“The strongest and oldest emotion of human is fear, and the strongest and oldest kind of fear is fear of the unknown” (H.P Lovecraft)
Penayangan seri anime di musim gugur tahun 2015 kemarin cukup ramai diwarnai dengan beberapa seri anime singkat. Salah satu seri anime singkat yang tayang pada musim gugur lalu adalah seri berjudul Kagewani. Seri ini merupakan anime dengan tema suspense horror yang alih-alih menampilkan sosok hantu, makhluk gaib, atau pembunuh keji, seri ini justru menghadirkan sosok monster misterius.
Kagewani adalah seri anime singkat berdurasi 8 menit yang ditayangkan di blok penayangan Ultra Super Anime Time yang merupakan tempat bagi para anime berdurasi singkat. Seri anime ini diproduksi oleh studio Tomovies dengan disutradarai oleh Tomoya Takashima dengan naskah yang ditulis oleh Hiromu Kumamoto. Desain karakter di anime ini dibuat oleh Ami Fujikawa serta Ryouma Hori dengan desain monster yang ditangani oleh Shunsaku Matsurida.
Sinopsis
Kagewani mengisahkan seorang ilmuwan dari Kyou’ou Science University bernama Banba Sousuke yang mengalami kontak dengan sosok makhluk hidup aneh yang tidak pernah terlihat sebelumnya. Di beberapa tempat juga terlihat penampakan sosok makhluk misterius ini. Bahkan tak jarang makhluk misterius ini menyerang manusia yang mengalami kontak dengannya. Sebagai seorang ilmuwan dan pernah mengalami masa lalu dengan makhluk tersebut, Banba Sousuke pun melakukan penyelidikan atas makhluk yang disebut sebagai Kagewani.
8 Menit Penuh Ketegangan: The Arrival of Fear

Seri anime Kagewani ini memiliki tema suspense horror dengan kehadiran monster bukan hantu ataupun pembunuh. Menonton anime ini anda akan disuguhkan dengan kehadiran sekumpulan makhluk-makhluk misterius mulai dari makhluk menyerupai Yeti, cacing raksasa yang hidup dibawah tanah (bagaikan di film Tremor dan diceritakan layaknya film tersebut juga), hingga monster yang dapat menghilang tembus pandang, dan inilah yang menjadi sajian horror di anime ini.
Kagewani menampilkan tema makhluk cryptid misterius sebagai sentral dari elemen horror dan ketegangan di seri ini. Seperti lagu tema dari anime ini yang berjudul The Arrival of Fear, kehadiran makhluk misterius tersebut benar-benar menunjukkan hadirnya rasa takut didalam anime singkat berdurasi 8 menit ini. Sosok monster yang dihadirkan di seri ini pun memiliki beragam bentuk yang menjijikan, serta menakutkan.


Meskipun hanya berdurasi 8 menit saja tiap episodenya, namun seri anime Kagewani ini mampu membangun suasana menegangkan. Setiap episodenya disajikan kisah bagaimana manusia yang tak berdaya berusaha menyelamatkan diri dari ancaman berbagai monster misterius yang ada. Mulai dari para groupies monster yang secara tak sengaja harus berhadapan dengan monster sungguhan, pendaki gunung yang berusaha menyelamatkan diri dari serangan monster, serta sepasang anak kecil yang dikejar oleh makhluk misterius dalam sebuah gorong-gorong gelap.
Visual dalam anime ini pun turut serta mendukung bagaimana suasana tegang terbangun. Menghadirkan anime bertema suspense horror, Kagewani hadir dengan pewarnaan yang memiliki kesan kelam dan gelap. Penggambaran ekspresi para karakter yang ditampilkan juga berperan dalam membangun nuansa tegang di anime ini. Selain itu animasi dalam seri ini tampil cukup berbeda jika dibandingkan anime kebanyakan, dimana karakter dan objek bergerak di anime ini ditampilkan tidak bergerak seutuhnya, dan bahkan terasa bagaikan gerakan wayang kulit. Meski demikian, artstyle dari latar belakang, serta desain karakter dan monster di anime ini tampil dengan menarik.

Tidak hanya secara visual saja, dari segi audio dan musik di anime Kagewani pun juga mampu membangun suasana tegang yang ada. Bagaikan film-film horror, musik latar di anime ini dimainkan dengan irama yang cukup santai dan kasual di awal, lalu perlahan beat mulai naik seiring dengan kemunculan monster dan adegan yang ditampilkan.
Perubahan Gaya Penceritaan
Pembawaan cerita di seri anime Kagewani ini juga tampil dengan menarik. Di beberapa episode-episode awal, penonton akan disajikan kisah lepas yang tidak memiliki keterkaitan antar episode satu dengan yang lain. Bisa dibilang bahwa di beberapa episode awal bisa dinikmati tanpa harus menonton episode sebelum maupun sesudahnya. Kisah-kisah yang ditampilkan di beberapa episode awal selalu menunjukkan bagaimana kemunculan monster misterius di berbagai tempat serta bagaimana manusia bisa menyelamatkan diri dari terror tersebut.
Namun menuju bagian dari akhir seri ini, cerita mulai berjalan runut. Mulai muncul keterkaitan antar satu episode dengan episode lainnya. Perlahan berbagai potongan-potongan episode yang diawal terlihat saling terpisah dan tidak memiliki keterkaitan pun mulai terhubung. Sehingga jelang akhir musim cerita dalam Kagewani mulai memiliki keterkaitan, bukan lagi cerita lepas yang tampil beda pada tiap episode.
Selain itu penceritaan akan karakter utama di anime ini pun mengalami perubahan. Jika pada episode-episode sebelumnya Banba Sousuke hanya digambarkan sebagai karakter yang sekedar lewat saja, menjelang akhir perlahan cerita mulai berfokus pada sosok dirinya. Hal ini cukup unik mengingat sang karakter utama sejak awal hanya lalu saja dan cerita tentang dirinya justru baru tampil menjelang akhir musim pertamanya. Penceritaan karakter utama seperti ini mungkin akan memiliki kesan aneh, namun justru penceritaan seperti ini akan membuat penonton penasaran tentang siapakah sebenarnya Banba Sousuke, kenapa hal mengenai dirinya di awal ditampilkan sangat sedikit, dan hal tersebut dijawab secara perlahan hingga akhirnya cerita mulai berfokus pada dirinya.
Kesimpulan
Sejak beberapa musim lalu, mulai bermunculan berbagai seri anime yang tampil dengan durasi pendek. Umumnya seri anime pendek yang tampil dalam durasi tak lebih dari 10 menit ini menampilkan cerita ringan, maupun komedi singkat, namun berbeda dengan Kagewani. Dalam durasi singkat yang hanya 8 menit, anime ini mampu menawarkan kisah horror yang mencekam.
Tema horror yang diangkat Kagewani pun cukup berbeda, tidak menampilkan penampakan makhluk halus atau pembunuh keji, anime ini justru menghadirkan monster cryptid. Perpaduan visual, ekspresi, serta musik dalam anime ini mampu membangun suasana horror yang ada.
Meski demikian anime ini tampil dengan animasi yang cukup berbeda dari seri anime biasanya. Gerakan objek di anime ini terlihat statis dan di beberapa adegan terkesan aneh bagi beberapa orang yang baru melihat anime ini. Namun meski animasinya sangat terbatas, artstyle di anime ini hadir dengan detail yang menawan.
Bagi anda yang menyukai misteri berbau monster, atau sekedar ingin mencari anime dengan tema horror, Kagewani bisa menjadi alternatif anda. Dan pada bulan ini musim kedua dari seri anime ini juga baru saja dimulai.
KAORI Newsline | Ditulis oleh Rafly Nugroho
ko kaya familiar ya, pernah tayang di indonesia g sh?