Halo, #Kaoreaders! Selamat datang kembali dalam rubrik ulasan novel visual! Kembali lagi bersama saya yang akan membahas sebuah novel visual yang terkenal dan menjadi legenda karena salah satu adegan di adaptasi animenya yang telah tayang beberapa tahun yang lalu, dan juga sebagai perayaan untuk kolaborasi event dalam gim garapan Aquaplus, yaitu Utawarerumono Lost Flag (sudah lewat). Sambutlah White Album 2!

White Album merupakan sebuah seri romansa yang berlatar di musim dingin garapan studio novel visual ternama, yaitu Leaf di bawah naungan Aquaplus. Seri White Album ini dirilis pertama kali pada 1 Mei 1998 untuk Windows yang ditujukan untuk usia 18 tahun ke atas, kemudian sempat diadaptasi menjadi anime yang dikerjakan oleh studio Seven Arcs pada tahun 2009 lalu. Karena tenarnya adaptasi anime White Album membuat Aquaplus atau Leaf merilis kembali seri ini dengan karakter baru dan cerita baru di tahun 2010, dengan merilis bagian pertama yang dikenal dengan White Album 2: Introductory Chapter pada 26 Maret 2010. Tak lama setelah itu Aquaplus merilis kembali bagian kedua yang dikenal dengan Closing Chapter pada 22 December 2011, yang mana keduanya ditujukan untuk usia 18 tahun ke atas. Pada tahun 2013, adaptasi anime untuk White Album 2 pun tayang sebanyak 13 episode yang menggambarkan seluruh alur pada Introductory Chapter. Adaptasi anime ini dikerjakan oleh studio Satelight.

Berbeda dengan White Album pertama, White Album 2 dikerjakan oleh staff yang berbeda, di antaranya Fumiaki Maruto (Saekano) sebagai penulis skenario dan konsep cerita dari White Album 2, hingga Takeshi Nakamura sebagai pendesain karakter sekaligus ilustrator seluruh CG dari White Album 2. Musik yang dikerjakan oleh Naoya Shimokawa, Michio Kinugasa, Jun’ya Matsuoka, Kazuhide Nakagami, Shin’ya Ishikawa, dan Noriyasu Agematsu. Lagu-lagu dalam White Album 2 ini dinyanyikan oleh Rena Uehara, Madoka Yonezawa sekaligus seiyu dari Setsuna Ogiso, Akari Tsuda, dan Risato Habuki.

White Album 2 menceritakan kisah seorang pemuda bernama Haruki Kitahara, seorang pemuda yang pandai bermain gitar dan jadi anggota klub musik di SMA Houjou. Karena waktu 30 hari untuk festival sekolah tiba, Haruki pun merekrut dua gadis yang satunya adalah idola sekolah, Setsuna Ogiso, dan satunya lagi seorang yang pandai dalam musik, Kazusa Toumo. Tanpa disadari bahwa ada hubungan rumit yang akan terjadi di antara mereka bertiga. Dan selanjutnya mari kita masuk ke dalam ulasan kita.

◆ Cinta itu adalah hal yang rumit

White Album 2
© Aquaplus

Seperti #Kaoreaders ketahui dari animenya yang menggunakan seluruh material dari Introductory Chapter, kita tahu bagaimana kisah cinta segitiga antara Kazusa, Setsuna, dan Haruki sendiri yang dimulai dari timing yang kurang tepat. Faktor mereka bertiga yang saat itu masih labil, dan juga ketika diberikan pilihan harus memilih siapa. Semua itu dilanjutkan kembali ke dalam Closing Chapter yang mana Haruki sendiri harus memiliki heroine yang tersedia dalam Closing Chapter, yaitu Kazusa atau Setsuna, atau bahkan Chiaki Izumi, teman satu jurusan Haruki yang biasa main ke apartemen Haruki; Mari Kazaoka, atasan dari part-timenya Haruki; dan Koharu Sugiura, kouhai dari Haruki sekaligus teman kerja part-time lainnya Haruki.

White Album 2
Chiaki dan Haruki (© Aquaplus)

Yang saya patut acungi jempol adalah bagaimana sang penulis Fumiaki Maruto dapat menguras emosi pemain hingga menjadi campur aduk dari awal rute sampai akhir rute heroine yang tersedia dan juga masalah romansa yang sama, tetapi memiliki penyelesaian dan alasan yang menarik. Simple but complex, itulah yang bisa saya katakan. Yang mana karena cinta saja seorang bisa berubah menjadi lebih dari yang dikira. Tetapi, terkadang dalam penulisan ceritanya juga serasa berlebihan. Namun yang bisa saya petik adalah “peganglah keputusan dirimu sendiri, jangan plinplan.”

Tapi, secara personal dari tiga heroine tambahan, saya suka mbak Mari, hehe. 

◆ Kazusa Touma dan Setsuna Ogiso

Kazusa Touma (© Aquaplus)

Kartu as dari White Album 2 tentu Kazusa Touma dan Setsuna Ogiso. Kedua heroine ini memiliki rute akhir yang bisa diselesaikan setelah menyelesaikan Closing Chapter. Adapun rute akhir untuk kedua heroine ini disebut dengan Coda. Dalam rute ini sang protagonis kita yang sedikit bingung ini (baca: Haruki) harus memilih di antara kedua heroine kita, Kazusa atau Setsuna. Jika memutuskan memilih rute Kazusa, yang bisa saya katakan adalah jalan penuh duri. Sedangkan untuk Setsuna adalah jalan berduri tapi berakhir bahagia. Rute Coda ini jauh memeras emosi lebih dalam dibanding dengan Closing Chapter. Jika dahulu saya memilih Kazusa, ketika memainkan kedua rute ini sekarang saya lebih memilih netral. Dibanding dengan heroine yang ada di Closing Chapter, dua main heroine ini ditulis cukup matang, yang bisa memberikan akhir lega ketika selesai menyelesaikan White Album 2 (alias rasa sesak di dada lepas meskipun rute Kazusa sulit dikatakan begitu).

○ Penulisan Cerita

Koharu (© Aquaplus))

Secara garis besar, cerita yang ada di White Album 2 ini memang membuat hati remuk dan perasaan pun bercampur aduk. Tetapi satu kekurangan yang terkadang saya rasakan adalah tulisan yang terasa berulang-ulang, terlebih lagi dalam halnya perasaan sang heroine dan protagonis sendiri yang mebuat saya terkadang merasa lelah membacanya, tetapi pada akhirnya masih berhasil ikut merasa “sesak” karena ceritanya. Di sisi lain, dapat saya acungi jempol bahwa sang penulis pintar memilih kata untuk mengungkapkan perasaan dari para karakter White Album 2 ini.

◆ Musik

Aquaplus, bahkan dari zaman To Heart, Kizuato, Shizuku selalu merilis lagu-lagu yang cukup enak untuk didengar, dan sungguh lagu-lagu dalam White Album 2 ini memanjakan telinga saya. Apalagi lagu berjudul Todokanai Koi, Kokoro wa Itsumo Anata no Soba ni, dan Toki no Mahou adalah lagu favorit saya semenjak memainkan White Album 2 ini. Kalau #Kaoreaders suka lagu yang mana? 🙂

Kamige yang tak termakan oleh waktu

Mari (© Aquaplus)

Mengapa saya berkata demikian? Meskipun sudah 14 tahun dirilis dengan latar yang tahun yang sudah lewat sekarang, White Album 2 tetap tidak termakan waktu karena suasana dan masalah cerita yang masih terasa relevan sampai sekarang dan bisa ditemukan di mana saja. Terkadang ceritanya juga memberikan saya pembelajaran bagaimana menyikapi perasaan orang dan diri sendiri.

Kalau #Kaoreaders suka karya yang membuat emosi meluap-luap, mungkin White Album 2 menjadi salah satu pilihan kalian. Tapi ingat hati-hati dalam perasaan dengan orang lain, lho. Tapi kalau boleh tahu, siapa yang akan #Kaoreaders pilih, Kazusa atau Setsuna? Atau bahkan heroine yang lain? 😀

KAORI Newsline | Oleh Widya Indrawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses