MTA Uji Coba Pemasangan PSD Pada Stasiun New York City Subway

0
New York City Subway
Lin 7 New York City Subway, salah satu lin yang stasiunnya diuji coba dengan pemasangan PSD (Gregory Grice)

Metropolitan Transportation Authority (MTA), perusahaan transportasi kota New York, Amerika Serikat mulai melakukan uji coba pemasangan pintu tepi peron atau Platform Screen Doors (PSD) pada jalur kereta bawah tanah komuternya yang populer, New York City Subway.

Pada tahap awal, terdapat 3 stasiun yang akan dipasangkan PSD sebagai tahap uji coba. Chief Executive Officer (CEO) MTA, Janno Lieber mengatakan 3 stasiun tersebut adalah stasiun Times Square (lin 7/Flushing Line), stasiun 3rd Avenue (lin L/Canarsie Line), dan Sutphin Boulevard-Archer Avenue-JFK di lin E, yang merupakan stasiun transit untuk perpindahan dari lin E ke lin AirTrain Peoplemover bandara John F. Kennedy, New York.

Ketiga stasiun ini dianggap paling mewakili jenis peron berbeda-beda yang memiliki volume penumpang yang sangat tinggi untuk dilayani. Khusus pada lin 7 (Flushing Line) dan lin L (Canarsie Line), keduanya telah menggunakan sistem pengoperasian kereta otomatis dengan Communication-Based Train Control (CBTC) sehingga PSD dapat diintegrasikan langsung dengan kereta dan sistem pengoperasiannya secara otomatis.

Lieber menyatakan bahwa meskipun desain dan lengkungan pada setiap stasiun yang berbeda menghambat proses pemasangan PSD, pihaknya menilai sudah cukup banyak stasiun yang cocok untuk dipasangkan PSD. MTA menyisir 472 stasiun di jaringan New York City Subway dan menemukan hanya 41 stasiun yang dapat langsung dipasangkan PSD, sedangkan terdapat pula 87 stasiun yang baru bisa dipasangkan PSD saat kelak desain sarana kereta diharmonisasikan, dengan modernisasi atau pengadaan kereta baru dengan teknologi operasi yang lebih mutakhir, dengan target pelaksanakan pada tahun 2033 mendatang.

Lieber juga menginformasikan penggunaan teknologi baru yang dapat mendeteksi keberadaan manusia di jalur kereta lebih awal untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. “Kami juga mulai mencoba teknologi baru untuk mendeteksi jika ada orang yang memasuki jalur tanpa keperluan menggunakan teknologi pendeteksi termal dan laser, sehingga dapat segera diketahui jika ada orang yang memasuki jalur kereta, yang diharapkan akan menghilangkan perilaku berbahaya tersebut.” ungkapnya.

Lieber menambahkan lagi bahwa hal yang mereka lakukan ini merujuk pada meningkatnya insiden di wilayah New York City Subway akibat orang memasuki atau menerobos masuk jalur kereta tanpa izin sejak pembatasan kegiatan akibat Covid-19 dicabut yang meningkatkan kembali jumlah pengguna New York City Subway.

Pada 10 Desember 2021 lalu, MTA juga meluncurkan tim khusus untuk meneliti penerobos jalur kereta, untuk mempelajari dan meneliti opsi-opsi yang dapat dilakukan untuk mengurangi penerobosan jalur kereta yang meningkat 20% sepanjang tahun 2019 hingga 2021, dan juga telah memakan korban sebanyak 68 orang di tahun 2021.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.