Saya kembali dengan membahas novel visual klasik yang terkenal pada waktunya, yaitu Snow, sebuah novel visual yang dirilis oleh Studio Mebius yang merupakan satu perusahaan bersama Key di bawah naungan Visual Art’s. Snow merupakan novel visual yang memiliki nuansa cerita nakige atau tema yang membuat Anda menangis sebagai tema utamanya, mengingat novel visual Snow ini terinspirasi dari karya Key yaitu Kanon dan AIR. Snow dirilis pada tahun 2003 di Jepang dalam format DVD dan CD pada pertama kali rilis, kemudian dirilis kembali dalam versi all-ages untuk konsol Dreamcast pada tahun yang sama dan versi 15 tahun ke atas untuk konsol PS2 dan PSP pada tahun 2004 dan 2007.

Dan yang saya akan bahas kali ini adalah versi Perfect Edition dari Snow berjudul Snow ~Plus Edition~ (Snow PE). Versi ini dirilis di PC dengan rating 18 tahun ke atas dan merupakan versi restorasi dari versi Dreamcast dan PS2 yang telah dirilis sebelumnya, lengkap dengan rute heroine yang baru dan juga rute heroine yang tersembunyi.

Data dan Sinopsis

Penulis Skenario Klein
Macha Kichi
Jet Mochizuki (Da Capo II dan III)
Yuuichi Suzumoto (Asisten skenario)
Shin’chirou Ooyagi (Khusus Plus Edition saja)
Jun (Khusus Plus Ediion saja)
Desain Karakter Asuka Pyon
Illustrasi Asuka Pyon
Kobuichi (Yuzusoft)
Komposer I’ve Sound
Kazuya Takase
Famishin
Faamu
T&N Music Factory
Lagu Pembuka Snow” oleh Yumi Matsuzawa
Lagu Penutup Futari no Ashiato” oleh Yumi Matsuzawa
Insert Song Yuki no Kanata” oleh Yumi Matsuzawa
Sora no Yurikago” oleh Ayako Kawasumi (Khusus versi Port)
Staff lain RMG untuk Opening Movie
Website resmi http://studio-mebius.product.co.jp/
Twitter @studio_mebius

 

Mengingat Snow terinspirasi oleh Kanon dan Air, Yuichi Suzumoto selaku penulis yang memegang kursi sebagai penulis skenario untuk rute cerita Summer Arc dari AIR menjadi bagian dari proses pembuatan Snow sebagai asisten skenario. Novel visual dari Studio Mebius lain juga mempunyai setting yang sama seperti Snow yang berjudul “Tomodachi Ijou Koibito Miman” yang bisa dibilang sebagai alternate universe dari cerita Snow. Di novel visual tersebut juga muncul salah satu heroine dari novel visual Snow bernama Meiko Tachibana.

Snow berkisah mengenai Kanata Izumo yang datang ke sebuah desa bernama Ryuujin-mura untuk membantu sepupunya bernama Tsugumi dalam mengelola Ryoukan (semacam hotel dengan permandian air panas) di desa itu. Di desa itu ada sebuah legenda di mana desa itu dilindungi oleh sesosok dewi naga. Namun, sebuah kesalahan terjadi. Dewi naga tersebut jatuh cinta dengan seorang manusia yang hal itu sangat dilarang sehingga terjadilah salju abadi di desa itu. Kanata menghabiskan waktunya di desa itu bersama dengan para heroine: Asahi, seorang gadis muda yang jahil; Sumino, teman masa kecil Kanata yang menyimpan dan penyuka anman; Shigure, gadis misterius yang selalu berada di dalam hutan; Ouka, seorang gadis yang menunggu kehadiran orang tuanya di kuil Ryuujin bersama dengan kucing bernama Shamon sebagai temannya; dan Meiko, seorang gadis yang merupakan anak dari dokter di desa itu yang sarkas terhadap Kanata namun baik hati. Sambil menghabiskan waktu bersama, perlahan Kanata mencari hubungan dengan kisah legenda di desa itu.

Ulasan

© Studio Mebius/VISUAL ARTS

Naskah Cerita yang Membuat Anda Tidak Bosan dengan Rutenya

Para staf dalam mengerjakan cerita ini cukup membuat para pemain betah dalam memainkan novel visual Snow ini. Selain itu, mereka juga menyisipkan candaan-candaan kecil antara Kanata dan para karakter lain, terutama interaksi antara Kanata dan Meiko, di mana setiap kali mereka bertemu Meiko dengan isengnya menjahili Kanata, namun di balik itu semua mereka berdua berinteraksi dengan akrab.

© Studio Mebius/VISUAL ARTS

Rute-Rute yang Membuat Perasaan Anda Meluap

Setiap rute heroine memiliki ciri khas sendiri, begitu juga dengan kadar kesedihan yang ada pada ceritanya. Jujur sekali, saya sangat tersentuh dengan rute Ouka, seorang gadis cilik yang menunggu orang tuanya di kuil Ryuujin. Saya pun bersyukur sekali dia mempunyai akhir yang bahagia. Dan juga rute Shigure, yang mana dia memiliki suatu harapan agar mengulang apa yang telah terjadi ada masa lalu, dan semua itu terkabul melalui aksi Kanata yang saya bilang cukup keren dalam mengatasinya.

© Studio Mebius/VISUAL ARTS

Illustrasi yang Mewah pada Zamannya

Novel visual rilisan tahun 2003-an pada umumnya memiliki illustasi yang masih sederhana, namun menurut saya banyak juga novel visual yang memiliki illustrasi yang mewah seperti Snow ini, di mana illustrasinya membuat saya mengira illutrasi Snow seperti novel visual yang rilis pada tahun 2007-an. Desain karakter juga lumayan bagus, terutama untuk karaker Sumino dan Shigure (entah mengapa saya suka dengan desain kedua karakter tersebut) yang sangat pas dengan sifat mereka.

Cerita yang telat berkembang

Saya sendiri lebih menyukai cerita yang berkembang cepat karena bisa lebih cepat menyelesaikan cerita keseluruhan yang ada, sehingga saya bisa menyelesaikan novel visual yang telah menumpuk di PC saya sendiri. Namun demikian, saya tetap menikmati Snow ini. Snow menggunakan sistem late branching plot dan enforced playing order, di mana Anda harus mengikuti arahan dari novel visual itu sendiri agar mengerti keseluruhan cerita yang ada. Dan sistem late branching plot ini digunakan agar Anda lebih mengenal karakter yang ada di novel visual Snow serta setting dan hal lain yang ada di dalamnya.

Dalam pembagiannya, terdapat 7 rute cerita yang ada di novel visual Snow, yaitu rute Sumino, Asahi, Shigure, Ouka, Meiko, rute heroine yang tersembunyi, dan Legend yang merupakan rute mengenai masa lalu tentang Ryuujin-mura dan hubungannya dengan beberapa karakter yang ada di Snow. Urutan rute yang harus dimainkan adalah Sumino > Legend > Asahi > Shigure > Ouka > Meiko > Heroine yang tersembunyi. Dalam Snow juga terdapat 3 bad ending yang terdapat di rute Sumino, Shigure, dan Heroine yang tersembunyi. Snow juga memiliki waktu bermain yang panjang dengan waktu sekitar 30-50 jam.

Komentar/Kesimpulan

Jujur sekali saya merasakan suasana dari Kanon dan AIR ketika bermain novel visual ini. Meskipun Snow ini terinspirasi dari kedua karya Key tersebut, namun jelas sekali perbedaannya antara Snow dan novel visual tersebut yang bisa Anda rasakan dengan memainkan novel visual ini. Novel visual Snow sangat disarankan untuk Anda penikmat novel visual klasik seperti saya atau yang suka dengan novel visual yang menghadirkan kisah legenda yang unik.

P.S. Anman itu sumber kehidupan loh~!

KAORI Newsline | Oleh Widya Indrawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses