Kemiripan Pola Arcade dengan Sistem Resin

Genshin Impact Resin
© All Rights Reserved miHoYo Limited

Mungkin sistem bermain di game center seperti Timezone, Funworld, Amazone ataupun game center XXI sudah tidak asing bagi komunitas gamer. Game center (Arcade) merupakan tempat yang menyediakan banyak mesin video game. Mesin video game tersebut dijadikan tempat penyedian jasa bermain di mana pemain harus membayar terlebih dahulu sebelum memainkan game yang ada.

Pada game arcade, para pemain umumnya tidak hanya datang untuk bermain. Akan tetapi juga mencari experience atau pengalaman untuk menghabiskan waktu bersama teman. Berdasarkan pengalaman pribadi, banyak orang yang datang ke game center tidak untuk membayar dan bermain game, tetapi lebih untuk berkumpul dan bergaul bersama komunitas gamer yang ada. Akan tetapi, mereka juga tidak masalah jika harus membayar untuk bermain karena mereka juga bisa mendapatkan pengalaman bermain bersama orang lain yang tidak bisa didapatkan sendiri.

Lalu mengapa orang enggan dan mengkritik membayar resin untuk bermain sebuah game F2P dengan stamina system? Dalam kasus Genshin Impact, bukankah sistem resin memiliki pola yang mirip dengan game arcade? Pertanyaan ini muncul ketika saya berdiskusi dengan teman saya sesama pemain Genshin Impact (Instagram: @khairusafwan). Pada diskusi tersebut kami menghasilkan kesimpulan bahwa ada kemiripan antara cara bermain arcade dengan Genshin Impact, dan sesungguhnya kritikan-kritikan tersebut tidak sepenuhnya benar.

Sebagai contoh, Genshin Impact memberikan nuansa seperti sebuah tempat game arcade. Dalam arti Anda bisa datang ke dalam dunia Teyvat, berkumpul bersama teman (dengan Co-op mode), bertualang dan bahkan bisa bermain bersama dengan gratis. Bahkan fitur in-game photography dalam game juga mulai memberikan sensasi yang mirip dengan grup photo yang mungkin terjadi ketika sedang nongkrong bersama teman-teman gamer di sebuah arcade game.

© All Rights Reserved miHoYo Limited

Kemudian, melihat dari pengalaman kami bermain bersama teman-teman yang lain, umumnya pembicaraan membeli resin muncul ketika sedang bermain bersama. Ketika kami sedang berkumpul bersama di Teyvat, kemudian ingin melaksanakan misi yang memakai resin untuk merasakan experience bermain bersama, namun salah satu dari kami ternyata sedang kehabisan resin. Di situlah umumnya topik pembelian resin muncul.

Hal ini menimbulkan sebuah sensasi seperti bermain di arcade karena orang bisa datang dan bermain bersama secara bebas secara multiplatform. Pemain dapat merasakan berpetualang dan berkumpul di dalam game untuk mendapatkan experience bersama teman-teman. Bahkan ini menjadi sebuah alternatif yang baik untuk berkumpul dan bermain bersama di masa pandemi Covid-19 ini.

Kemudian, pemain hanya membayar resin ketika ingin bermain lebih lama. Pihak developer tidak pernah mengharuskan pemain membayar untuk dapat bermain dan berkumpul di dalam Teyvat. Akan tetapi developer membuka ruang untuk bermain lebih banyak bersama teman dengan cara membeli resin. Hal ini memiliki pola seperti game-game multiplayer di dalam arcade centre, laser game, tempat airsoft ataupun paintball.

Bahkan untuk bermain Genshin Impact, gim ini benar-benar free-to-play. Jika kita tidak memiliki resin pun, kita bisa tetap bermain bersama, dengan catatan tidak dapat mengambil hadiah dari quest tersebut. Yang berarti, untuk menyatakan game seperti ini adalah free-to-play adalah hal yang tepat dan tidak semua kritikan tersebut benar. Berbeda dengan game arcade atau paintball yang jika kita tidak membayar sama sekali, maka kita tidak diperbolehkan untuk bermain.

Refleksi Terhadap Resin System

Resin system di dalam Genshin Impact membuka bentuk baru dari sensasi bermain di arcade game. Secara tidak langsung Genshin Impact memberikan suasana baru bagi para player untuk berkumpul di dalam sebuah arcade game. Bergaul dan menghabiskan waktu bersama dengan pilihan membayar untuk merasakan experience yang lebih. Bahkan resin sistem Genshin Impact tidak menciderai identitas dirinya sebagai game F2P. Tidak seperti arcade yang benar-benar mengharuskan para pemain untuk membayar terlebih dahulu sebelum bermain.

Oleh Angga Priancha | Penulis adalah lulusan program LL.M. in Intellectual Property Law dari University of Edinburgh (UK), dan Peneliti di Lembaga Kajian Hukum dan Teknologi Fakultas Hukum Universitas Indonesia yang tidak bisa lepas dari Hobinya akan J-Pop Culture dan Videogame.

KAORI Nusantara membuka kesempatan bagi pembaca untuk menulis opini tentang dunia anime dan industri kreatif Indonesia. Opini ditulis minimal 500-1000 kata dalam bahasa Indonesia/Inggris dan kirim ke [email protected]

3 KOMENTAR

  1. memang sistem resin sangat tidak cocok untuk gamer yang menghabiskan banyak waktu bermain. Karena dengan resin yang ada paling lama kalian hanya membutuhkan waktu kurang dari satu jam dalam sehari untuk menghabiskannya. Namun sistem ini cocok sekali untuk yang bermainya casual dan tidak menghabiskan banyak waktu bermain

    • Nggak cocok buat orang-orang yg mainnya seharian di weekend dong. Enak banget waktu mainnya disuruh ikutin jadwal gim, bukan jadwal sendiri.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses