Ulasan Komik: Yona – The Girl Standing in the Blush of Dawn

1

Yona and gang(2)

Walaupun genre romance sangat jamak ditemui di antara komik shōjo, bukan berarti semua komik shōjo hanya menyajikan cerita romance. Komik Yona – The Girl Standing in the Blush of Dawn, contohnya, merupakan sebuah cerita fantasi petualangan dengan setting bernuansa Korea abad pertengahan. Komik dengan judul asli Akatsuki no Yona karangan Mizuho Kusanagi ini diserialisasikan di majalah Hana to Yume milik penerbit Hakusensha sejak tahun 2009 dan masih berlanjut sampai sekarang. Di Indonesia, komik satuannya telah diterbitkan oleh penerbit m&c, dan sejauh ini telah terbit sebanyak 13 jilid. Komik ini juga telah diadaptasi menjadi anime sebanyak 24 episode yang tayang antara bulan Oktober 2014 hingga Maret 2015 yang lalu.

Yona cover
Sampul buku Yona yang diterbitkan m&c

Cerita ini mengisahkan Yona, putri tunggal kerajaan Kouka yang memiliki rambut merah. Ia hidup dengan damai di istana bersama ayahnya yang anti senjata, Raja Il, dan pengawalnya yang juga merupakan teman mainnya sejak kecil, Son Hak dari klan angin. Ia menaruh hati pada Su Won, sepupunya yang ramah dan ceria. Namun di malam ulang tahunnya yang keenam belas, kehidupan Yona berubah total setelah ia menyaksikan Su Won membunuh Raja Il dan merebut kekuasaan darinya. Dengan ditemani oleh Hak, Yona kabur dari istana dan mengembara mencari tempat aman. Setelah mendapat petunjuk dari ramalan pendeta bernama Ik Su, Yona mencari keturunan dari empat ksatria naga legendaris yang dahulu bersumpah setia mengabdi dan melindungi raja pertama Kouka, jelmaan dewa naga merah.

Kerumitan Kekuasaan dan Pemerintahan

Komik Yona menghadirkan setting fantasi kerajaan yang menarik. Berbeda dari yang mungkin seringkali dibayangkan orang mengenai cerita bergenre fantasi, unsur supernatural dalam setting ini sebenarnya sedikit. Unsur itu hanya terbatas pada pendeta yang bisa meramal dan kekuatan istimewa yang dimiliki oleh para keturunan ksatria naga.

Tetapi yang lebih menarik untuk disimak dari setting kerajaan ini adalah penggambaran politik yang pelik dalam tatanan kekuasaan dan pemerintahannya. Posisi raja di kerajaan Kouka bergantung pada dukungan dari pemimpin lima klan kuat di dalam kerajaan tersebut. Merebut kekuasaan di Kouka tidak cukup hanya dengan menggantikan posisi raja, tapi juga harus bisa meyakinkan para pimpinan klan agar mau bergerak mengikuti arahan raja agar pemerintahan bisa berjalan. Inilah tantangan yang dihadapi oleh Su Won yang kini memegang tampuk kekuasaan, sebagaimana akan dijelaskan lebih lanjut nanti.

Berebut kekuasaan tak semudah membalik telapak tangan
Berebut kekuasaan tak semudah membalik telapak tangan

Peliknya urusan politik kerajaan itu juga menjadi tantangan yang menjadikan pergerakan kelompok Putri Yona dan para pelindungnya sulit menentukan tujuan akhir yang ingin dicapai. Sementara waktu, Yona dan kawan-kawan hanya bisa mengembara dan membantu masyarakat yang mereka temui dalam menghadapi berbagai masalah yang mereka alami. Hal ini juga menjadikan cerita Yona menarik untuk diikuti karena sulit untuk menebak dengan pasti bagaimana perkembangan perjalanan Yona akhirnya nanti.

