
PT. KAI baru-baru ini meluncurkan kereta dengan desain yang sangat unik. Desain yang berciri khas Jawa ini berada di Kereta Api Kaligung relasi Tegal – Semarang Poncol PP.
Ketika hendak memasuki kereta ini, mereka yang melihat seakan tidak sedang berada di dalam kereta namun berada di rumah yang budaya Jawanya kuat sekali.
“Ini sebenarnya KA reguler biasa. Hanya saja, kami ubah interior di kereta makan (KM) supaya lebih bernuansa Jawa,” kata Kepala PT KAI Daops IV Semarang Sucipto Susilo Hadi.
Desain interior kereta makan itu memang tampil beda dibanding kereta lain. Berada di sana serasa bukan di kereta. Meja-meja yang lengkap dengan kursi yang dibuat dari bekas bantalan rel tua. Sementara dindingnya diberi ukiran kayu khas Jepara, kaca berupa lukisan khas Tegal, dan di bagian jendela ada kain gorden bermotif batik Pekalongan.
Sementara penggunaan bahan-bahan ramah lingkungan yang berkualitas terinspirasi dari interior kereta Shinkanshen Tsubame dan Sonic yang dioperasikan oleh JR Kyushu, operator KA di Jepang.
“Itu artinya kami bisa membuktikan mampu mengikuti perkembangan zaman. Teknologi yang diterapkan dalam KA Kaligung ini menggunakan Japan Panel Woood melalui proses resinisasi dengan bahan antigores dan antiapi. Artinya dinding kereta KA Kaligung merupakan dinding tahan api dan tahan gores,” ujar Sucipto.
Tiap kereta juga kini sudah dilengkapi dengan televisi, berbeda dari kereta ekonomi umumnya. Pendingin ruangan dan stop kontak juga tersedia di kereta ini.
“Kami berupaya menjadi penyelenggara jasa transportasi yang ramah lingkungan. Setiap kereta ada televisi. Ini adalah kereta ekonomi yang ada TV-nya yang pertama di Indonesia,” ujarnya.
Ada enam kereta penumpang dan satu kereta makan yang direvitalisasi. Kereta makan juga dilengkapi dengan mushola sehingga penumpang bisa melaksanakan ibadah sholat di dalam kereta api.
Para penumpang cukup membayar sebesar Rp. 50.000,- untuk bisa menaiki kereta ini.
Muatan maksimal kereta ini adalah 636 penumpang. Rata-rata sekali perjalanan mampu terisi 60-80 persen.
“Keberadaan KA Kaligung saya harapkan bisa mengurangi kepadatan lalu-lintas kendaraan umum di jalur Pantura,” tutur Sucipto.
KAORI Newsline