Setelah 4 tahun hiatus, penyelenggara acara budaya pop Jepang Japan Culture Daisuki mengadakan Daisuki! Japan Ten pada Minggu, 5 Maret 2023 di UMM Dome, Malang, Jawa Timur. Acara ini dianggap sebagai salah satu acara budaya pop Jepang terbesar di Jawa Timur. Dalam beberapa tahun terakhir, beberapa bintang tamu internasional telah diundang ke acara tersebut, termasuk penyanyi anisong Jepang Mika Kobayashi yang menjadi bintang tamu pada tahun 2016.

Untuk perhelatan Daisuki! Japan Ten, pihak penyelenggara mengundang empat cosplayer internasional sebagai bintang tamu. Mereka adalah Ibun (Indonesia), Xiaoyukiko (Singapura), Jasper Z (Thailand), dan Thames Malerose (Thailand). Dalam acara ini, kontributor KAORI Malang diundang dalam sesi wawancara singkat dengan para bintang tamu. Lewat sesi ini, kami berbincang tentang kapan perjalanan cosplay mereka dimulai, bagaimana lanskap cosplay telah berubah selama beberapa tahun terakhir, dan media sosial yang mereka gunakan untuk mempromosikan diri.

Inilah wawancara singkat kami bersama para bintang tamu cosplayer di Daisuki! Japan Ten!

daisuki! japan ten cosplayer
Kiri ke kanan: Xiaoyukiko dan Ibun

Halo, terima kasih atas waktunya. Nama saya Icha dari KAORI Nusantara. Pertama, bisakah Anda memperkenalkan diri kepada pembaca kami?
Ibun (I): “Halo semuanya, nama saya Ibun. Saya seorang cosplayer dari Yogyakarta. Terima kasih.”
Xiaoyukiko (X): “Halo semuanya. Nama saya Xiaoyu. Saya dari Singapura. Senang berkenalan dengan Anda.
Jasper Z (JZ): Halo, saya Jasper Z dari Thailand, Senang bertemu dengan Anda.
Thames Malerose (TM): Halo, nama saya Thames. Saya dari Thailand juga.
Xiayukiko dan Ibun

Berbicara mengenai cosplay, kapan Anda mulai cosplay?
I: Saya mulai cosplay tahun 2012. Waktu itu, saya masih SMA.
X: Saya sudah cosplay sejak 2016.
JZ: Ah, berapa lama ya? Bagi saya, saya sudah cosplay selama lebih dari 20 tahun, mungkin?
TM: (tertawa) Benarkah? Bagi saya, saya telah cosplay selama lebih dari 15 tahun.

Ah, jadi Anda sudah cosplay sejak dulu. Bagaimana perkembangan dunia cosplay sekarang menurut Anda jika dibandingkan ketika mulai bercosplay dulu?
I: Ketika saya mulai cosplay, sulit untuk menemukan tutorial cara membuat alat peraga cosplay. Tapi dengan media sosial, kita bisa belajar tentang cosplayer lain. Selain itu, menurut saya dengan teknologi seperti printer 3D, tentu lebih mudah membuat properti dan kostum untuk cosplay.

daisuki! japan ten cosplayer
Thames dengan Jasper Z di Daisuki Japan! Ten

X: Bagi saya, karena saya hanya bercosplay selama 6 tahun ini, tidak banyak perubahan. Namun setelah pandemi, saya melihat banyak cosplayer cilik yang aktif di Tiktok. Cosplay juga menjadi lebih umum dalam beberapa tahun terakhir. Itulah perubahan yang saya perhatikan.
JZ: Oke, saya sedikit melebih-lebihkan ketika saya mengatakan bahwa saya telah cosplay selama 20 tahun. Mungkin sekitar 10 tahun lah, saya belum setua itu (tertawa). Tetapi bahkan saat itu, sangat sulit untuk membuat kostum. Susah nyari kainnya, susah nyari bahannya. Saat ini, jauh lebih mudah untuk membuat kostum dan menampilkan diri Anda dalam sebuah acara karena ada banyak acara saat ini.
TM: Anda sudah mengatakan semuanya (tertawa). Ya, lebih sulit membuat kostum 15 tahun lalu. Sulit untuk menemukan materi, kain, dan acara cosplay untuk mengekspresikan diri Anda…
JZ: Sulit untuk menemukan teman cosplay juga…
TM: (tertawa) Ya, itu juga sulit. Sekarang, mudah untuk menemukan tips dan trik cosplay di internet. Dan juga mudah untuk menemukan audiens.

Berbicara tentang media sosial, media sosial apa yang Anda gunakan untuk mempromosikan diri Anda sebagai seorang cosplayer?
I: Saya kebanyakan menggunakan Instagram dan Facebook.
X: Saya juga menggunakan Instagram dan Facebook, tapi saya rasa kebanyakan orang Indonesia mengenal saya di Facebook.
JZ: Bagi saya, itu tergantung bangsanya. Di Thailand, Facebook sangat populer. Tapi di negara lain, menurut saya Instagram dan Tiktok lebih populer. Untuk saat ini, saya kebanyakan menggunakan Facebook.
TM: Bagi saya, Tiktok adalah yang terbaik karena kami dapat memposting gambar dan pertunjukan. Jadi, Tiktok adalah yang terbaik untuk komunitas cosplay.

Oke, mungkin itu saja. Terima kasih atas waktu Anda. Sampai jumpa lagi di acara selanjutnya.
Semua: Oke, sampai jumpa juga!

KAORI Newsline | Wawancara oleh Icha, Teks oleh Anselmus Aprilino

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses