Setelah sempat vakum selama dua setengah tahun, ajang pasar komik terbesar di Indonesia Comic Frontier (Comifuro) 15 kembali digelar. Antusiasme penggemar kebudayaan anime yang begitu besar membuat acara ini begitu ramai.

Antrean sudah muncul sejak mulai jam 5-6 pagi, dan bertambah semakin panjang. Hal ini terlihat ketika calon pengunjung akan tiba di area ICE. Diselenggarakan di hall yang bersebelahan dengan konser artis K-Pop Seventeen, terjadi kemacetan jalan raya sepanjang 1 km pada pagi hari karena ramainya kendaraan yang hendak masuk ke area ICE. Hal ini diperparah dengan kurangnya manajemen lalu lintas dan tampak terjadi penumpukan drop-off di depan pintu hall 5 ICE.

Cahya, salah satu pengunjung dari Jakarta Selatan yang belum membeli tiket, tiba di area pada pukul 8 pagi dan melihat antrean sudah begitu panjang. Ia mengaku kaget karena antrean tiket sudah sangat memanjang dan sudah langsung diarahkan ke basement.

“Manasik Wibu, gemblengan untuk menempa generasi penerus wibu. Acara dinamain Frontier, masalahnya sekelas daerah frontier. Wild unpredictable and dangerous.”

Sementara itu Malvin, pengunjung lain yang datang pada waktu berdekatan, mengaku baru dapat masuk ke dalam selasar hall pukul 12:45 dan masuk ke dalam hall pukul 13:15 setelah mengantre begitu lama.

“Kalau begini, harusnya saya nggak datang jam 8 pagi. Jam 6 pagi harusnya saya datang,” tuturnya melalui pesan Whatsapp.

Malvin juga mengeluhkan keberadaan shuttle bus yang ada namun tanpa informasi memadai. Tidak ada keterangan sama sekali dan panitia yang ia tanyakan tidak mengetahui bagaimana naik shuttle bus untuk kembali ke stasiun KRL Cisauk.

Koresponden KAORI, Razif, yang mencoba membeli tiket pukul 12:30 mengatakan bahwa ia masih terjebak antrean di basement pukul 14:30. Antrean terus bergerak dengan merayap dan akhirnya ia baru mendapatkan gelang pukul 4 sore. 15 menit kemudian, ia bisa masuk ke dalam venue.

“Sanity aku sudah mau hilang ini mas,” ujarnya setelah berhasil mendapatkan gelang tiket.

Tetapi Razif merasa puas setelah mendapatkan tiket. Baginya, pengalaman mengantre membeli gelang masuk adalah momen menarik. Selama mengantre, ia melihat pengunjung yang menyerah, pengunjung yang menitipkan antrean untuk sekadar pergi sholat, dan orang yang menjadi akrab padahal mereka baru kali pertama berjumpa di area basement, seraya menunggu antrean tiket.

“Saya aslinya jarang mau foto-foto diri sendiri, tetapi begitu tadi mendapat tiket, aku langsung bilang ke teman, wah momen ini perlu diabadikan, macam gila aku nunggu kertas satu ini,” tuturnya melalui pesan Telegram.

Calo tiket Comic Frontier 15 menawarkan tiket dengan harga 150 hingga 200 ribu rupiah, dari harga asli 50 ribu rupiah.

Di sekitar venue, terlihat kesempatan bisnis begitu menjamur. Calo yang melihat kesempatan datang menawarkan tiket yang semula dijual 50 ribu rupiah dengan harga 150 hingga 200 ribu rupiah. Tak hanya itu, konsumsi bagi para pengantre juga menjadi hal yang diminiati.

Berbagai jenis minuman dan makanan ditawarkan di sini, mulai dari air mineral, es teh manis, hingga paket nasi kecil yang dijual seharga 20 ribu rupiah. Seorang bapak paruh baya penjaja minuman yang ditanyakan oleh KAORI merasa gembira dengan hasil dagangannya.

“Ini dorongan saja sudah habis, saya mau balik lagi ke belakang ambil dagangan lagi,” seraya menunjukkan tentengannya yang kosong.

Namun setelah berhasil menembus antrean pembelian tiket dan antrean masuk venue, suasana acara cukup baik. Kemeriahan begitu terasa baik di acara mini stage maupun di area penjualan komiknya sendiri.

Kisah berbeda dialami Catur. Membeli tiket melalui pre-sale dan datang pada pukul 8 pagi, ia tidak mengalami kesulitan. Hanya perlu waktu 15 menit menuju booth penukaran pre-sale yang terletak di depan Hall 10 dan 30 menit untuk masuk ke dalam area Comifuro.

Kondisi cuaca yang panas begitu terik ditambah kurangnya persiapan peserta dalam mengikuti acara membuat paramedik bekerja keras. Tersedia dua buah mobil ambulans yang telah disiapkan, namun kondisinya yang dikelilingi oleh kerumunan membuat paramedik agak kesulitan untuk bergerak. Sampai pukul 1 siang, terhitung setidaknya telah ada lima orang yang dirawat oleh paramedik akibat kelelahan.

Gangguan sinyal telekomunikasi seluler juga menjadi masalah besar. Akibat banyaknya pengunjung, seluruh layanan komunikasi lumpuh. Bahkan, pengunjung tidak bisa mengirimkan teks apapun setelah berada di dalam venue. Tak hanya berkoordinasi, sekadar bertanya kabar dan janjian menjadi hal yang begitu berat.

Ketua Pelaksana Comic Frontier Sudwi Karyadi mengakui bahwa antusiasme kali ini di luar dugaan. Semula pihaknya hanya mengantisipasi pengunjung sebesar 13 ribu orang, namun saat ditemui KAORI pada pukul 9:30 pagi, ia memperkirakan bahwa total pengunjung datang sudah mencapai 20 ribu orang.

Comifuro 15 diselenggarakan pada 24-25 September 2022. Sampai berita ini diturunkan, belum ada konfirmasi resmi mengenai jumlah tiket yang terjual pada hari pertama di acara Comifuro perdana setelah dua tahun hiatus ini.

KAORI Newsline | oleh Kevin W | dengan informasi tambahan oleh M Razif Kurniawan, Tanto Dhaneswara, dan Dean Astarada.

2 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses