet pervert, dan lain-lain. Latar tempat dan juga legenda-legenda yang ada juga mendukung suasana di gim ini yang ternyata sangat pas, terlebih lagi legenda pulau tentang kupu-kupu. Untuk segi OST dan BGM tidak perlu dipertanyakan lagi. Tim komposer studio Key sangat ahli dalam mengomposisi musik dan lagu yang indah dan menyentuh hati, contohnya Chiisana Tenohira dari Clannad atau Song for Friends dari Little Busters. Salah satu lagu yang menyentuh dari novel Summer Pockets yang berjudul Yasouka yang dinyanyikan oleh YURiKA.
Preview


Kesimpulan
Sebenarnya novel visual Summer Pockets sendiri sudah cukup baik dalam eksekusinya, hanya saja writer gap yang menjadi titik lemah dalam penceritaannya. Namun itu tidak mengubah tujuan gim ini, yaitu untuk membuat haru para pemain. Menurut saya novel visual ini cukup bisa dibilang sebagai novel dengan nuansa iyashikei (salah satu genre dengan tujuan untuk memberikan healing kepada penikmat karyanya), namun ada saja adegan yang membuat saya pribadi merasa “depresi” kala memainkannya.
Penasaran? Coba main gim ini. Gim ini sangat direkomendasikan untuk Anda yang mencari perkembangan karakter yang baik dengan alur cerita yang baik juga. Kalau Anda penikmat atau penyuka karya Key cobalah main novel visual ini!
KAORI Newsline