Di luar intrik politik kerajaan, melalui petualangan Yona dan kawan-kawan kita juga dapat melihat berbagai permasalahan yang dihadapi dalam kehidupan masyarakat kerajaan Kouka. Krisis makanan dan air, kemiskinan dan kelaparan, pajak yang terlalu tinggi, perampokan, hingga perdagangan manusia telah ditemuinya selama perjalanan. Yona mempelajari bahwa di luar kehidupannya yang damai di istana, ternyata banyak rakyat yang masih mengalami penderitaan. Tidak ingin lagi menjadi putri manja yang hanya hidup enak di istana, ia bertekad memahami mengapa masalah-masalah itu tetap berlangsung sejak saat ayahnya masih berkuasa dan berusaha semampunya membantu mengatasi masalah-masalah tersebut.

Pendalaman Karakter yang Kompleks

Konflik dalam bentuk pertarungan ikut mewarnai kisah fantasi petualangan ini. Yona bahkan ikut belajar menggunakan busur dan kemudian pedang. Tapi penggambaran adegan aksi di sini tidak sedetail dan seseru komik-komik shōnen. Sebagaimana khasnya komik shōjo, komik ini tetap lebih kuat pada aspek penggambaran karakterisasi tokoh dan hubungan di antara mereka. Dengan latar intrik politik kerajaan, Yona mampu menghadirkan karakterisasi yang dalam dan hubungan antar pribadi yang kompleks. Salah satunya dapat kita lihat pada karakterisasi tokoh Su Won.

Su Won sebagai tokoh antagonis adalah karakter yang menarik. Walaupun ada unsur balas dendam dalam perbuatannya membunuh Raja Il, namun sesudahnya ia tidak berkuasa hanya untuk kepentingannya sendiri dan berbuat sewenang-wenang. Justru ia menunjukkan rasa tanggung jawab untuk menjalankan pemerintahannya agar dapat memperbaiki kondisi kerajaan Kouka. Ia menyadari betul bahwa mememgang kekuasaan itu tidak mudah dengan adanya lima kepala klan yang harus ia jaga loyalitas dan solidaritasnya kepada pemerintahan pusat. Strategi-strategi cerdik pun perlu ia kerahkan untuk menarik kepercayaan dan simpati dari kepala klan yang masih meragukan kepemimpinannya.

Salah satu cara lihai Su Won untuk mengembangkan kegiatan ekonomi klan tanah dan menarik simpati kepala klannya
Salah satu cara lihai Su Won untuk mengembangkan kegiatan ekonomi klan tanah dan menarik simpati kepala klannya

Hubungan Yona dengan Su Won pun tidak sederhana. Di satu sisi, Yona memendam amarah karena Su Won telah membunuh ayahnya, tapi di sisi lain ia juga masih belum bisa melupakan perasaan sukanya pada Su Won. Su Won juga menyayangi Yona sekalipun ia anak Raja Il yang mungkin saja mengklaim hak atas tahta kerajaan. Ia tak pernah berniat membunuh Yona dan bahkan melindunginya dari situasi yang mungkin membahayakan dirinya. Karena itu potensi perkembangan hubungan di antara mereka masih terbuka lebar pada berbagai kemugkinan yang membuat penasaran, tidak hanya terbatas pada hubungan permusuhan yang linear.

Penutup

Jpeg

Serial Yona menunjukkan bahwa komik shōjo tidak hanya bisa berkutat dengan genre romance. Saking banyaknya muatan konflik politik dan petualangan dalam komik ini, bahkan Kusanagi-sensei pernah mendapatkan surat pembaca yang mengeluhkan kurangnya unsur percintaan di dalamnya. Anda mungkin tidak akan menemukan adegan aksi yang mencengangkan dalam komik ini sebagaimana di komik petualangan shōnen. Tapi dengan menghadirkan hubungan antar pribadi yang kompleks dalam konteks intrik politik kerajaan yang seru, Yona bisa jadi merupakan pilihan yang tepat bagi anda yang ingin mencari hal yang berbeda dari komik shōjo.

KAORI Newsline | Halimun Muhammad

1 KOMENTAR

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses