Lanjutan dari halaman sebelumnya.
Hirotsu Ryuro
Hirotsu Ryuro (広津 柳浪) merupakan sebuah nama pena. Lahir di Nagasaki pada 15 Juli 1861, Hirotsu Ryuro memiliki nama asli Hirotsu Naoto. Ia adalah seorang novelis yang dikenal karena sebuah genre unik yang diciptakannya dalam dunia literatur Jepang, yaitu genre ‘tragic novel‘ atau novel tragis. Di usianya yang ke 13, Hirotsu sempat pindah ke Tokyo untuk belajar bahasa Jerman. Ia juga pernah bekerja di kementrian agrikultur dan perdagangan, sebelum akhirnya terjun ke dunia literasi pada tahun 1885.


Perjalanan Hirotsu dalam dunia literasi diawali dengan bergabung ke dalam sebuah komunitas literatur bernama Ken’yusha, yang dirintis oleh sastrawan Koyo Ozaki. Selain merupakan sebuah nama komunitas, Ken’yusha juga merupakan sebuah majalah yang dibuat oleh Koyo Ozaki dan beberapa temannya. Pada tahun 1895, Hirotsu menciptakan dua buah novel berjudul ‘Hemeden‘ atau ‘Den si Mata Juling’ dan ‘Kurotokage‘ atau ‘Kadal Hitam’. Hemeden bercerita mengenai kehidupan kelam sesosok Dwarf cacat bernama Den yang memiliki mata juling. Kisah tersebut berakhir tragis, dengan karakter Den yang harus berakhir dihukum gantung, karena membunuh dan mencuri demi mengejar sebuah cinta palsu. Kurotokage, buku kedua dari sang novelis, juga tidak kalah kelam. Bercerita mengenai sesosok wanita buruk rupa bernama Otsuga yang menjadi istri ketujuh dari seorang laki-laki bernama Yotaro. Otsuga kemudian didekati oleh ayah mertuanya sendiri, yang pada akhirnya Otsuga terpaksa membunuhnya, dan Ia sendiri pun bunuh diri dengan menjatuhkan dirinya ke dalam sumur. Kedua karya dari Hirotsu inilah yang melahirkan sebuah genre novel tragis di dunia Literatur Jepang. Selain dua novel tersebut, karya Hirotsu Ryuro lainnya yang cukup terkenal adalah ‘Imado Shinju‘ atau ‘Bunuh diri di Imado’


Hirotsu memutuskan untuk pensiun dari dunia literatur di tahun 1908, pada usianya yang ke 47. Ia memiliki seorang anak bernama Hirotsu Kazuo, yang juga merupakan seorang sastrawan. Hirotsu Ryuro meninggal karena serangan jantung pada 25 Oktober 1928, 20 tahun setelah Ia memutuskan pensiun, dan dimakamkan di Kuburan Yanaka, Tokyo.
Skill: Ochi Tsubaki (Falling Camellia)
Dalam Bungo Stray Dogs, Hirotsu Ryuro juga merupakan anggota dari Port Mafia. Ia dipercaya untuk memimpin divisi Black Lizard, divisi dalam Port Mafia yang berfokus dalam pekerjaan lapangan. Karena itu, Ia sering terlibat dalam banyak misi dan pertarungan, bersama beberapa karakter lainnya seperti Akutagawa Gin dan Tachihara Michizo. Penamaan divisi Black lizard tentunya diambil dari buku kedua Hirotsu yang sangat terkenal itu. Karakternya digambarkan sebagai sosok yang sudah berumur, dan penuh dengan pengalaman.

Hirotsu Ryuro memiliki kemampuan Ochi Tsubaki (落椿) atau ‘Falling Camellia‘. Kemampuan ini memungkinkan Hirotsu untuk menghempaskan objek dan manusia hanya dengan sentuhan lembut. Berbekal Falling Camellia dan kepemimpinan tegas, Hirotsu menjadi salah satu karakter kunci dalam organisasi Port Mafia. Berbeda dengan rata-rata karakter dalam Bungo Stray Dogs lainnya, penamaan Ochi Tsubaki justru diambil dari karya Hirotsu yang kurang terkenal.
Boyd, D. (2017). Translations of Under the Cherry Trees. diambil dari www.newwriting.net/2017/01/under-the-cherry-trees/
Miller, J. S. (2009). Historical Dictionary of Modern Japanese Literature and Theater. diambil dari https://www.google.co.id/books/edition/Historical_Dictionary_of_Modern_Japanese/qJ-gLR_dwfQC?hl=id&gbpv=0
Miller, J. S. (2010). The A to Z of Modern Japanese Literature and Theater. diambil dari https://www.google.co.id/books/edition/The_A_to_Z_of_Modern_Japanese_Literature/5oljci6LXioC?hl=id&gbpv=0
Yabai writers. (2018). The Short Life of Motojiro Kajii: A Purveyor of Japanese Culture. diambil dari http://yabai.com/p/4534
Baca juga:
Mari Berkenalan dengan Sastrawan dari Bungo Stray Dogs – Bagian 3: Kyoka Izumi dan Koyo Ozaki
Mari Berkenalan dengan Sastrawan dari Bungo Stray Dogs – Bagian 2: Doppo Kunikida dan Akiko Yosano
KAORI Newsline | oleh Resi Wisaksono