Opini: Kendalikan Fanatisme Budaya Pop Jepang Dengan Membaca

0

ELEMEN SPESIFIK

Membaca konten dari pop culture Jepang, baik artikel dari media maupun manga melalui resensi atau manga-nya itu sendiri

Membaca isi bisa jadi pertimbangan untuk tindakan selanjutnya apakah itu bermanfaat atau tidak secara konten, kelayakan untuk dibeli atau tidak untuk manga, baik melalui resensi atau manga-nya langsung, bahkan bisa mencegah kemunafikan. Selain itu membaca konten juga bisa menjadi hal yang mendasari untuk tindakan selanjutnya, seperti menilai dan mengomentari sesuatu, yang kualitasnya bisa dinilai dari seberapa kita membaca dan memahami, mengetahui apakah bermanfaat untuk jadi referensi, dan khusus manga, karena tidak menemukan resensi, setelah dibeli apakah tidak bermanfaat dari awal atau dari awal bermanfaat namun pada akhirnya tidak lagi. Kalau sudah membaca dan memahami isinya, komentar seperlunya atau cukup membaca saja, kalau malas membaca, sebaiknya tidak usah berkomentar mengenai konten.

Membaca literatur mengenai pop culture Jepang dan kehidupan nyatanya dengan baik dan benar

Penulis cukup curiga bahwa weaboo bisa ngawur dalam mengeluarkan pernyataan karena mereka kurang membaca literasi mengenai pop culture Jepang dan kehidupan nyatanya dengan baik dan benar, atau mereka sudah melakukannya namun kekeuh dengan tindakan ngawurnya itu.

Membaca situasi dan kondisi dari mana pun

Setiap orang memiliki situasi dan kondisi yang berbeda. Misalnya kita melihat sebuah cosplayer yang akurasinya jauh dari karakter, kita harus bisa membaca situasi dan kondisi sebelum menilai. Sayangnya, tidak banyak yang bisa membaca situasi dan kondisi sehingga pada akhirnya terkesan sembrono. Diluar konteks orang, membaca situasi dan kondisi juga bisa menjadi suatu hal yang mendasari apakah kita akan berangkat ke event atau tidak, apakah kita akan membeli barang pop culture Jepang atau tidak, dan sebagainya. Membaca situasi dan kondisi juga menjadi hal yang mendasari apakah aktifitas yang terkait pop culture Jepang sudah tepat atau belum.

Membaca peraturan yang berlaku di event

Baik peraturan ketika di dalam event maupun peraturan yang harus dipatuhi ketika kompetisi, pahami dan patuhilah dengan baik dan benar. Kalau ada yang kurang jelas, jangan malu bertanya kepada pihak terkait, dan kalau ada peraturan yang mungkin ada yang tidak beres, mintalah untuk klarifikasi maksud dari peraturan tersebut jika memungkinkan atau hindari untuk masuk ke event atau ikutan kompetisi jika memberatkan.

Membaca komentar di media sosial sebelum menanggapi

Penulis cukup curiga bahwa keyboard warrior bisa terjadi karena kurang membaca atau tidak sama sekali sehingga asal bunyi. Kalau memang ingin mengetahui respon dari artikel, cukup membaca komentarnya saja, kecuali jika ingin menambahkan, klarifikasi, atau meluruskan. Itupun harus dengan cara yang sebijak mungkin. Tentunya keyboard war akan sulit selesai jika responnya atas dasar fanatisme.

Oleh Julfikri Ahmad | Penulis adalah peminat budaya populer yang tertarik untuk memadukan inspirasi dari budaya populer dengan desain industri. Penulis sebelumnya pernah menjadi panelis dalam acara Road to KAORI Expo dengan topik “Mengontrol Fanatisme Pop Culture Jepang untuk Masyarakat Indonesia”.

Tinggalkan komentar Anda

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses