Pada tanggal 2 Mei 2025, KAORI diundang sebagai VIP untuk mencicipi pertama kali salah satu masakan dari salah satu drummer Asian Kung-Fu Generation, Kiyoshi.

Untuk nama eventnya adalah OMOKIYO JAM (Joyful Asian Munch) Vol. 1, acara ini diadakan oleh salah satu restoran Jepang di daerah Jakarta Selatan yaitu Omonyo.

Foto: Aldin Firgiawan

Sebagai informasi, Omonyo merupakan restoran comfort food yang berfokus kepada masakan Jepang seperti omurice, curry rice dan donburi. Spesialisasi di Omonyo adalah omurice-nya yang punya varian sauce dan topping yang beragam. Menu andalan mereka adalah hamburg demi-glace omurice yang sangat populer di kalangan pecinta omurice.

Suasana yang disajikan di restoran ini seperti layaknya berada di restoran keluarga rumahan yang ada di Jepang. Ada beberapa ornamen yang mencerminkan yang ada di sana seperti adanya pajangan maneki neko, kaktus kecil yang dipajang di jendela dan ada beberapa aksesori bertema jepang modern seperti kaset vinyl zaman dahulu. Lagu yang diputar di restoran ini pun memutar lagu-lagu city pop Jepang era 80-90an.

FYI, akses ke Omonyo ini bisa terbilang rada hidden sih. Karena lokasi Cibis Park ini jarang banget dikunjungi orang karena mengira lokasi ini ada di area mall atau seperti Blok M.

Apa Hubungannya Kolaborasi Antara Omonyo & Kiyoshi Ajikan?

Foto: Aldin Firgiawan

Event OMOKIYO JAM ini dibuat atas inisiasi dari salah satu drummer Asian Kung-Fu Generation, Kiyoshi yang lagi ada event manggung di Jakarta. Alasannya adalah ingin para fans Ajikan di Indonesia merasakan masakan yang dibuat oleh seperti Kiyoshi Kitchen di Jepang sana.

Namun, Kiyoshi bingung untuk mencari lokasi untuk melakukan hal tersebut. Dan di situlah, Omonyo hadir untuk mewujudkan hal menarik tersebut. Dari kerjasama itulah Kiyoshi membuat sebuah resep yang unik sesuai dengan restoran Omonyo yang mempunyai spesialisasi di omurice.

Kiyoshi juga mempunyai tujuan bagus di balik kolaborasi tersebut. Beliau ingin memperkenalkan tidak hanya masakan buatannya, tetapi beliau juga ingin mengenalkan bahan-bahan yang dipakai di menu kolaborasi tersebut. Salah satu contohnya adalah Gobo atau akar burdock yang jarang ditemui di Indonesia.

Menu Kolaborasi OMOKIYO Yang Terinsipirasi Dari Masakan Di Acara Konser

Foto: Aldin Firgiawan

Ada dua menu yang disajikan di dalam kolaborasi OMOKIYO JAM Vol.1, Omu Yakisoba dan Omu Sobameshi.

Omu Yakisoba adalah yakisoba (mie goreng jepang) yang dibalut dengan omelette yang lembut lalu disajikan dengan saus mayonaise dan topping beef hamburg dengan beberapa irisan kecil katsuobushi di atas beef hamburg-nya. Sedangkan untuk Omu Sobameshi adalah yakisoba yang dimasak bersama dengan nasi (intinya setengah nasi goreng tomat, setengah mie goreng Jepang).

KAORI mencoba menu yang tidak biasa yaitu Omu Sobameshi. Pada saat kami mencobanya mungkin agak aneh menurut orang lain. Tapi untuk beberapa orang yang doyan mencampur masakan, menu ini masih bisa diterima di lidah Indonesia. Kesan saat kami membelah telur omelette-nya, telurnya lembut sekali dan isinya yang memadukan antara yakisoba dan nasgor mungkin pandangannya seperti mencoba Indomie Magelangan yang biasa dijajakan di gerobak.

Untuk beef hamburg-nya beneran full meaty sekali dengan sedikit campuran tepung dan bumbu hamburger seperti lada dan garam. Sedangkan di saus mayonaise pada masakan ini mengingatkan akan kami akan masakan okonomiyaki. Pada saat kami memakan dalam satu suapan, kami merasa menu ini mengingatkan kita akan makanan yang dijajakan di acara konser ataupun festival Jejepangan seperti okonomiyaki, takoyaki dan yakisoba yang merupakan andalannya.

Untuk kedua menu ini juga bisa dipesan secara ala-carte maupun dipesan secara meal set. Meal set untuk kedua menu tersebut sudah termasuk ocha (hot atau cold), kinpira salad dan kenchin soup (kenjiru).

Untuk kinpira salad-nya menurut kami ini paling jempol banget. Alasannya adalah perpaduan antara wortel dan gobo-nya sangatlah crispy saat kami menggigitnya. Campuran kedua sayur ini dipadu dengan dressing dari wijen sangrai yang menurut kami masih ada sedikit aroma dari biji wijennya. Tak lupa mereka juga menambahkan sedikit bubuk cabai yang diimpor langsung dari Jepang untuk menambah kesan berani dari salad renyah ini.

Foto: Aldin Firgiawan

Honorable mention untuk set ini jatuh kepada kenchin soup. Kenapa kami memberikan sebuah pendapat tersebut dari satu soup satu ini? Alasannya, jika di Jepang sana ada yang namanya tonjiru yang merupakan sup miso hangat dengan beragam sayuran dan ditambah irisan daging babi, akan tetapi di Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim, dan restoran Omonyo mempunyai label “No Pork, No Lard”. Karenanya Kiyoshi memiliki inisiatif membuat sebuah sup miso yang terinspirasi dari tonjiru tanpa menggunakan babi sebagai bahan utamanya.

Di dalam sup miso hangat ini berisikan jamur enoki, jamur shimeji, daikon, daun bawang, tofu dan irisan daging ayam. Makanya kenapa dinamakan kenchin soup alias kenjiru. Karena mereka menggunakan ayam sebagai pengganti babi dengan rasa yang pas dengan lidah orang Indonesia.

Pada saat kami mencobanya, tofu di dalam kenjiru ini benar-benar lembut di mulut ketimbang tofu yang disajikan di miso sup yang berada di resto konvensional. Daun bawang-nya memberikan kesan hangat untuk tubuh dan daging ayamnya sangat lembut dan bisa digigit dalam satu suapan saja.

Untuk minuman kami memilih ocha dingin. Saat kami mencoba meminum ocha ini kami bersama dengan orang-orang yang mencicipi menu OMOKIYO sepakat bahwa ocha di sinilah yang bisa dibilang balance dibandingkan dengan ocha yang disajikan di resto konvensional, di mana 10-20% adalah bubuk ocha dan selebihnya adalah air. Menurut pemilik Omonyo, mereka memang melakukan hal yang berbeda dengan ocha yang disajikan di restoran ini dari resto yang lain. Bubuk ocha yang disajikan merupakan bubuk yang dibudidayakan di Indonesia, bukan import dari negeri sakura. Yang mengejutkannya adalah pas saat diseduh ocha-nya berwarna coklat seperti layaknya teh biasa, namun pas disajikan malah berwarna seperti ocha pada umumnya.

Ada Merchandise Eksklusif Event Omokiyo!

Foto: Aldin Firgiawan

Untuk harga menu spesial kolaborasi antara Omonyo dan Kiyoshi dibanderol dengan harga Rp 92 ribu untuk ala carte. Sementara itu untuk set meal #Kaoreaders cukup menambah Rp 20 ribu saja. Harga ini belum termasuk pajak ya.

Omonyo juga menjual beberapa merchandise eksklusif kolaborasi OMOKIYO JAM Vol. 1 yang didesain oleh Kiyoshi langsung. Untuk t-shirt dibanderol dengan harga Rp 210 ribu, long towel dibandrol dengan harga Rp 130 ribu, Tote bag dibandrol dengan harga Rp 160 ribu dan keychain seharga Rp 50 ribu.

Event OMOKIYO JAM Vol. 1 akan berlangsung pada tanggal 3 Mei 2025 hingga 3 Juni 2025. Untuk grand opening kolaborasi OMOKIYO JAM Vol. 1 akan berlangsung pada tanggal 3 Mei 2025.

Untuk #Kaoreaders yang ingin mencoba masakan dari Kiyoshi Ajikan, kalian bisa mampir ke Omonyo yang berlokasi di Cibis Park – Jl. TB Simatupang No.2, RT.13/RW.5, Cilandak Tim., Ps. Minggu, Jakarta Selatan.

Thank you Omonyo yang telah mengajak KAORI untuk mencicipi masakan yang dibuat oleh seorang drummer Asian Kung-Fu Generation.

KAORI Newsline | Liputan Oleh Aldin Firgiawan

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses