Dalam artikel sebelumnya, KAORI telah memperkenalkan sastrawan Kenji Miyazawa dan Junichiro Tanizaki. Kali ini, kami akan memperkenalkan Motojiro Kajii dan Hirotsu Ryuro, yang dalam dunia Bungo Stray Dogs, keduanya diceritakan sebagai anggota port mafia.

Motojiro Kajii

Lahir di Osaka pada tanggal 17 Februari 1901, Motojiro Kajii (梶井 基次郎) merupakan salah satu sastrawan yang terkenal di Zaman Showa karena tulisan-tulisan cerita singkatnya yang puitis. Pada masa kecilnya, ia seringkali berpindah tempat tinggal. Karenanya tempat Motojiro bersekolah juga selalu berpindah tempat. Mulai dari sekolah dasar di Tokyo, sekolah menengah pertama di Toba, dan sekolah menengah atas di Osaka (Osaka Prefectural Kitano High School). Setelah lulus dari sekolah menengah atas, Ia melanjutkan studinya di Kyoto. Sayangnya, hingga kini tidak ada cerita yang akurat mengenai kisah masa kecil dan keluarga dari Motojiro Kajii, sehingga alasannya berpindah-pindah tempat juga tidak diketahui secara pasti.

Motojiro Kajii
Motojiro Kajii (gambar: Wikipedia)
Motojiro Kajii
Motojiro Kajii dalam anime Bungo Stray Dogs (© Asagiri Kafka / Harukawa 35 / KADOKAWA / Bungo Stray Dogs Production Committee)

Pada tahun 1920 di usianya yang baru menginjak 19 tahun, Motojiro Kajii menderita Tuberculosis (TBC). Kondisi kesehatan yang kurang baik tidak mematahkan semangat Motojiro begitu saja. Di tahun 1924 Ia melanjutkan studinya ke jenjang perguruan tinggi, tepatnya di Tokyo Imperial University (sekarang Universitas Tokyo). Uniknya, pada awalnya Motojiro justru mengambil jurusan fisika. Walaupun begitu akhirnya Ia menyadari ketertarikannya dalam dunia literatur, dan akhirnya pindah jurusan ke sastra inggris. Dari titik inilah karir Motojiro Kajii sebagai seorang sastrawan dimulai.

Majalah berjudul ‘Aozora’ atau ‘Langit Biru’ adalah sebuah karya yang dibuat oleh Motojiro Kajii bersama teman-temannya di tahun 1925. Mereka memanfaatkan majalah ini sebagai momentum dalam mengawali karir di bidang sastra. Di dalam majalah tersebut terdapat salah satu karya Motojiro yang terkenal hingga kini, yaitu sebuah cerita berjudul ‘Remon’ (檸檬) atau ‘Lemon’. Semenjak itu, karya-karya berikutnya pun lahir, seperti ‘Shiro no Aru Machi Nite’ (城のある町にて) atau ‘Kota Kastil’, dan ‘Sakura no ki no shita ni wa’ (櫻の樹の下には) atau ‘Di bawah Pohon Sakura’. Selain ‘Remon’, ‘Di bawah Pohon Sakura’ juga cukup terkenal di Jepang. Kalimat pembuka dalam karya tersebut sering dikutip dalam Festival Hanami. Kalimatnya berbunyi “Mayat dikubur di bawah pohon sakura”. Pada tahun 2016, ‘Di bawah Pohon Sakura’ diadaptasi menjadi sebuah novel visual singkat oleh developer indie Katsudou Mangaya. Dipublikasikan secara gratis, novel visual ini dapat dinikmati melalui platform Steam di PC.

sastrawan bungo stray dogs
Adaptasi Visual Novel “Beneath the Cherry Trees” (© Henteko Doujin / Mangaya Katsudou)

Pada tahun 1927, kesehatan Motojiro kian memburuk, sehingga Ia memutuskan untuk melakukan rehabilitasi di Yugasima Onsen di Izu. Ketika itu, majalah ‘Aozora’ akhirnya berhasil dipublikasi. Motojiro pun mencari media lain yang dapat memuat karya-karyanya, dan di tahun yang sama, Ia memutuskan untuk memuat karyanya di sebuah majalah lainnya bernama ‘Bungei Toshi’ (文藝都市) atau ‘Kota literatur’. Di tahun berikutnya, Motojiro menghabiskan waktunya di kampung halamannya di Osaka, sembari berharap kesehatannya dapat membaik. Sayangnya, kenyataan yang terjadi justru sebaliknya, keadaan Motojiro kian memburuk. Melihat kematiannya tinggal menunggu waktu, teman-teman Motojiro, yang terdiri dari beberapa sastrawan lainnya seperti Tatsuji Miyoshi dan Ryuzo Yodono memutuskan untuk menerbitkan sebuah buku untuk mengabadikan karya-karyanya. Buku tersebut berjudul ‘Lemon’ yang tentunya dinamakan sama dengan karyanya yang diterbitkan melalui majalah Aozora. Buku ‘Lemon’ berisikan kumpulan cerita singkat karya Motojiro Kajii selama hidupnya, dan telah diproduksi massal dan mendapatkan translasi ke berbagai bahasa, salah satunya Bahasa Indonesia. Pada 24 Maret 1932, Motojiro Kajii meninggal di usianya yang ke 31.

sastrawan bungo stray dogs
Lemon oleh Motojiro Kajii (gambar: goodreads)

Skill: Lemonade

Dalam Bungo Stray Dogs, Motojiro Kajii merupakan anggota aktif organisasi Port Mafia. Walaupun tidak handal dalam pertarungan jarak dekat, karakter Motojiro Kajii unggul dalam melakukan serangan teror. Kemampuannya, Lemonade, memungkinkan Ia untuk mengeluarkan granat-granat berbentuk lemon, dan dapat diledakkan sesuka hatinya. Debut pertama kali dalam musim pertamanya, Motojiro Kajii langsung diperkenalkan dengan heboh, di mana Ia berduel melawan salah satu anggota detektif bersenjata, Akiko Yosano.

sastrawan bungo stray dogs
Skill lemonade Motojiro Kajii (© Asagiri Kafka / Harukawa 35 / KADOKAWA / Bungo Stray Dogs Production Committee)

Lemonade tentunya terinspirasi dari karya pertama sang sastrawan, yaitu cerita singkat ‘Remon’ yang dimuat dalam majalah ‘Aozora’. Dalam ‘Remon’, diceritakan sang karakter utama memiliki penyakit paru-paru (sama seperti Motojiro Kajii sendiri), yang kemudian berkelana tanpa tujuan di Kota Kyoto. Suatu hari, sang karakter utama membeli sebuah lemon langka di toko buah langganannya. Kemudian, Ia mengunjungi toko buku favoritnya, Maruzen (sebuah toko buku yang benar adanya di Jepang). Tiba-tiba, Ia merasakan ketidaknyamanan yang besar. Walaupun pada saat itu Ia sedang melihat sebuah foto album kesukaannya, rasa nyamannya tidak kunjung hilang. Ia melihat lemon yang selama ini berada di genggamannya, menaruhnya di tumpukan foto-foto dan ilustrasi favoritnya, dan membayangkan lemon tersebut merupakan bom waktu yang akhirnya meledak dan membuat ilustrasi-ilustrasi ciamik terbang berserakan ke mana-mana. Setelah membayangkan hal tersebut, rasa tidak nyamannya hilang dan Ia kembali bahagia. Cerita singkat “Remon” menggambarkan bagaimana rasanya menjadi seorang pasien yang sakit keras, dan tingkah laku usil yang selalu berada dalam benaknya. Uniknya, dulu banyak para penggemar cerita ini yang menirukan keisengan sang tokoh. Para staf toko Maruzen di Jepang kerap menemukan buah lemon di tumpukan-tumpukan buku di dalam toko.

Artikel ini berlanjut ke halaman berikutnya.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses