Direktur Utama MRT Jakarta, William Sabandar menuturkan pada Agustus 2021 mendatang akan segera direalisasikan tiket terintegrasi dengan mengintegrasikan tiket seluruh moda transportasi di Jabodetabek. Moda transportasi yang terlibat di dalamnya yaitu MRT Jakarta, LRT Jakarta, Commuter Line, dan Transjakarta. Pada tahap awal integrasi tiket ini akan dilakukan dengan mengintegrasikan tiket dalam 1 kartu dan aplikasi yang akan dikelola oleh anak perusahaan, yakni PT Jaklingko Indonesia.
Hal ini bisa terlaksana jika integrasi antara PT MRT Jakarta dengan PT Kereta Commuter Indonesia (KAI Commuter) yang mengelola KRL Commuter Line terlaksana dengan lancar. Saat ini, MRT Jakarta sedang dalam tahap due diligence untuk menilai harga KAI Commuter. Hasilnya, PT MRT Jakarta akan memiliki 51 persen saham KAI Commuter dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) akan memiliki sebesar 49 persen.
Setelah integrasi tahap awal dilakukan, tahap integrasi berikutnya akan dilakukan dengan menggabungkan dengan Taksi & Ojek online dalam satu Superapp. Integrasi ini rencananya akan dilakukan pada Maret 2022 mendatang.
Selain itu, integrasi pengelolaan kawasan stasiun pun akan ditunjuk dan dikelola oleh anak perusahaan lainnya, yakni PT Moda Integrasi Transportasi Jakarta (MITJ). Sebelumnya, MITJ telah melakukan penataan area 4 stasiun, yakni Tanah Abang, Sudirman, Pasar Senen, dan Juanda serta sedang menata 5 stasiun lainnya, yakni Palmerah, Tebet, Gondangdia, Manggarai, dan Jakarta Kota. Sementara PT Integrasi Transportasi Jakarta (ITJ) yang juga anak perusahaan MRT Jakarta pun akan mengelola kawasan Transit Oriented Development di sekitar stasiun MRT Jakarta.
Cemplus Newsline by KAORI
