Wujud ‘Platform Screen Doors’ Baru di Halte Transjakarta Karet

0
"Vintage series" TJ-397, menggunakan livery ala bus PPD tahun 1980-an. (KAORI Nusantara / Kevin W)

Transjakarta sebagai penyedia layanan Bus Rapid Transit (BRT) di Jakarta memiliki berbagai fasilitas untuk menunjang kualitas layanannya. Kualitas bus, halte dan lain-lain menjadi bagian yang harus selalu diperhatikan.

Salah satunya yaitu halte (bisa juga dikatakan stasiun BRT) Transjakarta. Secara umum, terdapat dua desain halte Transjakarta yang saat ini ada yaitu desain halte tertutup dan terbuka. Konstruksi dan desain halte tertutup menggunakan kaca, aluminium dan baja, sedangkan untuk konstruksi dan desain halte terbuka menggunakan alas beton dengan aluminium dan kaca untuk pembatas halte setinggi 120cm.

Platform Screen Doors (PSD) yang ada di halte juga disesuaikan dengan konstruksi halte. Jika desain tertutup, maka menggunakan PSD yang menutup hingga bagian atas halte. Untuk desain terbuka, menggunakan PSD yang tingginya hanya 120cm.

PSD menjadi salah satu bagian halte yang hingga saat ini jarang sekali berfungsi. Salah satu penyebabnya karena banyak PSD yang rusak akibat diganjal oleh penumpangnya sendiri. Alhasil, opsi untuk tidak mengoperasikan PSD dengan tidak mengaliri listriknya dilakukan ketimbang menambah daftar PSD yang rusak.

Platform Screen Doors (PSD) baru di Halte Transjakarat Karet | Foto: Fasubkhanali

Baru-baru ini, Transjakarta terpantau memasang sebuah desain PSD baru. Pada Kamis (21/2), terpantau 2 buah pasang PSD baru dipasang di Halte Transjakarta Karet. Bentuk PSD secara umum tidak berbeda jauh dengan PSD untuk desain halte terbuka. Hanya saja, terdapat semacam pelindung pintu sehingga pergerakan pintunya tidak mengganggu penumpang di dekat PSD.

Dengan adanya desain PSD terbaru tersebut, diharapkan dapat meningkatkan pelayanan serta keselamatan penumpang Transjakarta. Di sisi lain, belum diketahui apakah PSD ini masih purwarupa atau sudah menjadi desain PSD yang akan dipasang di seluruh halte Transjakarta secara bertahap. Pasalnya, PSD ini masih menggunakan sensor seperti pintu mall dan tidak berbunyi ketika pintu akan terbuka atau tertutup seperti yang kita lihat di PSD milik LRT Jakarta atau MRT Jakarta.

Cemplus Newsline by KAORI

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses