Ulasan ini bersifat spoiler, harap hati-hati membaca ulasan ini.
Siapa yang pernah mendengar Koi to Senkyo to Chocolate atau bahkan Ao no Kanata no Four Rhythm? Yap, kalian tidak salah, kedua karya tersebut merupakan karya dari studio novel visual terkenal yaitu sprite. Setelah 10 tahun lamanya tidak merilis karya terbaru setelah Ao no Kanata no Four Rhythm, kali ini sprite hadir membawakan filmic novel visual dengan judul Everlasting Flowers.

Everlasting flowers (disingkat evers), atau lebih lengkapnya Everlasting Flowers -where there is a will, there is a way- adalah sebuah novel visual kinetic yang bercerita tentang kisah hidup dan tanggung jawab atas hidup sendiri, yang dirilis pada 29 Agustus 2024 lalu secara global untuk versi PC (STEAM), PS4, dan Switch. Adapun yang mengerjakan everlasting flowers ini adalah Yohira sebagai penulis skenario cerita, Jun Azami bersama Suzumori selaku ilustrator dari evers, dan musik yang dikerjakan oleh Elements Garden bersama dengan Ceui dan Riko Azuna untuk masing-masing lagu pembuka dan penutup dalam evers ini.

Evers, menceritakan kisah dari seorang gadis yang bernama Mina Sakashita, seorang gadis yang bersekolah di sekolah khusus wanita di sebuah kota baru karena pekerjaan ayahnya, yang ternyata pergaulan di sekolah tersebut membuat dia diasingkan oleh para temannya, sehingga dia mengurung diri di kamarnya selama satu tahun, yang menyebabkan dirinya merasa hampa. Waktu terus berjalan hingga dirinya mencoba untuk berubah dengan melamar ke sebuah restoran di daerah dekat laut untuk bekerja selama liburan musim panas berlangsung. Di sana Mina bertemu dengan Ran Seino, seorang gadis dari keluarga kaya yang kehidupannya tidak terpenuhi secara emosional tetapi peduli terhadap Mina yang juga sama-sama melamar bekerja di restoran Rassembler, ada juga Michiko Yanase dan Himari Naruse, yang merupakan staff sekaligus pemilik dari restoran di mana Ran dan Mina bekerja, yang mana waktu liburan musim panas itu menjadi waktu untuk Ran dan Mina mengobati luka hati mereka dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Secara sistem, evers ini tersedia dalam 6 episode dengan waktu bekerja bermain sekitar 6-7 jam, di mana sprite kali ini memuaskan para pemain dengan cerita yang memukau, gambar yang indah dan hangat, serta lantunan musik yang merdu.

Berbeda dari biasanya, sprite menyajikan cerita ringan namun memiliki arti yang mendalam di balik karyanya kali ini dalam Everlasting Flowers atau evers. Hal mengenai persahabatan, perubahan, tanggung jawab, tempat diri berteduh, ikatan keluarga. Yang jujur dari awal pemain akan tidak menyangka di mana evers ini akan membuat pemain menangis ketika sudah mencapai puncaknya, di mana kita diberikan sedikit insight mengenai hidup dari karakter yang ada dalam evers ini. Dengan karakter yang sedikit, sang penulis mampu membuat karakternya hadir dalam waktu dan eksekusi cerita yang tepat, dan cukup memberikan impact yang kuat. Meskipun bagi saya sendiri ketika memainkan ini ada bagian yang saya sendiri kurang sreg tetapi paham mengenai masalahnya, sebuah masalah yang dirasakan oleh Mina dalam hubungannya dengan restoran Rassembler. Tetapi, secara keseluruhan sungguh senang dengan perkembangan dari karakter dalam evers yang memuaskan ini. Sebuah perkembangan bahwa kita bisa berubah dan mengingatkan bahwa tidak ada manusia yang sempurna.

Para karakter di sini juga terasa hidup dengan format filmic novel (layaknya film) yang berbeda dari biasanya, di mana saya merasa seperti melihat film anime dalam waktu 2 jam. Dengan banyaknya CG dari evers, menjadikan mata ini tidak bosan dengan tampilan karakter yang statis, serta juga pewarnaan dan juga dari desain karakter yang sangat menjelaskan karakter yang dibawakan dari para karakter yang ada dan juga perfoma seiyu pun top, Reina Ueda sebagai Mina dengan tampilannya yang sedikit gloomy, Lynn sebagai Ran dengan penampilannya yang ceria, Michiko dengan tampilan keras namun bijaknya, dan lain-lain. Dalam halnya dengan musik saya merasa sudah lama sekali jarang ada novel visual dengan musik yang bagus dan merdu yang benar-benar mencerminkan karyanya sendiri, dan juga dengan lagu yang ada sangat cocok dengan tema yang disajikan.

Lanjut kembali, tema yang disampaikan dari evers ini cukup begitu dalam. Apakah aku bisa berubah? Aku takut untuk mencoba. Aku takut untuk berubah. Aku takut untuk meminta tolong oleh orang lain. Aku ingin hidup dengan bebas. Aku ingin menajdi lebih baik. Aku tidak ingin kehilangan tempat aku berteduh. Aku tidak ingin sendirian.

Itu adalah hal yang dialami oleh setiap orang yang mana mengingatkan saya (sekaligus pemain (mungkin)) bahwa saya bisa lebih dari itu. Dengan penulisan cerita yang mudah dimengerti, dan lembut itu, hal-hal yang berharga sangat bisa kita dapatkan dari beberapa karakter, terutama karakter Michiko Yanase, seorang yang sudah menjalani kehidupan begitu lama dibanding dengan kita atau bahkan dengan para pemuda (Ran dan Mina) dalam evers ini. Yang membuat saya dapat berkata bahwa MVP dari evers ini adalah Michiko dan kita sendiri jika kita menaruh diri dalam posisi entah Ran atau Mina.
Pada akhirnya, sprite memberikan novel visual yang di luar ekspetasi para pemain dengan memberikan sebuah karya yang membekas dalam hati bersama para karakter dan lantunan musiknya yang indah. Evers memberikan pesan bahwa apapun yang terjadi dalam hidup, hadapilah dengan berani karena dari sanalah kita menjadi kuat, dan kita pun tidak sendiri karena kita dikelilingi oleh orang yang kita sayang.
Selamat datang kembali, sprite! Kalau #kaoreaders suka novel visual yang memberikan pesan mendalam, cerita yang ringan, sampai perkembangan karakter yang memuaskan? Everlasting flowers bisa menjadi pilihan kalian! #Kaoreaders juga bisa beli everlasting flowers di steam dengan harga cukup terjangkau, hanya 245.999 rupiah saja!